September (2)

187 22 32
                                    

Setelah menunggu beberapa menit Aily mulai berjalan kearah Sandra dan Neira. Seperti biasa mereka langsung bercanda dan tertawa.

Mereka berada di depan sekolah. Masih menunggu Nessa yg sampai kini belum menampakkan dirinya. Hampir 30 menit mereka berbincang, juga sesekali mengirim pesan pada Nessa.

Saat mereka saling diam, Neira tak sengaja melihat seseorang yg tak asing.
Menyikut lengan Aily dan berucap, " hehh, itu kakak kelas bukan sih?" 

Aily menatap ke depan, kearah seseorang yg dimaksud Neira.

"loh itu kan, temennya Kak Radi" celetuk Aily begitu saja

Sandra menyipitkan mata, "kakel kelas berapa? "

" Alumni" jawab Neira

Neira bergumam dlm hati, " Kak Radi kesini ga ya? Hah ga mungkin"

Sekitar 10 cowok memasuki area sekolah Smk Bakti. Di baris terdepan Radi berjalan dengan santai dan percaya diri. Diikuti oleh teman temannya.

Melihat itu Neira melongo dan otomatis  mengumpat pelan, "ohh shit. Goblok"

Neira dan Aily bersamaan menatap tanpa berkedip. Sebelum akhirnya heboh sendiri. Di samping Neira, Aily semakin tak karuan. Yg sebenarnya tidak digubris oleh Neira. Dia terlalu sibuk menatap cowok kelahiran 2002 itu.

Dan sial. Mata tajam itu bertatapan dengan mata bulat Neira. Kontak mata yg sudah lama Neira inginkan sebenarnya. Keduanya saling terjebak di netra masing-masing. Semakin dalam hingga Neira sadar dan memutus kontak.

"ihh goblog siaa"

Setelah sekian detik Neira memberanikan diri mengarahkan pandangan di mana Radi berada. Cukup. Neira tidak kuat. Radi tidak tahu akibat dari dia menyibakkan rambutnya itu bisa membuat kesalahan fatal di jantung Neira.

"astagfirullah astagfirullah,,, tolongin gue. Ya gusti sesek napas gue. Astagfirullah" kesan yg sangat dramatis memang. Namun begitulah adanya. Jika kalian  mengagumi seseorang pasti paham apa yg dirasakan gadis mungil itu.

Keadaan waktu itu panas, semakin panas akibat adegan barusan. Ditambah lagi masker yg menutup akses udara masuk dg mudah. Keringat pun menetes dari balik surai panjangnya.

"gue kehabisan kata-kata"

"sama" timpal Aily yg sudah lelah memekik kesenangan.

"kalian ngapain sih? " Sandra yg sedari tadi tidak tau apa pun, akhirnya bertanya.

Neira dengan tenang menjawab,"ini soal kpop, gue jelasin juga ga bakal paham"

"berdosa banget kamu Neira" gurau Aily

"ssttt sudah gausah solimi" jawab Neira tak mau kalah

"udah udah ahh, sakit perut gue"

"si Nessa udah sampe katanya" celetuk Sandra yg masih menatap lekat ponselnya

"suruh sini aja, abis ini bisa langsung masuk"

Setelah mereka berempat bertemu, langsung masuk ke area sekolah, menuju perpustakaan tanpa basa basi. Sekilas Neira melihat Arya yg dikerumuni cewek kelas Neira, tak jauh dari perpustakaan.

"ck. Untung gua ga baper. Haturnuhun gusti" Neira berucap lirih

"ngomong apa lo? " tanya Aily yg tak sengaja samar mendengar

" hah? Kagak"

Selesai meminjam buku, mereka menuju ke tata usaha. untuk mengambil kartu kuota yg dibagikan pada siswa selama daring. Tapi Sandra dan Neira enggan melewati kerumunan cewek sekelasnya. Tentu saja dengan Arya diantara mereka.

Dear, Kakel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang