Bab 10 . Anouncement

Mulai dari awal
                                    

“Tentu.”

Sekali lagi, malam itu mereka disibukkan dengan beberapa persiapan. Kumpulan orang berseragam—yang ternyata kurang lebih terdiri dari lima puluh petugas museum dan seratus angkatan militer—membubarkan diri dan dipersilakan menginap di ruang petugas yang telah disiapkan Garry. Sedangkan mereka berempat, juga Garry serta tiga yang terpilih dari orang-orang itu menuju ruangan bus virtual. Zack menjelaskan kepada Ronald, Rotten, dan Micael—petugas yang akan menjadi rekan perjalanannya besok—rute dan sedikit tentang orang-orang yang akan diangkut. Zeyo, Eren, Ezel, dan Garry memisahkan diri ke ruang sadap virtual. Menyimulasikan perekaman video pesan Garry yang akan mereka lakukan dan sebarkan kepada seluruh hamew di berbagai wilayah benua ini besok pula.

Tak lama mereka mengadakan pertemuan itu, karena malam semakin larut dan perut-perut terdengar keroncongan. Garry tertawa, akhirnya mengajak mereka semua untuk makan malam di rumahnya sebelum Zack kembali ke rumah sakit membawa tiga orang petugas itu juga satu bus yang sudah dikeluarkan dari ruang virtual, karena mereka akan berangkat pagi-pagi sekali langsung dari rumah sakit. Ini menakjubkan, lagi-lagi membuat mereka menganga saat tahu ada pintu lain selain pintu masuk cermin itu untuk jalur bus yang rupanya menembus ke sebuah garasi besar dan pintu keluar yang tersembunyi di basement belakang museum.

Eren, Zeyo, dan Garry mengiringi kepergian mereka dengan lambaian. Berbeda dengan Ezel yang hanya menatap punggung bus itu dengan beribu bisu.

Setelah kegelapan menelan bayang mereka, Garry mengajak mereka pulang.

Eren yang turut merasakan, menepuk-nepuk punggung kembarannya. “Tenang saja, anak-anak itu aman bersama Zack dan ketiga petugas tadi. Lagi pula, bukankah kita akan menyusul beberapa hari lagi?”

Zeyo, menatap dua bersaudara itu dalam ekspresi yang tak dapat diartikan. Kemudian berdeham. “Eren benar. Ezel, Kakek sudah menyiapkan tempat tidur tambahan di ruanganku untukmu. Ayo pulang, tugas lain masih menanti kita esok.”

***

Atmosfer di ruang sadap virtual di Shenandoan Valley yang terpencil itu tegang.

Zeyo mengecek berkali-kali layar beberapa kamera terbang yang mengelilingi Garry dari berbagai sudut. Ezel bertugas mengawasi pratinjau video di layar besar hologram itu. Sementara Eren? Gadis itu hanya diberi Zeyo tugas untuk mengipasi Garry yang berdiri takzim, ah, maksudnya, mengatur microphone dan lighting.

Camera rolling! Preview rolling?” seru Zeyo bak seorang sutradara. Ezel mengangguk. “Sound and lighting, rolling?” Ia menoleh ke arah Eren.

Eren menenggak ludah, mengangguk.

Action!”

***

Biiiip!

Terdengar suara-suara aneh yang menyentak bersamaan dari seluruh hamew setiap orang yang sedang memakainya. Baik di wilayah pesisir, di perkotaan, di desa. Masyarakat yang sedang berada di rumah sendiri, di gedung, kebun, sekolah, rumah sakit, ataupun tempat-tempat umum lainnya. Mereka yang sedang belajar, bekerja, berjalan, berlari, mengemudi, dan berbagai aktivitas lainnya. Semuanya. Semua kegiatan mereka terinterupsi oleh layar-layar hamew yang tiba-tiba hitam. Masyarakat di berbagai daerah kebingungan. Berusaha menekan-nekan hamew agar seperti semula.

“Loh, hamew-ku kenapa?”

“Apa ini? Galat massal?”

“Sistem hamew rusak?”

“Apa provider-nya bermasalah?”

“Bagaimana ini, ada apa, sih?”

Di lain sisi negeri, di ruangan besar nan canggih yang merupakan pusat sistem komunikasi dan informasi di Washington D. C, pekerja-pekerja di kantor tersebut kebingungan. Sistem pengendali dan penyedia layanan komunikasi pusat tiba-tiba terhenti mendadak. Bahkan security code yang dimasukkan terjadi error berulang kali. Wajah-wajah para petugas IT itu tampak kepanikan.

“Ketua, lapor! Sistem keamanan pusat kacau tanpa penyebab pasti. Semua jalur komunikasi terputus dan tidak merespons tindakan apa pun dari kami. Dan semua hamew mati fungsi, kami menebak seluruh hamew di tengah masyarakat pun begitu.”

“Apa yang terjadi?” tanya sang ketua.

“Kami masih menyelidikinya. Dugaan sementara, seluruh sistem jalur komunikasi dan sinyal satelit pun diretas oleh teknologi tinggi!”

“Bedebah, pecahkan segera masalah ini! Jangan sampai informasi rahasia pemerintahan tercuri atau tersadap!”

“Baik, Ketua!”

Tak berselang dua menit, layar-layar hologram di semua hamew kembali menyala. Masyarakat baru saja bernapas lega, tetapi suatu pesan video yang menyerobot masuk melalui aplikasi message mereka segera menampilkan rupa lelaki usia delapan puluhan yang amat mereka segani beberapa tahun lalu. Begitu pun dengan layar-layar besar di billboard dan televisi-televisi swasta. Bahkan juga di ruang pusat pengendali sistem komunikasi dan informasi negara. Mula-mula layar-layar itu penuh dengan gemeresik halus. Hingga akhirnya, layar-layar hologram jernih menayangkan video seorang pria tua yang mengucapkan beberapa patah kata dengan raut hangat tetapi tegas.

Suara berat dan bijaksana seketika terputar serentak di seluruh wilayah menggema memenuhi angkasa.

***

“Halo, seluruh rakyat Amerika Serikat yang bersahaja di mana pun kalian berada. Kalian pastilah kebingungan terhadap kekacauan sistem komunikasi yang saat ini terjadi. Aku, Garry Willem Handerwock, mantan presiden Amerika Serikat ke-74 adalah orang yang bertanggung jawab di baliknya. Aku tahu kalian akan mencemooh seorang kakek renta yang bahkan sudah tak memiliki kontrak apa pun dengan negara ini. Namun, kalian tak bisa melakukannya, sebab maksud dari peretasan berskala nasional tertanggal hari ini, Kamis,  23 September 2145 adalah untuk ... memberi peringatan kepada kalian semua.

Kita semua tentu tak lupa kenyataan menyedihkan yang menimpa sebagian besar daerah sekitar pesisir pada hari Senin, 13 September lalu, yaitu bencana alam berupa tsunami yang bertepatan dengan terjadinya fenomena langka di bumi. Terkait hal itu, aku, Garry Handerwock dengan penuh penyesalan mengumumkan keadaan darurat untuk seluruh masyarakat khususnya yang mendiami daerah pesisir.

Karena, berdasarkan perhitungan astrologi yang belum jua diumumkan pihak NASA, terhitung sejak hari Senin lalu, lima belas hari kemudian, tepatnya tanggal 28 September 2145 akan terjadi fenomena bluemoon yang merupakan lanjutan dari supermoon sebelumnya. Saya memprediksikan, hari itu pula akan terjadi hal serupa pada saat wilayah kita mendapatkan pemandangan fenomena bluemoon tanggal tiga belas lalu, yaitu bencana tsunami, kali ini tak hanya di daerah pesisir, tetapi juga memungkinkan daratan yang jauh dari laut. Sebagai informasi singkat, hal itu terjadi karena keadaan satelit bumi kita yang jaraknya sangat dekat sehingga memicu pergolakan air laut oleh gaya gravitasi bulan dan bumi yang saling menarik satu sama lain.

Oleh karena itu, sebagai bentuk antisipasi agar tak menelan korban lebih banyak lagi, saya telah membentuk tim pengevakuasian secara global. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah pesisir untuk sementara waktu yang tak dapat ditentukan. Masyarakat dapat mendiami rumah sanak saudara maupun kerabat yang bertempat di daerah jauh dari perairan terlebih dahulu. Dan bagi masyarakat yang tak memiliki tempat pengamanan diri, saya telah membentuk tim penjemput yang akan mengevakuasi kalian ke daerah yang lebih aman dan jauh dari pantai yaitu Kentucky, Amerika Serikat.

Setelah pesan ini tersampaikan kepada kalian, akan kalian terima pula beberapa titik koordinat di berbagai daerah yang akan menjadi pangkalan jemput oleh bus-bus kami serta jadwal pemberangkatan evakuasi. Jadi, bagi masyarakat yang mengindahkan pesan peringatan ini, diharapkan untuk bergerak cepat dengan tetap tenang sesuai instruksi yang akan saya kirimkan. Untuk menciptakan keselamatan dan mengurangi kepanikan, dibutuhkan kepatuhan, kekompakan, dan ketertiban. Sebab itulah, saya Garry Willem Handerwock dengan berat hati dan penuh keprihatinan, meminta ketiga hal itu dari rakyat yang bersahaja sekalian. Saya, mantan presiden Amerika Serikat ke-74, mengucapkan terima kasih atas perhatian kalian terhadap pesan peringatan keadaan darurat ini.

Semoga sisa hari kalian menyenangkan.”

***

Lost at Lunar PerigeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang