01. Prolog: 看在眼里

9.6K 687 94
                                    

"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"... Sorot matanya menyimpan sesuatu yang begitu menarik..."

Huang Renjun








Karena pernah mengalami perubahan dan perbaikan (revisi), kemungkinan alur dalam work ini akan tampak berbeda dari yang anda baca sebelumnya.








***fallforyou***

Langkah antusias namun santai diperdendangkan seorang pria yang tengah menyusuri lorong kampus barunya. Dimana hari ini adalah hari pertama ia memasuki universitas setelah seminggu tiba di Korea. Negara yang ia impikan sejak dibangku sekolah dasar, pria itu merasa seperti sedang bermimpi sekarang. Bagaimana tidak? Korea Selatan adalah salahsatu negara maju di Asia. Budaya, pariwisata, pendidikan dan juga pekerjaan disana tampaknya mengesankan. Meski negara asalnya juga tak kalah mengesankan, hanya saja ia benci komunis. Bukan berarti ia membenci negaranya, garisbawahi hanya komunis.

Pria dengan surai hitam itu berjalan didalam lorong yang lumayan luas, ia mengitari matanya mencari ruangan Dekan. Demi Tuhan, kampus ini sangatlah luas dan juga memiliki banyak sekali kelas.

Setelah menemukan ruangan yang ia cari, dengan segera ia berjalan kearahnya.

Dug!

Hampir saja ia terjatuh jika tidak dengan sigap menahan tubuhnya sendiri setelah tanpa sengaja menabrak seseorang didepannya yang entah datang darimana. Ia membungkukkan badannya, "Maaf, sunbaenim. Saya tidak sengaja." Ucapnya dengan bahasa formal.

Namun yang dimintai maaf tidak mengucapkan sepatah kata apapun malah memandanginya dengan tatapan yang terlihat sinis. Seketika ia membeku ditempat karena takut ditatap seperti itu; menundukkan kepalanya setelah bertemu pandang dengan pria dihadapannya. Tak lama si pria pergi meninggalkannya.

Ia menatap punggung lebar yang terbalut jaket merah menjauh dari hadapannya. Rasa takut sekaligus kagum datang bersamaan kedalam dirinya. Takut, karena belum pernah ia temui orang dengan tatapan seperti tadi. Kagum, karena pria tadi memiliki paras yang cukup menawan dimatanya.

"Huang Renjun."

Panggil seseorang membuyarkan lamunannya, lalu menoleh ke sumber suara dan segera membungkuk hormat.

"Oh, paman... Eum, maksudnya Dosen Zhang." Kekeh Renjun sambil menggaruk tengkuknya ragu.

"Tidak apa-apa. Kita langsung ke kelas, kebetulan saya mengajar pertama hari ini."

[✔️HYUCKREN] Fall For YouTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon