65. Endless Madness

1.5K 77 14
                                    

*

Setelah 2 tahun waktu berjalan. Crawford Corp mulai merangkak naik kembali, nilai harga saham perusahaan itu mulai stabil.

Seorang pria paruh baya berdiri tegap di depan jendela. Leonardo Crawford. Pandangan pria itu menerawang, menatap kota New york yang selalu sibuk. Sudut matanya sesekali melirik kursi kosong yang hanya beberapa langkah dari tempatnya berdiri. Ada sedikit perasaan berkecamuk setiap Leo menginjakkan kakinya di ruangan itu. Tata letak barang di ruangan bernuansa abu-abu gelap itu tidak pernah sedikit pun berubah sejak terakhir kali ditinggalkan pemiliknya. Terasa dingin dan gelap seperti kepribadian seseorang yang kini tidak cukup mudah untuk ditemui.

Pria itu tidak beranjak dari tempatnya berdiri, bahkan ketika terdengar suara pintu diketuk.
"Sir." Seorang pria dengan setelan hitam layaknya pengawal pribadi mendekat, membawa sebuah ponsel yang lantas diserahkan kepada tuannya.

Leo menerimanya, melihat apa yang hendak ditunjukkan pengawalnya. Tanpa ekspresi, tidak ada aura yang jelas namun cukup membuat orang yang melihatnya bertanya-tanya.

Sesekali dia menghela napas setiap menggeser slide foto yang di lihatnya.
"Di mana dia sekarang, David?"

David, pengawal pribadi yang ia beri tugas untuk memantau setiap pergerakan Jeremy.
"Tuan muda masih berada di Kanada selama satu minggu ini,Sir. Kami juga sedang berusaha mendapatkan informasi mengenai apa yang Tuan muda rencanakan dalam waktu dekat ini."

Leo memperhatikan foto di mana Jeremy sedang duduk berhadapan dengan seorang wanita. Terlihat seperti kencan mewah. Jeremy terlihat dingin seperti biasa, sementara wanita itu terlihat sangat antusias dengan anggur dan tatapan menggoda. Leo memperbesar satu foto yang di ambil dengan sudut yang bagus, memperhatikan tas yang di taruh di kursi kosong di samping wanita itu, palsu. Penglihatan Leo menajam, menerka-nerka apa yang akan putranya lakukan dalam waktu dekat. Untuk apa seorang Jeremy berurusan dengan wanita yang berpenampilan mewah namun barang yang dia gunakan hampir semuanya tiruan. Jeremy bukan orang bodoh, penglihatan pria itu setajam ayahnya.

Jeremy tidak seperti dulu lagi. Dulu, hubungan mereka sempat membaik. Hilangnya Keana kali ini sama sekali bukan perbuatan Leo seperti dulu, sampai sekarang pun Leo masih mencari tau apa yang sebenarnya terjadi. Dulu, Keana menjadi alasan kuat kenapa Jeremy mau pulang ke rumah. Gadis itu luar biasa, cukup kuat untuk membuat seorang Leonardo Crawford kewalahan. Leo bahkan yakin kembalinya gadis itu akan merubah segalanya. Sama seperti dulu.

Namun nyatanya, gadis itu menghilang;benar-benar menghilang. Kepolisian sudah memberi tahu Leo kalau Keana meninggal dunia di hari terakhir gadis itu terlihat;terlibat kecelakaan pesawat. Koneksi yang Leo punya tidak banyak membantu. Leo bahkan menerka-nerka, ada orang hebat yang membantu Keana untuk lepas dari Jeremy dan keluarga Crawford. Semuanya janggal. Tidak ada kecelakaan maskapai penerbangan mana pun di New york di hari yang sama. Meskipun di dalam data kepolisian tertulis pesawat pribadi, Leo tetap mengusut ke mana perginya jasad gadis itu. Yang Leo tau, Keana sudah tidak punya ayah dan ibu. Keluarga Derova-keluarga dari ayah Keana bahkan tidak dapat ditemukan di mana pun. Pun dengan keluarga ibu Keana. Leo juga mencari kemungkinan ada salah satu atau dua keluarga Keana yang tidak dia ketahui. Nihil, tidak satu pun usahanya yang berhasil. Silsilah keluarga Keana benar-benar tertutup rapat.

Pria paruh baya itu mendesah berat.
"Bukankah putraku terlihat lebih kurus di foto ini, Dave?" tanya Leo dengan nada rendah, penuh kerinduan.

"Sorry, Sir?" David menatap Leo dengan sedikit kaget, mencoba mencerna apa yang baru saja tuannya katakan. Tidak heran kalau David sedikit kaget. Dalam setiap kesempatan ketipa David memberi laporan, Leo tidak pernah memberi respons apa pun. Yang David lihat hanyalah Leo yang terkesan acuh dengan apa yang Jeremy lakukan.

After YearsWhere stories live. Discover now