01

1.4K 131 92
                                    

"Katsuki, kami akan menjodohkanmu dengan Shoto-kun."

Spontan Bakugou menyemburkan air yang ia minum saat ibunya mengatakan kalau dirinya akan dijodohkan. Kedua manik ruby itu menatap tajam.

"Aku tidak mau." Dengan sangat mantap Bakugou menolak.

"Kau harus mau Katsuki." Kali ini ayahnya ikut bersuara.

Saat ini kedua orang tua Bakugou duduk berhadapan dengannya. Dari sorot mata mereka, Bakugou tahu kalau nenek tua dan pak tua ini serius ingin menjodohkannya dengan si setengah-setengah sialan itu. Apa-apaan?!

"Aku bilang aku tidak mau!" Bakugou meletakkan gelasnya dengan kasar ke atas meja.

"Katsuki, ini demi perusahaan kita. Kau tidak ingin perusahaan kita gulung tikar, kan?" Ayahnya, Bakugou Masaru berusaha menenangkan.

"Pokoknya aku tidak mau!"

"KATSUKI!" Bakugou memandang ibunya yang baru saja berteriak padanya.

Wajah keduanya merah karena menahan amarah yang sebentar lagi akan meluap. Bakugou yang marah karena perjodohan tidak jelas ini. Dan ibunya, Bakugou Mitsuki yang marah karena anak semata wayangnya ini terus saja menolak. Sementara itu, Masaru menatap anak serta istrinya secara bergantian. Ia merasa was-was kalau saja mereka akan bertengkar lagi.

"Tidak ada penolakan Katsuki." Ucap Mistsuki.

"Aku tidak ingin dijodohkan dengannya. Aku ini masih berpacaran dengan Kirishima."

"Kalau begitu, putuskan saja pacarmu itu."

Mulut Bakugou terbuka. Ia pikir ini gila. Kenapa si nenek tua itu malah seenaknya menyuruh Bakugou untuk memutuskan pacarnya sendiri? Tentu Bakugou tidak akan mau.

"Katsuki tolong terima perjodohan ini, nak." Masaru menatap penuh harap pada Bakugou. Tetapi Bakugou malah menggelengkan kepalanya.

"Mau atau tidak mau, kau harus menerimanya. Titik." Final Mitsuki.

Braakk.

"TIDAK AKAN." Bakugou berdiri sambil menggebrak meja tamu yang memisahkannya dengan kedua orang tuanya.

"Lagipula kenapa aku harus dijodohkan dengan orang itu?!" Tanya Bakugou.

"Karena hanya keluarga Todoroki-san yang bisa membantu perusahaan kita, Katsuki." Jawab Masaru.

"Memang tidak ada keluarga lain yang bisa membantu? Lagipula dia itu pria dan aku juga sama. Apa sebenarnya yang ada dipikiran kalian? Mengapa malah menjodohkanku dengan seorang pria juga?"

"Lalu, pacarmu juga seorang pria, kan?" Mitsuki balik bertanya. Bakugou menggeram marah.

"Kau tidak masalah berpacaran dengan seorang pria. Tapi kenapa saat kami menjodohkanmu dengan seorang pria juga kau malah mempermasalahkannya?"

Skakmat.

"Itu karena aku tidak menyukainya! Lain hal dengan Kirishima, kami saling suka. Itu yang jadi masalah untukku."

"Apa yang tidak kau sukai dari Shoto-kun? Kulihat dia anak yang baik."

"Ada banyak yang tidak aku suka darinya." Bakugou menekan setiap perkataan yang ia ucapkan.

"Kalian berdua tolong tenang, ya." Masaru berusaha menengahi perdebatan dua orang didekatnya.

Bakugou mendecih lalu tanpa pamit melenggang pergi begitu saja dari rumah. Ia membanting pintu depan dengan kasar dan menuju mobilnya.

"KATSUKI!!" Bakugou tidak mengindahkan teriakan Mitsuki yang memanggil namanya.

"KATSUKI!!"

Tetap saja Bakugou menghidupkan mobil. Mengeluarkan kendaraan roda empat itu dari perkarangan rumah dan melajukannya dengan kencang.

Because, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang