Ketinggalan

237 30 4
                                    

Hari Rabu pukul 06.30 pagi. Hari ini ngga kaya biasanya, dari semalam kota Jogja diguyur hujan deras tanpa henti. Pagi ini pun sama, kota Jogja masih diselimuti awan gelap dan udara dingin. Cocok untuk kembali ke alam mimpi dan membungkus diri dengan selimut.

Seluruh penghuni rumah Biantara sebenernya juga pengen balik selimutan trus merem lagi. Tapi mana bisa?! Jadwal anak-anak Biantara padat. Berhubung ujian akhir semester udah deket, jadi mereka bakal ada kelas tambahan sampe sore. 

"Ayo cepetan!!" teriak Johnny di ambang pintu.

"Bentar!!! Sepatu gue manaaaa?!" sahut Rendy sambil nyariin sepatunya.

"Ayooo cepetaann!! Itu yang masih di atas ngapain?!" teriak Johnny

"Waaaaaiiitttttt!!" tampak Mark yang lagi turun dari tangga sambil bawa buku sama map. 

"Bukunya diwadahi, nanti basah." tegur Bunda.

"Iya." jawab Mark sambil make sepatunya.

"Bun, sepatu Rendy mana?" tanya Rendy yang udah putus asa

"Lha itu sepatu." Adine nunjuk sepatu yang ditenteng sama Rendy.

Rendy memandang sepatunya lalu beralih menatap Adine, "Yang Nike."

"Lha mana bunda tau."

"Bunda kan ikan..." cicit Rendy pelan. Pelaaannn banget. Abis itu dia lanjut nyari sepatunya.

"Pake itu aja kenapa?"

"Yaudah deh." Rendy akhirnya make sepatu yang ada.

"Cepaattt!! Daddy juga ada urusan di kantor." lanjut Johnny

"Katanya cuti?" tanya Icung sambil benerin rambutnya.

"Cuma bentar. Gara-gara si Doy tuh." dumel Johnny

Anak-anak Biantara buru-buru salim ke Adine lalu ngikutin Johnny ke garasi. Tanpa pikir panjang Johnny langsung ngambil kunci mobil alphardnya.

"Gaada yang ketinggalan?" tanya Johnny ke anak-anaknya seraya masang seatbeltnya.

"Gaadaaa."

"Udah ya? Udah semua?"

"Iyaaaa."

Johnny langsung jalanin mobilnya dengan kecepatan sedang. Selama perjalanan mereka gaada ngomong apa-apa. Anak-anak Biantara pada fokus sama buku masing-masing. Si Echan juga tumben ngga banyak ngomong. Mobil bener-bener sepi dan tenang.

Tapi Johnny ngerasa kaya ada yang ngeganjel gitu. Tapi apa ya?

.

.

Sedangkan di rumah...

"Ini kunci motor gue ke manaaa??"

"Ck elah. Bunda tau nih mesti."

Echan lari turun tangga buat nyariin bundanya. Dia ngerasa ini kenapa rumahnya sepi banget. Baru setengah 7 padahal.

"Bun?" panggil Echan.

Echan ngelirik taman belakang kali aja ada bundanya lagi di situ. Tapi gaada. Echan beralih ke dapur, sama aja kosong.

"Bundaaaa??" panggil Echan sekali lagi. Tapi gaada sahutan.

"Oh, ruang laundry."

Echan muter balik badannya dan memutuskan buat ke ruang laundry. Dia liat pintu ruang laundry kebuka lebar.

Echan menyembulkan kepalanya dari luar, "Bunda?"

"Ya?" sahut Adine dari dalem.

Echan jalan masuk dan mendapati bundanya lagi jongkok sambil nyusun baju.

THE BIANTARA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang