Buang Sial

199 25 9
                                    

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Johnny buru-buru turun tangga pas denger bel rumahnya bunyi. Itu pasti tukang barbershop yang dia panggil. Hari ini dia mau buang sial!! Dia mau buang sial gara-gara dia daritadi main game candy crush kalah terus.

Ceklek

"Permisi, rumah tuan Biantara?" sapa si tukang barbershop

"Iya betul. Mari, masuk."

"Baik, terima kasih." si tukang barbershop mulai melangkahkan kakinya masuk ke kediaman Biantara.

"Ini enaknya di mana? Halaman belakang? Di sini? Atau di mana?" tanya Johnny

"Di luar saja, pak. Biar lebih mudah bersihinnya."

"Oh, oke."

"Loh? Apa nih?" tanya Adine yang lagi turun dari tangga.

"Aku mau buang sial." jawab Johnny

"Hooo, anak-anak ngga?"

"Ya nanti sekalian panggil aja."

"Iya nanti aku panggilin. Masnya mau minum apa? Es teh mau?" tanya Adine ke tukang barbershop.

"Eh, gausah repot-repot, bu."

"Ngga papa, saya bikinin dulu. Mas John mau minum juga?"

"Air aja."

"Oke." abis ngomong gitu Adine langsung melenggang pergi ke dapur buat bikin minum.

Johnny sama mas barbershop udah ada di taman belakang. Johnny duduk di kursi sedangkan mas barbershop nyiapin alat-alat buat potong.

"Permisi ya, pak." ujar si tukang barbershop pas masangin jubah buat Johnny.

"Ini mau dimodel gimana, pak?"

"Undercut ya. Yang belakang jabrik, yang depan agak panjang, nah yang samping undercut, trus---" baru aja Johnny mau nambahin tapi kalimatnya udah dipotong sama Adine.

"Cepak rapi." potong Adine seraya naruh nampan berisi minuman sama potongan buah.

"pfft--BUAHAHAHAHAHAHA!!" tawa 5 onggok manusia yang baru aja ikut nimbrung pecah. Apalagi si Echan,

"AHAHAHANJAY MAMPUS LU OM!! Gausah ngadi-ngadi makannyaaa!!" cibir Echan seraya mendaratkan pantatnya di ayunan taman, "Udah tua juga. Gue gitu masih muda! Masih pantes potong undercuutt!!" lanjut Echan dengan muka yang minta dijotos.

"Gue ntar undercut ya, bang." ujar Echan

"Semua.Cepak.Rapi." tegas Adine sambil memberi tatapan mematikan ke suami dan anak-anaknya.

"T-tapi bun--"

"Titik." final Adine penuh penekanan.

Adine tu gasuka model rambut yang aneh-aneh. Kalo rapi kan pembawaannya profesional dan perfeksionis.

Ini aja rambut suaminya udah panjang, si sulung sama aja, si Rendy malah yang panjang belakangnya doang, si Echan udah mirip Arie Lasso, si kembar bontot rambutnya udah nutupin mata.

Mana tiap mau potong rambut kebanyakan alesan lagi. Adine greget sendiri liatnya.

"Dek...aku undercut laahh. Kalo mereka cepak rapi, kan masih anak sekolahan." rengek Johnny dengan muka yang dibuat-buat sedih.

Adine senyum horror, "Titik."

"A-anu...cepak rapih...ya?" tanya si tukang barbershop memastikan.

THE BIANTARA'SWhere stories live. Discover now