BAB 18 - PELAN-PELAN BERMAIN DENGAN KALIAN

4.3K 91 5
                                    

Wajah Cristy menjadi sangat serius, lalu menatap Roky dan berkata: "Apa yang terjadi sebenarnya? Katakan!"

Dewi mengayun pelan lengan Roky dan panik bertanya dengan suara pelan: "Kamu jujur kepadaku, darimana kamu mendapatkan jadeite itu?"

Roky menengok ke Dewi dan bertanya: "Apakah kamu mau percaya kepadaku?"

Melihat matanya yang jernih, teringat kejadian tadi dimana ia membantu dirinya menghalang gelas teh, Dewi pun mengangguk.

Roky baru tersenyum dan berkata: "Orang lain yang memberikannya."

"Memangnya siapa dirimu, sehingga orang lain bisa memberi hadiah yang begitu mahal untukmu?" Teriak Mike yang sangat kesal.

Roky menggelengkan kepalanya dan berkata: "Itu untuk Dewi, aku hanya membantunya mengasihkannya ke Dewi. Sebenarnya hadiah yang kalian terima tadi juga diberikan orang lain karena Dewi sendiri."

Sebenarnya Roky hanya ingin membantu Keluarga Liu agar terlihat keren, jadi ia menyuruh Billy untuk menyiapkan semua hadiah ini.

Meskipun ia tidak perlu melakukan ini untuk sampah yang seperti Mia, tapi demi Dewi, ia merasa semua ini pantas.

Lagipula baginya, hadiah yang seharga dua ratus empat puluh milyar merupakan hal-hal yang mudah diperolehnya.

Jika menggunakan ucapan yang kurang enak didengar, dengan kemampuan Keluarga Lin, uang jajan yang diberikan kepada anak buah bisa puluhan kali lipat dari ini. Bahkan harga hadiah yang dihabiskan untuk Mia tidak melebihi uang yang dihabiskannya untuk membeli peliharaan.

Tapi ia tidak sangka bahwa Keluarga Liu begitu tidak tahu malu.

Telah mendapat begitu banyak barang baik, dan mereka masih tidak merasa puas?

Bahkan ingin merebut hadiah milik istrinya darinya!

Kalau begitu, jangan salahkan dirinya untuk melakukan ini!

Roky langsung mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada Billy!

Mia sama sekali tidak tahu bahwa hadiah-hadiah berharga yang ia terima itu merupakan pemberian Roky.

Ia masih mencoba untuk menjatuhkan Roky.

Ia menunjuk Jadeite itu dan berkata dengan sinis: "Jadeite ini seharga dua puluh enam milyar. Roky sampah, kamu telah mencuri barang yang seharga dua puluh enam milyar, aku akan melapor polisi untuk menangkapmu, agar kamu dipenjara seumur hidup!"

"Jangan!" Mendengar ini, Dewi pun langsung panik, lalu sibuk bertanya kepada Roky: "Kamu jujurlah, darimana kamu mendapatkan jadeite ini? Jika kamu yang mencurinya, kamu segera berlutut dan meminta maaf kepada Nenek.."

Roky mendengus pelan dan berkata: "Aku sudah bilang aku tidak mencurinya, jika kamu tidak percaya, kamu boleh memanggil polisi datang."

Mia tertawa sinis dan berkata: "Baik. Kamu sendiri yang mengatakannya, jangan salahkan aku yang tidak memberi muka untuk Kak Dewi!"

Setelah itu, ia pun mengeluarkan ponsel untuk menghubungi 110.

Dewi sibuk menahannya dan berkata: "Mia, masalahnya masih belum jelas, jangan lapor polisi dulu.."

Roky tahu bahwa semua anggota Keluarga Liu memandangnya rendah, ia sendiri juga malas menjelaskannya dan menunggu Billy kembali, maka semuanya akan sangat jelas!

Satu menit kemudian, iringan mobil Roky pun kembali.

Turun dari mobil, Billy pun masuk ke dalam dengan memasang wajah serius.

Aku Bukan Menantu SampahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang