Letta tidak bisa menyembunyikan rasa harunya, ia memeluk Freya dengan erat. Ia menangis bahagia, sangat tidak menyangka jika wanita yang diidolakannya dan yang sudah dianggap sebagai seorang kakak perempuan akan sebaik ini terhadapnya. Mungkin Tuhan mengirimkan Freya untuk menjadi malaikat pelindung untuknya dan Letta sangat bersyukur akan hal itu.

"Sudah jangan menangis, nanti bayimu juga akan cengeng sepertimu" canda Freya sambil membalas pelukan Letta dan mengelus puncak kepala wanita itu dengan sayang

Letta terkekeh mendengar candaan Freya, ia mengurai pelukan mereka dan segera menghapus sisa-sisa air matanya.

"Nah sekarang kita harus keluar untuk menjemput kebahagiaanmu" kata Freya sambil menggandeng lengan Letta

Letta mengerutkan dahinya bingung saat mendengar kata-kata Freya, namun ia tetap mengikuti langkah Freya untuk keluar dari kamar. Sesampainya di ruang tamu, Letta dapat melihat punggung kokoh seorang pria yang sedang membelakangi mereka. Entah kenapa jantung Letta berdebar semakin kencan, ia merasa begitu familiar dengan sosok pria yang tampak sedang asik mengamati setiap sudut ruangan apartement itu. Ketika pria itu membalikkan tubuhnya alangkah terkejutnya Letta. Ia membeku sepersekian detik, pandangan mereka pun saling beradu hingga suara Freya mengalihkan perhatiannya dan pria itu.

"Sekarang selesaikan masalah kalian yang sempat tertunda" kata Freya sambil menahan bahu Letta yang hendak pergi dari sana "Jangan menghindar lagi Violetta. Setidaknya beri kesempatan pada Austin untuk menjelaskan semuanya padamu. Ini tidak hanya demi kebaikanmu tapi juga demi bayimu. Bayi kalian" lanjut Freya tegas

"Aku pergi dulu dan kuharap nanti malam mendengar kabar bahagia dari kalian berdua" imbuh Freya lagi sebelum menghilang dari sana

Menyisakan dua orang yang berdiri saling memakukan tatapan satu sama lain, sorot mata keduanya sarat akan kerinduan yang membuncah.

Menyisakan dua orang yang berdiri saling memakukan tatapan satu sama lain, sorot mata keduanya sarat akan kerinduan yang membuncah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Austin masih terpaku menatap sosok wanita cantik di depannya. Ia begitu terkejut dengan semua ini, ia tidak menyangka teman yang dikatakan Freya tengah mengandung dan baru saja keluar dari rumah sakit adalah Violetta. Wanita yang selama 5 bulan ini ia cari keberadaannya. Wanita yang selalu ia rindukan kehadirannya dan wanita yang begitu ia cintai. Austin bergerak terlebih dahulu, segera merengkuh tubuh mungil yang terasa ringkih dalam dekapannya. Pria itu semakin mengeratkan pelukannya seakan takut kehilangan miliknya yang paling berharga lagi, hingga sebuah rintihan terdengar dan membuatnya tersadar.

"Oz sesak" cicit Violetta pelan

"Maaf sayang, aku tidak sengaja. Aku begitu merindukanmu Vio" lirih Austin sebelum melepas pelukannya dan mendudukan Letta di sofa

"Sekarang dengarkan penjelasanku, kau mau kan?" tanya Austin penuh harap

Mau tidak mau Letta mengganggukkan kepalanya pelan, ia juga sebenarnya ingin mengetahui kebenaran pada hari itu. Hari dimana Letta dijebak oleh mantan kekasih Austin yang bernama Sofie hingga ia memutuskan untuk menghilang dari kehidupan pria itu.

I'm Always Be Yours (END)Where stories live. Discover now