Dinner mate

154 26 4
                                        

Setibanya di resto yang berada dilantai 37 itu Dave membuka masker yang menutupi hidung dan mulutnya. Menarik tangan Nara ke lengannya bak pasangan yang akan romantic dinner. 

Satu meja dengan dua kursi sudah menanti mereka, beberapa alat makan sudah tersusun rapi disana. Nara tersenyum setiap kali Dave meliriknya, cowok ini memang tampan... ucapnya dalam hati.

"Tolong bilang kalo ada yang buat kamu gak nyaman ya, Ra"

"Of course, i feel it's my romantic dinner Dave. Thanks lho"

"Me too" jawab Dave sopan.

Makanan pembuka pun datang, mereka berdua cukup intim membahas tentang makanan. Selera mereka cukup sama, mereka memberikan komentarnya masing-masing ke setiap makanan yang disajikan. Dave bercerita tentang makanan dari beberapa negara yang membuat Nara penasaran. Dave bercerita seperti mengajak Nara membayangkannya, Nara terlihat sangat terhirbur. Tak terasa hidangan penutup datang, white wine adalah hal yang baru bagi Nara.

"Cheers" ucap Dave, disambut oleh Nara.

Nara mengikuti langkah Dave menikmati wine itu, Dave tersenyum.

"Aku suka kamu Ra"

Nara tersedak, untungnya tangannya dengan sigap menutup mulutnya dengan napkin.

"Sorry, kamu paham apa yang aku maksud kan Ra?" tanya Dave sembari tersenyum.

Nara menatap Dave dalam-dalam, mengharapkan penjelasan terlebih dahulu dari cowok itu.

"Kamu baik, baik... ya baik. Aku basi memang, jelas aku gak bisa dan gak mungkin gombalim cewek karena itu tidak pernah aku lakukan. Dari awal kamu lihat aku mungkin kamu udah bisa nebak aku seperti apa"

Nara mengangguk sambil tersenyum.

"Kamu tau apa yang aku butuhkan dari teman ngobrol? Membahas hal yang membuat kita sama-sama tertarik. Gak bertanya kenapa, apa, tentang hal-hal yang bukan konteksnya. Aku bahkan baru nemuin orang seperti kamu selama ini"

Nara mengayunkan putaran wine glass di dengan jemarinya, entah perasaan apa ini tapi yang jelas Nara sungguh merasa hangat, sambil memandangi wajah Dave yang mempesona malam ini.

"Aku tak tau seberat apa jalan pernah kau lalui, hingga menjadikanmu seorang Inara yang sekarang. Yang saat ini aku lihat, didepan mataku, kamu indah Ra. Aku merasa beruntung mengenalmu sedekat ini..."

"Dave please jangan diterusin, kamu tiba-tiba serius bahas ini buat aku takut tau gak?"

"Kok takut?"

"Takut aku jadi sombong"

Dave tertawa, "so funny"

"Makanya, it's enough. Kamu belum buka-buka tuh pouch?" ujar Nara. Dave tersenyum lagi-lagi kagum dengan cara Nara mengingatkannya.

Malam itu cukup hangat. Nara serasa bertemu teman lama yang tak usah lagi membahas siapa dirinya, seperti apa backgroundnya, semua mengalir begitu saja. Satu yang Nara tau, Dave sedang berjuang untuk sehat. 

Sebuah doa terucap dalam hatinya ketika Dave turun dari mobil Nara sambil tersenyum, berdoa agar senyum itu masih bisa lihat lain waktu.

***

Hari ini Kim kembali dari Macau, tepat dengan kepulangan Dave dari rumah sakit. Liza sudah menceritakan soal Dave yang diam-diam pergi dinner dengan seseorang. Kim tak bisa marah, dirinya sudah mendapatkan hasil terakhir dari dokter mengenai kondisi Dave.

Tak ada bedanya antara Dave dirawat dirumah sakit ataupun dirumah. Dave hanya perlu bahagia menikmati sisa waktunya. Dan pilihan ini membuat Dave bahagia, dirinya bahkan sudah membuat wish list beberapa makanan yang ingin dia nikmati. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

King'Suit [On Going]Where stories live. Discover now