"Loh Kak Lisa nangis?!" Seru Lucas dengan muka paniknya.
"Sst!"
Sehun pun mengisyaratkan Lucas untuk diam dan menyuruh adiknya itu untuk duduk disamping kiri Lisa.
Dengan cepat Lucas duduk disebelah Lisa dan menatap Kakaknya itu masih dengan muka paniknya.
"Kak Lisa," lirih Lucas sambil memegang tangan kiri Lisa.
"Kalau tahu begini akhirannya, Lisa gak perlu ngejar - ngejar dia." Ucap Lisa.
Hal itu membuat Sehun dan Lucas saling bertatap,
"Kok...gitu?" Ragu Lucas namun tetap bertanya.
"Ya buat apa Lisa ada didalam kehidupannya yang cuma sementara, habis itu Lisa malah pergi ninggalin dia. Buat apa?!"
"Lisa jadi merasa bersalah!" keluh Lisa lalu kembali menangis.
"Jangan bicara kayak begitu," tutur Sehun.
"Dia sekarang juga lagi masuk ke ruang lingkup hidup kamu, Lis. Bukan cuma kamu."
Lisa jadi terdiam. Dia mendengar kata - kata yang hampir sama dari mulut orang yang berbeda.
"Lagian ini semua udah terjadi, gak bisa 'kan kita putar balik waktu? Emang kita punya mesin waktu?" Kekeh Sehun,
Yang bersyukurnya membuat Lisa ikut terkekeh kecil, begitupun dengan Lucas.
"Isi aja kenangan manis sama dia sebelum kita bener - bener pergi ke Surabaya nanti."
Lisa langsung menatap Sehun, "tapi kalau nanti jadi pahit?"
"Emang Kakak pikir hidup selalu diberi yang manis - manis ha?" Sahut Lucas.
Dan lagi - lagi mereka bertiga terkekeh bersama.
"Mau gimana lagi, Lis." Ucap Sehun pada akhirnya.
"Gini ya," jeda Sehun,
"Kadang kita disadarkan oleh kenyataan kalau orang - orang disekitar kita ini gak akan bisa selamanya ada disisi kita,"
"Itu antara mereka yang pergi atau malah kita yang pergi." Lanjut Sehun.
Lucas pun memutar kedua bola mata, "intinya gak kekal udeh."
"Iya ah elah bawel anjrit, dah serius nih gue" balas Sehun.
Lisa pun hanya tersenyum pada Sehun dan Lucas.
"Aw kalian bikin Lisa makin sayang deh ah!" Seru Lisa lalu merangkul mereka berdua.
"Kak! Mau Lucas jadi bengek!"
"Buju bustrak kenceng juga rangkulan lo, Lis!"
"HAHAHAHA"
Lisa tahu Sehun dan Lucas tak begitu pandai dalam hal seperti ini. Well, sama sepertinya.
Tapi Lisa bersyukur bisa mempunyai dua saudara yang akan selalu berada disisinya dan selalu menghiburnya.
Kemana pun dia akan pergi, setidaknya Sehun dan Lucas harus tetap ada.
Akhirnya hari pun berganti Malam.
Karena tidak ada PR, Lisa hanya pergi menuju balkonnya, duduk, dan menatap bintang - bintang diatas langit.
"Satu, dua, tiga.."
Bahkan Lisa sampai menghitungnya, lalu tak lama kemudian cewek itu mendecak sebal.
"Tumben dikit, Tang. Biasanya juga jumlah lo pada banyak" ujar nya.
Lalu seketika Lisa kembali terpikirkan akan kejadian tadi,
VOUS LISEZ
ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔
FanfictionPutri Lalisa Anastasia, biasa dipanggil Lisa atau bisa juga Lili. cerewet, selalu semangat, baik, ramah dan semua energi positif ada didalam dirinya. Tapi, tolong kecualikan sifat gila nya. Lisa mempunyai delapan sahabat yang selalu setia berada dis...
《Bad News》
Depuis le début
![ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔](https://img.wattpad.com/cover/220892877-64-k604932.jpg)