Donghae berlari kearah meja kerja Kyuhyun. Menarik kursi yang ada disana lalu duduk. Berhadapan dengan Kyuhyun yang terhalang meja kaca tebal.

“Bagaimana bisa?” tanya Donghae penasaran. Kyuhyun menghembuskan nafas lelah sebelum membuka matanya. Mendapati Donghae yang terlihat antusias.

“Kau tidak pernah mengatakan jika kau mengenalnya?” tanya Donghae heran.

“Semua pria korea Selatan mengenalnya. Begitu juga kau” tunjuk Kyuhyun malas. Ia meraih berkas pekerjaannya.

“Bukan mengenal seperti itu maksudku” Donghae bersandar dikursi memperhatikan Kyuhyun yang berusaha menghindarinya.

“Oh ayolah. Kau tahu? Para penjaga di klub ku membicarakan kau bercinta dengannya”

“Apa!!” Akhirnya Kyuhyun menatapnya.

“Kau meminta salahsatu dari mereka untuk membawakan kondom” Donghae tersenyum senang dan mengejek.

“P3K” koreksi Kyuhyun dengan nada lemas.

“Jadi benar? Pekerjaku tidak salah lihat?” Donghae bersandar di sandaran kursi. “kau luar biasa Kyu” tambahnya sambil bertepuk tangan.

Cho Kyuhyun yang tertutup dalam segala hal. Memang selalu membuatnya takjub. Tidak pernah sekalipun ia menceritakan perihal kehidupan percintaannya dengan siapapun. Yang mereka berlima tahu Kyuhyun hanya pernah mengatakan jika ia pernah jatuh Cinta pada seseorang yang tidak sengaja ia jumpai saat belasan tahun lalu. Mereka tidak pernah membahasnya lagi, karena itu sudah terlalu lama. Kyuhyun mungkin sudah melupakannya karena itu terjadi saat ia masih kecil, dan juga Kyuhyun memiliki banyak teman wanita.

Setelah mendengar apa yang ingin didengarnya. Donghae meninggalkan kantor Kyuhyun dengan tawa yang meledak-ledak. Bagaimanapun Kyuhyun menutupi tetap saja akan Donghae tahu dengan mudah apa yang ada dipikirannya. Terkadang ia tidak menyukai sahabatnya itu karena terlalu mengenal dirinya.

Kyuhyun menjalani sisa hari itu dengan tidak terlalu baik, tidak jarang ia menggeram pelan saat tiba-tiba otaknya memutar kilas balik setiap detik kejadian semalam. Ia akan meminta air dingin kepada sekertarisnya dan memukul meja kerjanya meluapkan sesuatu yang terasa mengganggu.

.

Ditempat lain. Beberapa kru dan fotografer duduk menunggu Isabelle yang tidak kunjung keluar dari ruang tunggu. Padahal ia sudah siap dari satu jam yang lalu.

“Eonni...” suara Young takut akan sikap Isabelle yang tidak biasa. Ia khawatir

“Baiklah” Isabelle bangun dari kursinya dan berjalan keluar. Dimana para kru sedang menunggunya sedari tadi.

“Maaf semua! Ayo kita bekerja keras sekarang. Terimakasih sudah menunggu” seru Isabelle yang langsung membuat kru semangat memulai pekerjaan mereka.

Sekilas tidak ada yang salah dengannya. Pemotretan kali ini sama seperti yang sudah-sudah. Isabelle terlihat cantik dengan Vintage silk slip dress berwarna keunguan.

Namun entah mengapa, Isabelle merasa jika pakaiannya terlalu sensual dan tidak nyaman

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Namun entah mengapa, Isabelle merasa jika pakaiannya terlalu sensual dan tidak nyaman. Terlalu terbuka dan...

Entahlah. Isabelle merasa terlalu seksi padahal ia sering mengenakan pakaian seperti ini. Bahkan hanya berbikini dihadapan kamera tidak membuatnya merasa seperti ini. Aneh

Isabelle berusaha tampak biasa. Ini adalah pekerjaan dan ia harus profesional. Mungkin ia perlu ice latte untuk mengembalikan moodnya.

“Kau tampak kurang baik nuna” ucap Jaehyun yang sedang merapikan lensa kameranya. Isabelle sudah berganti pakaian dan duduk disamping pria tampan berlesung pipit itu.

Jaehyun salahsatu fotografer favoritnya, temannya dan juniornya saat duduk dibangku kuliah

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jaehyun salahsatu fotografer favoritnya, temannya dan juniornya saat duduk dibangku kuliah. Isabelle selalu senang jika bekerja sama dengannya.

Tidak ada jawaban membuat Jaehyun menoleh. Melihat Isabelle termangu dikursinya. Jaehyun memasang lensa kameranya dan blitz keluar begitu saja, memotret ekspresi kosong Isabelle. Cantik

“Maaf Jaehyun-ssi. Anda tidak bisa memotret Isabelle lebih dari kontrak kerja” ucap Young berusaha mengambil alih kamera dan hendak menghapus foto barusan.

“Biarkan Youngie. Tidak apa-apa” Isabelle memegang tangan managernya agar melepaskan kamera Jaehyun.

“Kau boleh memotretku 9 kali lagi” tambah Isabelle lalu berpose menahan kepalanya ditelapak tangan dan menatap kearah kamera.

“Kau boleh memotretku 9 kali lagi” tambah Isabelle lalu berpose menahan kepalanya ditelapak tangan dan menatap kearah kamera

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Jaehyun dengan sigap memotret. 9 potret dengan gaya yang sama dengan perbedaan bola mata dan pandangan saja. Namun hasilnya tetap menakjubkan.

“Perfect” katanya membuat decakan keluar dari bibir Isabelle.

Kini. Isabelle duduk termangu dikursi penumpang mobilnya menunggu Youngie mengantri untuk mendapatkan ice lattenya. Berharap bisa sedikit mengangkat moodnya.

Punggungnya tegak saat matanya menangkap sosok pria tinggi, putih berambut coklat dengan setelan jas berjalan melewati mobilnya sambil berbicara dengan orang disampingnya. Dan detik selanjutnya nafasnya seakan terhenti saat pria itu menoleh kearahnya. Pandangannya menembus kaca mobil, namun bukan mata hazel milik pria itu. Bukan si tampannya.

Isabelle menghembuskan nafas pelan. Kembali menyandarkan punggungnya disandaran kursi. Apa dirinya sedang berharap bertemu dengan pria itu lagi?

Tbc...


Jangan lupa vote dan komen yaa karena jujur aja, emang itu yang bikin aku semangat. Vote untuk semangat nulis dan komen untuk semangat upload. Kalo kalian mau cerita ini cepet soo di vote dan komen yaa 💜

Isabelle Donde viven las historias. Descúbrelo ahora