[02] Say Good Bye

137 15 2
                                    

****

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

****

Naruto©Masashi Kishimoto
__________________

Naruto tampak sibuk dikamarnya, beberapa pasang pakaian tergeletak diranjang milikinya. Sedangkan dirinya sendiri masih sibuk mengurus tumpukan kertas-kertas yang hendak dibawanya. Dia benar-benar dikejar waktu! Keretanya berangkat malam ini pukul 8 malam, dan sekarang pukul 2 siang. Perjalanan Konoha-Tokyo memakan waktu 3 setengah jam, itupun jika lancar.

Tujuan Naruto adalah pulau Kanasaki, sebuah pulau terpencil 134 km sebelah barat laut Tokyo. Jika mengikut8 rute yang seharusnya, perjalanan Tokyo-Kanasaki dapat ditempuh selama 6 jam perjalanan darat, dan 2 setengah jam perjalanan laut. Tapi, untuk mengelabuhi ayahnya. Naruto memilih rute lain, dimana perjalanan darat 2 kali lebih jauh.

Dari Tokyo, Naruto menuju Itomori. Sebuah kota kecil diujung utara Jepang, kemungkinan dia akan menginap 2 hari. Lalu baru menuju Niigata dengan kereta, dilanjutkan perjalanan laut menuju Kanasaki.

Walaupun begitu, Naruto yakin ayahnya dapat dipercaya. Terlebih dengan ancaman yang Naruto berikan. Dia yakin, ayahnya tak dapat berkutit, KEPERCAYAAN. Naruto tak pernah main-main dengan yang satu ini. Minato pernah kehilangan kepercayaan Naruto sekali, dan itu membuatnya takut setengah mati.

Tapi tetap saja, untuk berjaga-jaga Naruto memilih rute yang lebih panjang. Menghindar lebih baik bukan?

Mengemasi berkas dibutuhkanya dalam sebuah merah, Naruto beranjak dari tempat duduknya. Dia mengepak pakaian dalam ransel yang biasa dia pakai. Memasukanya seringkas mungkin, juga map merah tadi. Merasa barang yang dibutuhkanya tak ada yang tertinggal. Naruto beralih membersihkan kamarnya yang sudah seperti kapal pecah.

Naruto membersihkanya hingga seperti sedia kala. Tempat tidur, lemari pakaian, juga meja belajarnya.

Selepas mandi Naruto beranjak ke ruang belajarnya, dia meletakkan laptopnya dengan posisi menyala. Ponsel, dompet dan isinya; kartu kredit dan sejumlah uang dari ayahnya. Oh tenang saja, Naruto pergi bukan tanpa bekal dia sudah memindahkan uang miliknya sendiri hasil berbagai perlombaan ke rekening baru. Dia melepas gelang dari ayahnya, dimana digelang itu terdapat alat pelacak.

Dipandangnya ruang belajarnya sekali lagi sebelum dia pergi. Mungkin dia baru akan melihatnya lagi beberapa tahun yang akan datang, itupun jika ayahnya tidak pindah rumah.

Kembali kekamarnya, Naruto mengambil ransel hitam miliknya. Menghela nafas berat, Naruto memantapkan hatinya untuk pilihan ini.

"Mau kemana nona? Mau saya antar? " tanya Hikari, seorang sopir keluarganya bwgitu melihat Naruto keluar rumah.

"Bisa antarkan aku ke pusat perbelanjaan kota? "

Stay With Me! [On going]Место, где живут истории. Откройте их для себя