Flu

3.3K 384 25
                                    

' Flu '
sungle





happy reading ♡




Akhir-akhir ini cuacanya sedang tidak bagus, suhu menurun beberapa derajat menjadi lebih dingin dan rintik salju dimana-mana. Masa peralihan musim kalau kata orang, tapi justru karena itulah kenapa orang-orang akhir-akhir ini banyak yang terserang flu, tidak terkecuali zhong chenle. Pemuda manis itu sedari pagi sudah bersin-bersin dan hidung mancungnya hampir sama merahnya dengan hidung rudolf. Badannya panas dan kepalanya terasa terus berputar, tapi bukannya minum obat dan istirahat dirumah, bocah itu justru berkeliaran dari satu toko ke toko yang lain untuk mencari pohon natal.




Berbalut dua lapis jaket yang mark paksakan untuk dipakai olehnya, sepatu boot tinggi yang menutupi kaus kaki orange terangnya, beanie yang bertengger apik di kepalanya, juga syal merah kado Natal tahun lalu dari Bibinya yang berada di London sana, bocah itu pantang menyerah untuk mencari pohon natal pilihannya.



"Hachii~ paman, ini adalah toko ketiga balas yang kumasuki hari ini, kalau kau tidak menjual pohon natal yang kucari juga, aku benar-benar akan mendaki bukit dan menebang pohon natalku sendiri." bocah itu berkata sambil menggosok-gosok hidungnya yang terasa gatal.




"Kau cari pohon yang bagaimana?" si paman pemilik toko bertanya.

"Yang tinggi, hijau, lebat, kuat, cantik, dan hidup, hatchiii~"


"Maafkan aku nak, aku sudah lama tidak menjual pohon sungguhan, orang jaman sekarang lebih suka membeli yang bohongan agar bisa disimpan dan digunakan lagi tahun depan, itu lebih praktis."




Bahu Chenle merosot mendengar jawaban si paman pemilik toko, semua toko yang sudah dimasukinya sejauh ini memberikan jawaban yang sama.



"Tapi kalau mau, kau bisa pergi ke rumah Mr. Park yang berada di ujung gang, mereka biasa menerima permintaan khusus untuk pohon natal sungguhan."




Mata Chenle langsung berbinar, "Benarkah?" kedua telapak tangannya bertemu untuk membentuk sebuah tepukan yang menandakan bahwa dia sedang gembira "Gomawo paman~."




Bocah itu berlalu kecil-kecil menuju rumah yang berada di paling ujung kompleks itu. Dia disambut oleh seorang lelaki yang kira-kira seumuran dengan Ayahnya yang mengenakan topi santa dan sedang melayani beberapa pelanggan lain seperti dirinya.



"paman, hatchii~, kau menjual pohon sungguhan?" Chenle bertanya penuh harap.



Bukannya menjawab pertanyaan Chenle, paman itu justru memberinya segelas susu hangat, "Akhir-akhir ini cuaca sedang tidak bagus, kau harus menjaga kesehatanmu anak muda, santa tidak akan suka anak yang sakit." dia mengerling pada Chenle saat mengatakannya.




Chenle mengamati segelas susu hangat dalam gelas kertas itu.


"Istriku sengaja membuat susu jahe hangat dan membagi-bagikannya kepada pelanggan kami, jadi pelanggan kami akan tetap merasa hangat ketika harus memilih-milih pohon di luar ruangan seperti ini." Paman Park menjelaskan.

Pohon-pohon yang dijual paman Park memang pohon sungguhan, jadi mereka memajangnya di halaman rumah mereka.

Chenle mengangguk menyetujui dan dia segera menyeruput susu jahe hangat tersebut. Hangat menuruni tenggorokkan dan sampai ke perutnya.



"Ahhh, terima kasih, ini enak sekali." puji Chenle sambil tersenyum terharu.





Paman Park balas tersenyum, " Jadi, kau mau pohon yang seperti apa, kami memiliki pohon-pohon bagus disini, aku dan anakku sendiri yang menebangnya dari pedalaman hutan dibukit sana." katanya bangga sambil menepuk-nepuk salah satu pohon cemara yang ada di dekatnya.




Fluffy ¤sungle¤Where stories live. Discover now