[10/10]

9.2K 1.3K 80
                                    

Dia itu ...

♡♡♡

Tetsurou duduk di bench belakang gedung sekolah. Semilir angin sore menerpa wajahnya. Langit mendung seakan mendukung suasana hatinya.

Tak lama, rintik hujan turun. Seakan langit ikut sedih akan kekalahannya.

Kuroo Tetsurou, gagal membawa timnya menjadi juara nomor satu nasional.

Tetsurou menunduk. Membiarkan rintik hujan membasahi tubuhnya.

Hingga rintik hujan tak lagi terasa di punggungnya. Disusul dengan bayangan gelap serta sepasang sepatu yang terlihat di bawahnya.

"Apa yang kau lakukan di sini, Onii-sama? Kau bisa sakit," suara lembut menyapa indra pendengar Tetsurou.

Tetsurou tak pernah bosan mendengarnya. Kapanpun itu, sesering apapun itu, dimanapun itu. Suara inilah yang selalu ia sukai. Suara yang selalu menenangkannya.

"Tak ada ... aku hanya ... aku gagal membawa timku menjadi yang terbaik (Name)," ujar Tetsurou lirih.

(Name) yang mendengar ikut sedih. Hatinya seakan tersayat mendengar suara sang kembaran yang begitu lirih, berbanding terbalik dengan suara ia yang biasanya.

Gadis itu maju selangkah. Ia menempelkan kening Tetsurou pada perut datarnya. Kemudian dengan lembut ia mengusap rambut Tetsurou dengan tangan yang sama—tangan kiri. Sebab tangan kanannya memegang payung transparan.

"Onii-sama—" (Name) menghela napas lalu tersenyum kecil. "Tetsurou, kau sudah berusaha. Kau adalah kapten terbaik,"

"..."

Tanpa aba-aba, Tetsurou melingkarkan tangannya di pinggang (Name) dan menyembunyikan wajahnya. Terkejut, payung yang dipegangnya jatuh. Tanpa penghalang, air hujan mengguyur keduanya.

Tangisannya tersamarkan.

Air matanya tersamarkan.

Jeritannya tersamarkan.

"Menangislah, menangislah sepuasmu Tetsurou. Kemudian, bangkitlah esok hari. Jadilah lebih baik dari hari ini untuk besok," (Name) berucap seraya terus mengusap lembut surai hitam Tetsurou.

"Kau sangat keren hari ini. Kau sudah mengerahkan semuanya hari ini. Kau sudah berusaha selama ini,"

"Aku tak menangis ... "

Tetsurou mengeratkan pelukannya.

"Aku tak melihat apa-apa," ujar (Name) lalu mengulas senyum tipis.

"Arigatou ... "

Omake

Ketika hujan reda ...

"Arigatou ... eh?! (Name)?!"

"..."

"Loh?! (Name?! Kok pingsan?! Eh eh kok badannya panas?!"

... selalu ada untukku. Meski akhirnya dia sakit hehe.

𝐓𝐖𝐈𝐍𝐒! kurooWhere stories live. Discover now