Bab 8. G: I'm Okay

19 4 5
                                    

Gemintang muncul lagi di atas Winchester. Kali ini asli, bukan rekaan seperti di ruang perapian rumah Garry atau proyeksi tiga dimensi di ruang penyadap apalah itu. Kali ini pula, Ezel menghabiskan waktunya bukan dengan Alpha atau Beatrice sembari memandangi langit malam dari jendela bangsal mereka, melainkan masih dengan tiga orang penting di atap gedung museum Shenandoah—Ezel baru tahu ada yang seperti ini di bangunan bersejarah.

Zack baru saja bergabung sambil bersorak-sorak riang, bilang kalau ia menemukan fakta menarik yang bisa membantu mereka meyakinkan Tuan James. Jadi mereka, yang kini lebih mirip anggota tim pendaki—satu negroid yang lebih dewasa daripada yang lainnya, satu anak pintar berambut ikal yang terus-terusan menghela napas atau memelototi mereka, dan sepasang anak kembar yang berbeda kepribadian—itu mulai melirik satu sama lain, menunggu salah satunya membuka suara untuk melapor.

“Aku sudah mendaftar 25 daerah yang kemungkinan besarnya sangat butuh bantuan evakuasi.” Rupanya Eren angkat suara lebih dulu.

Ia menyodorkan sebuah holodisk, sebuah alat penyimpan data digital yang bisa menampilkan bentuk hologram tanpa laptop untuk mengoperasikannya. Mereka menyimak data-data dalam bentuk peta ilustrasi buatan Eren yang sudah ditandai beberapa titik merah muda yang berarti target lokasi. Juga satu dokumen tabel daftar daerah-daerah itu beserta keterangannya.

 Juga satu dokumen tabel daftar daerah-daerah itu beserta keterangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ya. Kerja bagus, Miss Scott,” puji Zeyo memperhatikan isi dokumen Eren. “Tapi ... kenapa harus merah muda, sih?”

Herena hanya menggaruk rambut yang tak gatal.

Mereka mengangguk-angguk takzim serempak. Selanjutnya lirikan masing-masing berakhir ke anak bermata hazel di arah utara lingkaran duduk mereka.

“A-aku hampir selesai dengan peralatan di ruangan itu. Tinggal memasukkan titik-titik koordinat sinyal ke mana pesan itu akan disampaikan.” Zeyo sempat menggaruk tengkuk. “Ya, aku belum tahu cara supaya bisa diteruskan langsung ke hamew setiap orang, sih ....”

Semua orang mendelik.

“Se-sementara ini rencanaku pesan-pesan akan ditampilkan di bilboard-bilboard saja.”

Lost at Lunar PerigeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang