[2nd] 11. Rainbow Falling

Mulai dari awal
                                    

Sama mengerikan nya.

"Aku takut..."

"...."

"Aku takut jika mimpi buruk ku benar-benar terjadi."

"Apa ini tentang mimpi buruk yang sering kau alami?"

"Iya..."

"...."

"Kemarin saat berburu aku mendengar mu hilang."

Tidak seperti Annika yang bertanya dengan suara dingin yang terkesan seperti menahan amarah, Lucian berucap dengan suara tenang. Tangannya meraih tangan hangat Annika didepannya.

"Hal pertama yang aku lakukan...adalah mencari keberadaan mu dengan sihir."

Annika menelan Saliva nya dengan susah payah saat ini.

"Aku melakukan sihir teleportasi ke tepi danau hutan, untuk mencarimu..."

"...."

"Tapi aku tidak menemukan siapapun disana, hanya mayat beruang. Kau tahu apa yang aku pikirkan saat itu?"

"....apa?"

Annika mendongak, dan saat itulah, mata keduanya bertemu, mata Lucian yang seperti mawar merah mekar terlihat berkaca-kaca.

"Aku takut. Kau akan terluka..."

"...."

"Aku bersyukur kau tidak terluka, aku sangat senang mengetahui kau sudah ditemukan oleh orang lain...."

Lucian tidak dapat mengatakan mimpi buruk apa yang ia lihat melalui ilusi sihir itu.

Ia tidak ingin melihat Annika khawatir padanya.

"Kenapa...kenapa kau melakukan itu?"

Annika tidak mengerti kenapa pertanyaan ambigu itu meluncur begitu saja seperti air dari mulutnya, tentu saja jawaban yang akan ia dengar setelah ini adalah 'karena saat kita kecil aku sudah berjanji pada mu sebagai balasan atas apa yang kau lakukan padaku. untuk melindungimu, bahkan tanpa janji itu aku akan melakukan hal yang sama' Annika sudah memprediksi jawabannya, tapi apa yang Lucian ucapan membuat nya terdiam seribu bahasa.

"Karena aku mencintai mu...."

Suara yang tenang dari bibir yang tersenyum getir, dengan mata yang menangis, membuatnya terlihat lucu seolah-olah dia seperti orang yang putus asa pada kehidupan nya.

"...."

"Kau tahu betapa kesalnya aku dengan mimpi buruk yang selalu memperlihatkan kematian mu? Aku selalu takut setiap detiknya karena aku tidak tahu kapan hal itu benar-benar akan terjadi....."

Sekali lagi Annika terdiam.

"meski itu adalah mimpi yang tidak mungkin nyata, aku selalu takut melihatmu tidak ada didepan ku."

"...."

"Mendengar mu hilang, rasanya seperti aku melihat mimpi itu menjadi nyata!"

The Vermilion Primrose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang