"Iya gak papa." Irene berjalan di belakang Sehun perlahan, dan masuk ke dalam mobil .

Di dalam mobil keadaan hening tak ada suara apapun hanya suara musik yang mengalun indah.

Irene menatapnya sekilas, dan Irene membalik wajah miliknya untuk menghadap ke arah jendela, melihat indahnya kota di pagi hari yang ramai karena hari ini adalah hari senin di mana padatnya orang berangkat bekerja.

Irene terlalut dalam lamunan yang berkepanjangan. Irene merasa bosan karena tidak ada pembicaraan sedari tadi hanya suara lagu yang indah saja.
Irene memulai bicara karena terasa canggung.

"Masih lama?" tanya Irene lalu menatap ke arah Sehun dan hanya di balas anggukan pelan saja.

Irene kembali menatap ke arah jendela. Tidak biasa Sehun bersikap seperti ini setelah kepulangannya yang baru seminggu ini dari Paris karena ada urusan pekerjaan selama satu Minggu di sana.

Jujur Irene sangat merindukan Sehun sangat, bohong jikaa tidak. Selama sebulan ini Irene sibuk dan Sehun juga. Mereka berdua hanya bertukar kabar saja. Apa lagi mereka sepasang kekasih yang akan menikah. Walau setelah ini akan lebih sering bertemu bahkan bersama. Dan melakukan segala sesuatu bersama.

Setelah kepergian Sehun ke Paris Sehun lebih banyak diam dari pada bicara. Bahkan mendiamkan Irene. Irene melihat ada yang aneh dari Sehun. Dan munculah pertanyaan di hati terdalam milik Irene. Dalam benaknya Irene bertanya apa Sehun tidak mencintai dirinyaa lagi?Bahkan seharusnya Sehun senang akan pernikahan mereka ini.

Tapi Sehun dia tak ada memberikan wajah senang atau bahagia nya di wajahnya. Apa sekarang hanya Irene yang jatuh cinta? Apa Sehun tidak pantas mencintai dirinya? Tidak buang pikiran itu, Sehun akan selalu mencintainya.

"Turu, udah sampai, jangan banyak melamun," teguran Sehun barusan menyadarkannya dan mengajak Irene turun dari mobil.

"Hah?" Irene menolah ke arah Sehun dan melihat sekitar rupanya sudah sampai, Irene begitu lama melamun ternyata.

"Ayo keluar, kita masuk ke dalam. Udah di tunggu juga," ajak Sehun pada Irene.

Irene hanya mengangguk dan membuka pintu mobil sendiri. Irene berjalan ke luar mengikuti Sehun di belakang. Namun tangan Irene di tarik untuk berjalan sejajar dengan Sehun.


"Di samping aku dong, kamu kan calon istri aku, masa di belakang aku begitu sih," ucap Sehun dengan menggenggam tangan Irene.

"Iya," jawab Irene acuh.

Irene melihat banyak gaun indah dan cantik yang terpanjang di depan matanya. Irene menyukainya sungguh! Irene berjalan melihat-lihat baju pengantin itu. Irene sekarang berada di butik milik keluarga Sehun.

"Dengan Nona Irene ya? Yang mau feting baju pengantin, kan? Mari, saya antar untuk melihat bajunya," ucap seorang pekerja butik ini menemani Irene untuk memilih gaun.


Sedangkan Sehun dia masih duduk di kursi sambil memainkan handphone miliknya. Sehun sibuk akhir-akhir ini entahlah karena apa Sehun tidak pernah mengatakan nya. Sehun hanya bilang sibuk dan banyak kerjaan yang menunggu.

MY SEXY HUSBAND [HUNRENE] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora