28

355 36 32
                                    

Dua hari ini Baekhyun selalu di antar oleh appanya. Dia sudah muak dengan tingkah appanya. Maka hari ini dia harus berbicara dengan appanya.

Baekhyun menghampiri appanya di halaman belakang.

"Appa," panggilnya.

Tuan Byun menoleh, "Kau belum bersiap? Bukannya hari ini kau masih latihan untuk acara penutupan tahun itu?"

"Hari ini tidak, tapi aku harus pergi ke kantor agensi dan appa tidak perlu mengantarku. Junmyeon hyung yang akan mengantarku, aku juga tidak akan pulang. Aku akan menginap di apartemen temanku," jelas Baekhyun.

"Tidak diijinkan," jawab Tuan Byun singkat.

"Appa, kumohon kali ini saja. Aku ingin bebas sehari saja, aku ingin bertemu temanku aku sudah janji dengannya. Dia datang dari China untuk bertemu denganku masa aku tidak melihatnya appa."

"Tid--"

"Kau boleh, sayang. Pergilah eomma ijinkan," ujar Nyonya Byun yang tiba-tiba datang.

"Yoona."

"Yeobo, kau tidak seharusnya seperti itu kepada anak kita. Dia sudah dewasa jangan mengukungnya terus."

"Kau selalu membelanya, itu juga karena kau yang mendidik Baekhyun seperti wanita jadi dia gay seperti ini."

"Ya, terus salahkan aku. Terserah aku tidak peduli yang terpenting Baekhyun bahagia akupun bahagia."

"Tid--"

"Sekarang cepatlah berganti pakaian, Junmyeon sudah di ruang tamu."

Baekhyun tersenyum senang, dia kemudian berlalu pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

"Kau ishh.. selalu membelanya."

"Memang ini salahku tapi, bisakah kau restui? Aku tidak mau dia seperti kita bukan? Kita pernah berada di posisi seperti Baekhyun."

"Tapi kan kita bukan pasangan sejenis."

"Iya memang, tapi pikirkan lagi. Mereka juga berhak bahagia, aku yakin kekasih Baekhyun tidak akan melepaskannya begitu saja," ujar Nyonya Byun yang kemudian melangkah masuk ke dalam rumah.

Tuan Byun hanya bisa menghela napas dan terdiam, memikirkan perkataan istrinya.

Disisi lain Baekhyun tersenyum senang setelah berganti bersiap-siap dia melangkah menghampiri Junmyeon di ruang tamu. Mereka segera pamit kepada eomma Baekhyun. Sedangkan Tuan Byun tidak terlihat, mungkin di kamar.

"Hati-hati, adeul," teriak Nyonya Byun seraya melambaikan tangan kepada anaknya.

Saat dia ingin berbalik masuk ke dalam rumah dia dikejutkan oleh suaminya yang sudah berpakaian rapih bersiap untuk pergi.

"Jangan bilang kau ingin menguntit Baekhyun," ujar Nyonya Byun menatap suaminya curiga.

"Kau sok tahu, aku ingin bertemu seseorang."

Nyonya Byun semakin memicingkan matanya.

"Jangan menatap suamimu seperti itu."

"Katakan padaku kau ingin menemui siapa? Jangan bohong."

"Aku tidak bohong istriku sayang, aku ingin bertemu seseorang. Minggirlah jangan menghalangi jalanku."

"Awas saja jika kau menguntit uri Baekhyun."

"Bawel sekali istriku ini, aku pamit."

Nyonya Byun hanya bergumam.

Sebelum mengendari mobilnya keluar pekarangan rumah, dering telpon berbunyi.

[1] Backstreet (Chanbaek)Onde histórias criam vida. Descubra agora