"You receive that, asshole!"

Tidak lama setelah itu Yeri merasa hoodie jacketnya ditarik dengan paksa oleh seseorang dan dengan cepat Yeri langsung memutar badannya bagaikan kilat, lalu berjongkok untuk menghindari layangan pukulan yang akan dilemparkan pria satunya padanya.

Yeri menghela nafas dengan pelan, "Payah."

Gadis itu lalu menjambak rambut pria itu dengan kasar kemudian menjedotkan kepala pria itu pada sebuah tutup tempat sampah yang terbuat dari plastik hingga tutup tersebut pecah berkat ulah Yeri yang cukup ganas.

"Ups sorry madam." Yeri kemudian menyunggingkan senyumnya seraya menendang bokong pria itu hingga tersungkur jatuh tepat diatas badan temannya.

"Anyway guys, for your information, my dad is a peelers. Now you can tell how far can i go right?"

Di inggris polisi biasa dikenal dengan peelers. Yeri mengatakan bahwa ayahnya adalah seorang polisi hanyalah bualan yang ia ucapkan agar kedua pria itu capek untuk mengejarnya.

Yeri lalu menunjukkan jari tengahnya kearah kedua pria itu lalu kembali berjalan menyusuri rintik hujan dengan santai, memasang hoodie serta airpodsnya, dan menyenandungkan lagu 10.000 hours dari justin bieber ft. danshay.

Saat Yeri sedang asyik berjalan sambil memandang bayangannya di jalanan, gadis itu melihat bayangan seorang pria berhoodie yang lebih tinggi darinya berusaha menyamakan jalannya dengan dirinya.
Yeri menolehkan kepalanya untuk melihat siapa pria yang sekarang berusaha mengejarnya.

"Bekerja di sebuah coffee shop, jago bertarung, dan ayahmu seorang polisi. Benar-benar tidak bisa ditebak."

Jungkook memasukkan kedua tangannya ke saku jaketnya lalu kemudian mengalihkan pandangannya pada gadis yang berjalan disampingnya.

"Aku tau sejak tadi kau mengamati ku kan dari jauh? Apa dua pria tadi suruhanmu?"

Jungkook mengangkat alisnya bingung dengan maksud ucapan dari Yeri.

"Maksudmu?"

Gadis itu malah tertawa mengejek Jungkook, "No-no, it's only a jokes. aku tidak bermaksud apa-apa."

"Mau kemana?" tanya Jungkook penasaran setelah tadi mengabaikan ketidakjelasan Yeri.

"Kedai. Mau ikut?"

Jungkook berpikir sejenak, "Boleh."

Yeri tiba-tiba menarik lengan Jungkook untuk menahan pria itu agar berhenti berjalan. "Eh, awas!" Sebuah sepeda melaju dengan kencang, dan membuat siapa saja yang ia lewati jadi harus memegang dada mereka karna kaget dengan ulah pengemudi sepeda itu.

"Benar-benar gak tau aturan ya!" Yeri mendumel dengan kesal sambil terus mengamati pesepeda itu dari tempatnya berdiri.

Jungkook kemudian menatap tangan gadis itu yang masih mengantung di lengannya. Hingga akhirnya Yeri menyadari tatapan tidak suka yang Jungkook tunjukkan kearah tangannya. "Makasih kek, jutek amat."

"Ditabrak sepeda gak bakalan bikin aku mati kali."

"Umur gak ada yang tau."

"Bagaimana sama orang-orang yang memutuskan bunuh diri? Bukannya itu mereka yang menentukan umur mereka?"

Yeri menghela nafas dengan panjang, sepertinya pria disampingnya ini ingin mengajaknya berdebat.

"Ya memang mereka dulu bisa tau sampai kapan mereka akan hidup hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bunuh diri? Enggak kan? Biasanya kebanyakan dari mereka pun pasti memilih untuk bunuh diri karna masalah hidup yang terlalu berat hingga rasanya mereka sudah tidak lagi sanggup untuk menanggung semua beban hidup mereka."

M A L A M.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang