"...."

Hal pertama yang terlintas dibenaknya adalah...

'aku tidak yakin, Mansion ini milik Lucian...'

Dan disaat itulah bau gosong tercium dihidungnya. Bau gosong sebuah makanan hangus yang dipanggang, Annika bergegas berlari menuju ruangan besar yang ia duga adalah ruang makan yang terhubung dengan dapur. Dan benar saja, ketika ia sampai disana, ada daging steak yang sedang dipanggang hangus.

"S...siapa yang memanggang ini."

"Oh, kau sudah bangun?"

"Eh? Hah?"

Annika menoleh kebelakang nya, dan melihat Lucian datang dengan wadah berisikan berbagai macam sayur di tangannya.

"Apa ini?"

"Apa ini? Tentu saja untuk makan siang kita. Aku baru saja memetiknya dari rumah kaca."

"Lalu itu?"

Annika menunjuk daging steak yang kelewat hangus. Lucian melebarkan senyumnya seakan tidak mengetahui apapun tentang keadaan daging itu.

"Aku memanggang daging."

"Itu hangus, bodoh!"

"Hah?"

Lucian menatap daging yang dipanggang lalu beralih ke Annika Lalu menatap daging lagi, seolah menyadari ucapan Annika. ia segera berlari histeris kesana dengan panik dan berusaha mematikan api pada panggangan itu.

"Astaga, apa yang harus aku lakukan? Bagaimana cara mematikan nya?"

Lucian mengambil kayu disamping nya, memukul-mukul api yang kian berkobar semakin besar dan memenuhi pemanggang, membuat Annika berteriak histeris melihat kelakuannya.

"Kita Matikan apinya dulu!"

Lucian mengeluarkan sihirnya, air yang entah darimana datangnya kini berkumpul dalam aliran mana ditangan nya, lucian melempar air kedalam pemanggang itu dan....

Bwosh!

***

Annika mengambil pisau dan memotong wortel yang terlihat segar dari kebun rumah kaca yang dimaksud Lucian, setelah bertanya-tanya, ia sedikit mengetahui kalau Mansion ini milik Lucian. Tentu saja pemberian Duke, lucian memutuskan untuk memindahkan rumah utama ke Mansion ini dan membiarkan Mansion Duke menjadi Vallerius's house mengingat anak didik Duke yang semakin banyak.

Tentu saja Sienna dan Zen yang akan menggantikan Duke pada posisi nya di Vallerius's house.

"Jika kau ingin mematikan api, angkat dulu makanan yang sedang dipanggang."

Lucian mendengus kesal dengan handuk yang menutupi kepala basahnya yang baru ia bawa mandi karena api yang ia siram dengan air bercampur sihir mengenai wajahnya.
Menatap Annika yang tengah memotong-motong sayuran yang ia bawa. ia terpaksa mendengar ceramah panjang lebar seorang wanita dapur saat ini.

"Kenapa kau tidak menyewa pelayan dapur?"

"Kau bilang kau lebih suka dengan pria yang bisa memasak makanan dengan kedua tangannya sendiri."

"...yah, itu memang benar, tapi jika kau tidak bisa melakukan nya, tidak apa."

Annika tersenyum dan memasukan wortel dan kentang kedalam sup yang ia buat, sedangkan untuk daging steak, ia memanggang yang baru.

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now