JeongCheol (6)

9.5K 1.5K 111
                                    

"Hanie anak bawang."

"Huuuuhh??!! Wae?!!!
Hanie kan tidak bau!!"

"Ani, maksudnya.. kamu tidak mengerti permainan kita. Jadi anak bawang saja makanya."

Sebenarnya Jeonghan belum paham. Tapi melihat bagaimana saudara tertuanya berdiri dengan kawan-kawan di depan, dan dia sendirian di belakang, anak manis ini bisa menyimpulkan kalau menjadi anak bawang berarti terasingi.

Seungcheol cukup tidak enak hati melihat sang adik merundukkan kepala. Ia menghela sejenak, lalu mencoba mendekat guna memastikan manusia super sensitif yang ia kenal tidak sedang menangis sekarang.

"Kalau tidak boleh ikutan, gwaenchana..
Hanie bisa pulang sendiri."

"Bukan.
Ini tuh melelahkan permainannya. Lari-lari gitu sambil cari orang yang sembunyi."

"Hanie tidak boleh lari sama Cheollie?"

"Nanti capek."

"Huft. Iya sih."

"Nah, makanya jadi anak bawang saja disini."

"Fungsinya?"

"Umm..."

Apa?

Harus alasan apa lagi?

Seungcheol sebagai kakak sebenarnya hanya tidak ingin diganggu oleh adik sih saat sedang bermain.

Tapi masa iya dia jujur?

"Ah, igeo. Peluit.
Hanie tugasnya bantu aku.
Tiup peluitnya kalau lihat teman yang sembunyi, supaya aku langsung datang. Arachi?"

"Ne!"

Bagus.

Pintar juga bualannya.

Mana ada orang yang keluar dari persembunyian di tengah permainan, kan?

Tapi..

PRIIIIITTT!!!

"H-huh?!"

PRIIIIITTT!!!

"Yaish, Hanie kenapa tiup peluitnya?!"

"Biar Cheollie ke sini."

"Astagaaaa"

"Hanie kesepian soalnya. Ehehehe."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✓High Kids [Seventeen BxB Drabble]Where stories live. Discover now