Bagian 5

11.5K 1.3K 417
                                    

Dalam sekejap mata satu minggu telah berlalu. Mereka bertiga selalu tidur bersama, hanya tidur dan benar-benar hanya tidur. Meskipun mereka bertiga semakin hari semakin dekat, namun dinding itu tetap ada. Jungkook selalu bersikap datar dan canggung. Tomat kecil masih terlalu kecil untuk mengerti keadaan, ia sudah merasa sangat bahagia hanya dengan bisa tidur dengan kedua orangtuanya.

"Mama! Mama! Aku pulang! Aku pulang!"

Mendengar suara nyaring Tomat kecil, Taehyung segera menghampirinya. Tomat kecil melemparkan dirinya pada Taehyung dan memeluk kakinya. "Mama! Mama!"

Taehyung berjongkok untuk menyesuaikan tingginya dengan Tomat kecil, "Tomat kecil, bagaimana seko— apa yang terjadi padamu?!"

Melihat dahi putih Tomat kecilnya lebam Taehyung tidak bisa untuk tidak menjadi panik. Dia melirik Baba meminta penjelasan.

Baba menjelaskan dengan raut menyesal, "Tuan muda, tuan kecil mengalami perkelahian disekolah, ini salah saya, saya tidak memperhatikannya dengan baik."

Taehyung meraba benjolan berwarna ungu gelap pada dahi Tomat kecil, dengan sedih ia bertanya, "Tomat kecil apa ini sakit?" Lalu ia melirik Baba, "Baba apa Tomat kecilku menangis?"

Hyun Gi menggeleng dan berkata, "Tidak cakit, mama ini tidak cakit."

"Tuan kecil tidak menangis tuan muda." Jawab Baba, ia menghela napas kemudian melanjutkan, "Tuan kecil tidak pernah menangis."

"Tidak pernah menangis?" Tanya Taehyung pada tomat kecil.

Tomat kecil mengangguk, dengan nada kekanakannya ia menjelaskan, "Tidak pelnah menangis. Tidak boleh menangis. Jika aku menangis, maka tidak ada yang akan mengucap ail mataku. Jadi aku tidak akan menangis."

Hyun Gi melihat ketika teman-temannya menangis, mama atau papa mereka akan mengusap air matanya untuk mereka. Hyun Gi tidak memiliki orangtua yang akan mengusap air matanya ketika ia menangis. Itu sebabnya ia tidak ingin menangis, mama dan papanya tidak akan mau mengusap air matanya. Ia hanya akan menyimpan semua air matanya sendiri selama ini.

Mendengar itu Taehyung merasa dadanya ditekan beban berat dan matanya terasa masam. Melihat wajah lugu Tomat kecil ia merasa seperti terlempar ke dalam jurang tanpa ujung. Bagaimana bisa seorang anak yang bahkan belum genap berusia lima tahun mengalami hal seperti ini?

Dengan mata berkaca-kaca Taehyung berkata dengan lembut, "Mama akan menghapus air matamu ketika kau menangis dan mama juga akan memelukmu, kau tidak perlu takut. Kau punya mama."

Tomat kecil mulai berkaca-kaca, "Benalkah? Aku boleh menangis? Apa aku boleh menangis cepelti teman-temanku?"

Mendapat anggukan dari mamamya Tomat kecil mulai menangis, "Mama ini cakit, hikss... cakit cekali." Ia menunjuk dahinya.

Melihat itu Taehyung dan Baba tidak bisa menahan air matanya.

Dengan napas putus-putus akibat tangisannya, Tomat kecil menjelaskan, "Mama.. Gi Beom hikkss.. Gi Beom melempal mobil-mobilannya padaku, hikkss... aku.. cakit .. ini cakit .. aku .. ingin meminjam mainan Gi Beom .. tapi .. hikss .. mama .. Gi Beom tidak meminjamkannya."

Mendengar tangisan Tomat kecilnya semakin tak terkendali Taehyung memeluknya dengan erat. "Sudah cukup jangan menangis lagi, Tomat kecil mama tidak menyuruhmu untuk menangis terlalu keras."

Taehyung menghapus air mata Tomat kecil yang terus menganak sungai pada pipi putih bulatnya yang seperti pangsit.

Tidak tahu sejak kapan, ketika Taehyung menoleh ia melihat Jungkook berdiri dalam diam menatap keduanya. Masih dengan tas kerja yang mengantung ditangannya, ia tampak lelah dan murung.

Another World | kookv ✔️Where stories live. Discover now