Together and Forever

CHAPTER 4 : PERTARUNGAN SINGKAT

Andrea : Oi, Sasori! Apa kau tahu?

Sasori : Tidak, dan aku tidak peduli.

Sakura : Sasori!

Andrea : E-eh Sakura, tenanglah! Dan ya, aku mempunyai instagram baru! @/harunosatsuki!

Satsuki : Hei, namaku!

Andrea : Lari!!

Sakura : Hei! Tunggu!!

Sasori : Yah, Andrea tidak memiliki Naruto. Dia hanya menggambar, menulis dan meminjam karakter Masashi.

 Andrea : Nikmati ceritanya~ Aaaaaaa Lari!!!

Saat ini Naruto sedang berlari menuju kota Sunagakure, dia baru saja meninggalkan Konohagakure beberapa saat lalu. Warga penduduk desa maupun Shinobi melihat Naruto berlari keluar dari desanya. Raut wajah mereka bigun seperti mengatakan –ada apa dengan Hokage-sama? Apakah sesuatu terjadi? Apakah itu bahaya?- batin mereka semua. Tidak hanya penduduk warga saja yang melihat Naruto pergi, tapi juga penjaga Gerbang あん atau Gerbang Konoha. Yah, orang itu adalah Kotetsu dan Izumo.

"Hokage-sama! Ada apa anda berlari keluar desa?! Apa sesuatu sedang terjadi?!" Teriak Kotetsu kepada Naruto yang mulai menjauh.

"Tidak ada! Kau urusi saja urusan mu sendiri!" Balasnya sambil melirik Kotetsu dan Izumo sambil memutar kepala ke belakang dengan mata deep sky blue yang menyipit. Itupun hanya sesaat, kepalanya pun menghadap depan seperti semula.

"Aku yakin pasti ada yang terjadi. Ayo kita ke gedung Hokage, Izumo." Ucapnya kepada Izumo sambil mulai berjalan untuk pergi ke Gedung Hokage.

"Tunggu Kotetsu! Sebaiknya kita disini saja, bisa jadi itu rahasia. Kita disini sampai Nanadaime-sama kembali." Sarannya kepada Kotetsu yang menampar antara jidat dan juga ikat kepala Konohanya.

Disisi Naruto, dia sudah semakin jauh dari Konohagakure. Pemimpin desa Konoha ini ternyata masih kekanakan sekali. Meskipun kekanakan, itu tetap saja, karena Sakura sudah menganggap Naruto adiknya sendiri. Begitu pula dengan Gaara, Sahabat merahnya itu juga sangat berpengaruh terhadap Naruto, dia sudah berjanji untuk tidak mati dan mengulangi kejadian yang sama saat penyerangan Akatsuki untuk menculik Gaara. Saat ini, air matanya muncul lagi. Menangis sesaat, lalu menghapus nya dengan cara mengusap kasar wajahnya.

'Kau terlihat menyedihkan, Naruto. Sifat kekanakan mu ternyata tidak berubah.' Ejek seseorang yang berasal dari dalam Naruto. Mendengar itu emosi marah Naruto pun meledak.

'Diam kau, Kurama! Kau tidak tahu rasanya kehilangan seseorang yang sangat berarti bagiku!' Bentaknya kepada bijuu yang berebatuk rubah bernama Kurama.

'Kau hanya memperburuk keadaan saja, Naruto.' Ucapnya dengan tertawa seperti iblis setan dan seringai yang sangat menakutkan. Tetapi, tidak untuk Naruto. Naruto sama sekali tidak takut dengannya, dia hanya takut kehilangan temannya. Sama seperti Sakura dan Gaara. Begitu pula dengan Neji. Neji melindungi Naruto saat Obito mengarahkan hujan serangan Juubi yang tajam. Saat itu, Naruto hampir putus asa, untungnya Hinata menyadarkan.

'Berisik! Awas kau ya, kitsune!'

'Kalau begitu, mengapa kau tidak menggunakan teleportasi saja, bocah?' Mendengar itu, Naruto mengusap kasar wajahnya dengan frustasi. Wajah nya sekarang sedang sangat kesal. Lalu dia membuat segel tangan dan muncul di tengah tengah padang pasir. Sebenarnya, Naruto menandai setiap Negara dengan jutsu teleportnya di tempat tertentu, agar dia tidak perlu melakukan perjalanan yang panjang. Dia tahu betapa bahaya nya jika dia meakukan perjalanan panjang meskipun dengan kereta. Dia takut hal yang terjadi pada Gaara juga terjadi pada Naruto. Saat itu Gaara berada di kereta sendirian lalu tiba tiba ada yang menyerang nya dengan tongkat pancing. Yah, dia bernama Otsusuki Urashiki. Bukan berarti dia takut dibunuh oleh Urashiki, tetapi yang dia takutkan adalah teman temannya terbunuh karena dia tidak ada disana. Sekalipun, jika Sasuke disana. Dan dia tidak ingin membuat teman temannya bersedih karenanya.