Cenat Cenut

588 91 36
                                    

-Antara Dua Miya ;3088

:
:
:

:
:
:



"Kalian sedang belajar, kan? Aku membawakan minum untukmu manis." Kata Atsumu.

"Miya-san tidak perlu repot-repot." Balasmu tidak enak hati.

Osamu menyerngit kesal menatap kehadiran Atsumu yang sekarang berada dikamarnya. Sedari tadi kembarannya ini bergerak mondar-mandir, keluar masuk ke dalam kamarnya dengan berbagai alasan, yang Osamu duga sebagai kedok karena ingin mengacaukan kegiatannya denganmu.

"Oi, Samu, aku pinjam charger handphone mu ya, punyaku dipinjam okaa-san."

"Aku lupa menukar bantal guling, ingat yang kau gunakan selama ini itu sebenarnya punyaku."

"Osamu, sepertinya aku ingin belajar memasak juga, tolong pinjamkan aku buku resep masakanmu!"

"Aku ingin mengembalikan majalah dewasa yang kupinjam kemarin darimu, ngomong-ngomong seleramu boleh juga bro."

APA? Osamu itu anak baik, pintar, senang membantu orang tua, rajin menabung, jago memasak, ganteng dan gagah, yang minat bisa dm author /slap/. MANA MUNGKIN DIA MENGOLEKSI MAJALAH HOHOHIHEK YANG ISINYA TIDAK SENONOH ITU? 😭

APA TIDAK TERBALIK? 👀

TERUS KENAPA ATSUMU MENDADAK INGIN BELAJAR MEMASAK? BUKANNYA KEMARIN DIA BILANG MEMASAK ITU SANGAT MEMBOSANKAN DAN TIDAK MENANTANG?

'Padahal bermain voli itu lebih menyenangkan dan menantang loh, Samu. Kenapa kamu tidak fokus belajar berlatih voli aja sepertiku?'

'Oh aku mengerti, memang sih diantara kita berdua yang paling berbakat hanya aku, Atsumu Miya. Kamu hanya kebagian sebagian kecil dari kelebihan-kelebihan yang aku punya. Maka dari itu kamu harus berusaha sedikit lebih banyak dariku.'

'Lagi pula, memasak itu sangat membosankan dan tidak menantang, itu cocok sekali dengan dirimu.'

CUKUP, OSAMU SUDAH JENGAH.

"Atsumu, bisakah kau keluar sekarang juga dari kamarku? Kau mengganggu kami." Kata Osamu tegas sambil menunjuk ke luar kamarnya.

"Bro, tidak seharusnya kau mengatakan kakakmu ini pengganggu. Itu menyakiti hatiku, bro." Ujar Atsumu memasang mimik sedih.

Atsumu masih duduk atas kasurnya, tepat dibelakangmu. Kamu yang sedang menyeruput air putih yang dibawakan Atsumu kala itu, merasa geli karena jari-jari Atsumu menghinggapi ujung rambutmu. Rona merah muda perlahan merambat pipimu. Osamu semakin naik pitam, dia menyeret Atsumu keluar dengan menarik kerah kaos oblongnya, Kemudian dia menendang punggung Atsumu.

"TAPI KAU BENAR-BENAR MENGGANGGU, SIALAN! DAN BISAKAH KAU BERHENTI MENGATAKAN SESUATU YANG ANEH? I SWEAR TO GOD I'M DISGUSTED, FUCK YOU!"

Setelah mengacungkan jari tengah Osamu membanting pintu kamar, kemudian terdengar suara ceklikan pintu, pertanda Osamu mengunci pintu kamarnya. Tinggal Atsumu yang cekikikan karena merasa terhibur dengan hinaan Osamu. Baru kali ini dia melihat Osamu merasa malu dipermalukan oleh Atsumu didepan perempuan.

Kemudian Atsumu tersadar, dia tidak bisa mengganggumu lagi. Menghela napas, Atsumu bersandar di depan pintu kamar Osamu seraya menguping konversasi antara Osamu dan kamu.

'Padahal kemarin aku sudah yakin aku sudah melupakanmu. Kenapa sekarang aku tidak bisa tenang memikirkanmu berduaan dengan Osamu.'

Tak lama, Atsumu mendengar gelak tawamu dari daun pintu. Renyahnya tawamu membuat candu di gendang telinga Atsumu, yang terekam dalam benaknya. Dia ingin mendengar lagi-dan-lagi, seakan-akan tidak bisa hidup tanpa mendengar suaramu. Atsumu memejamkan mata, melekatkan telinganya ke daun pintu, pikirannya bertanya-tanya apa gerangan yang membuatmu menghentikan suara tawamu.

"Miya-san sangat mudah menghapal, aku juga ingin gampang menghapal sepertimu."

"Ngomong-ngomong, apa kamu tidak merasa risih dengan rambutmu, hm? Aku bisa mengikatnya untukmu."

"M-miya-san, tidak perlu repot-repot! Aku bisa mengikatnya sendiri."

"Kamu lebih baik tetap menyalin catatan dibukumu, hm."

'Ck, apa-apaan itu?' batin Atsumu.

"Eh, kamu bisa menyanggul rambutku, Miya-san?"

"Hm. Lagipula aku tidak punya ikat rambut. Tidak apa-apa kan?

"O-oh tentu, aku malah terkejut karena kamu bisa menyanggul rambut."

"Kamu menggemas sekali."

Atsumu mendecih. Didalam sana, kamu menunduk malu, mendadak tidak fokus menyalin catatan Osamu. Pujian Osamu membuat buyar konsentrasi di kepalamu. Ditambah cubitan sekilas yang Osamu lakukan tepat dipipi kananmu. Debaran jantungmu bergejolak. Ibarat laut lepas, suaranya menenangkan namun gemerisik ombaknya begitu mendebarkan.

"Panggil aku dengan nama kecilku ya?" Ucap Osamu beberapa saat kemudian.

Kamu yang sudah fokus menyalin catatannya, kembali menoleh kedepan, ke arah Osamu yang sedang memangku wajah dengan lengannya yang terlipat diatas meja seraya menatapmu lamat dalam. Dengung mesin Air Conditioner dikamar Osamu menemani lamunmu yang kala itu menyadari mimik sendu nan rupawan milik Osamu.

Oh, darimana saja kamu, baru menyadari khasnya elok wajah Miya yang satu ini

"E-eh?"

"Lakukan saja." Osamu mengedipkan sebelah matanya dengan air muka jahilnya. Semakin membuatmu gugup dan salah tingkah.

"Baiklah, O-osamu?"

Saat itu, kamu melihat senyuman langkah milik Osamu, yang ternyata terdapat satu lesung pipit yang bersembunyi pada sudut bibirnya, bersama rentetan giginya yang rapi mengacak-acak hatimu lagi sekali lagi, seirama dengan jari-jari tangannya yang mengusap acak helai ponimu.






























>>>

• °-*. __________ .*-°•
: : : :
: : : :
: : : :
: ✨
:

✨ ✨


Maafkan aku kalo kalian jumpa typo berserak disini 😭 aku benar-benar baru berani tulis ginian, kalo mau komen, tolong komen apapun soalnya aku benar-benar merasa termotivasi sama feedback kalian, mau itu bentuknya kritik dan pujian 😭

Males banget revisi sjksjsksjk 👍

-3088

ᴬⁿᵗᵃʳᵃ ᴰᵘᵃ ᴹⁱʸᵃWhere stories live. Discover now