"Ada orang luar selain aku."

Tunggu, apa?

Aku mendongak dan menemukan senyuman hangat yang biasa ia tampilkan padaku ketika bermain piano, tidak, bukan itu, apa yang tadi ia bicarakan sebelumnya?

'ada orang lain selain aku?'

"Putri...?"

"Aku mengerti alasanmu dan cerita mu bertemu lucian tanpa kau beritahu aku. Senang mengetahui bukan aku satu-satunya orang yang terlempar ke dalam novel ini."

Ia mengulurkan tangannya padaku, seolah-olah berjabat tangan denganku adalah hal yang lumrah, ekhm... Maksudnya, disini tuh, berjabat tangan dengan anggota keluarga kekaisaran adalah hal yang...diluar batas kewajaran dan dianggap menghina.

Tapi jelas sekali, ini adalah hal luar biasa diluar nalar perkiraan ku selama ini.

Selena yang bukan merupakan tokoh figuran dalam novel, adalah orang luar yang benar-benar terlempar kesini seperti aku dan mendapat peran baru sebagai Putri.

"....jadi siapa?"

"Maaf?"

"Nama dan asal mu?"

"Itu...."

Apa benar Tidak apa-apa? Sungguh, mengingat tempat itu, adalah hal yang buruk bagiku, tidak ada kenangan indah disana selama aku hidup sebagai Yulia, tahun-tahun berlalu membuatku akhirnya bisa sedikit demi sedikit melupakan masa lalu, suara ibu dan keluarga angkat ku yang sangat tidak menyukai keberadaan dan kehadiran ku mulai terdengar samar meski aku mencoba mengingat suara mereka.

Bahkan untuk nama Yulia saja aku sudah merasa asing, aku sudah terbiasa menjadi Annika, Hingga rasanya aku benar-benar bersatu dengan nama itu. Aku benar-benar melupakan 'Yulia dan segala memorinya'.

Aku bukan Annika, namaku adalah Yulia, tapi aku sama sekali tidak ingin menyebutkan nama itu...

"Yu, yu..."

Bibirku bergetar, mengingat nya saja sudah membuat memori terdalam ku menari-nari kembali dibenakku, aku tidak ingin mengingatnya kembali.

"Yulia, putri."

Apa aku bisa bernapas lega sekarang?

Kutatap Selena yang tampak menahan nafas sesaat, mata emasnya membulat sempurna, bahkan pupil ambernya nampak bergetar kala aku mengucapkan nama itu.

"Yulia? Nama mu dulu yulia?"

Aku mengangkat kedua sudut bibirku dan tersenyum kecil."Ya, itu namaku."

Greb...

Selena bergerak cepat, aku bahkan tidak tahu kapan dia berdiri dan tiba-tiba memeluk ku erat seakan aku adalah orang yang pernah menghilang dan muncul kembali setelah sekian lama. Pelukan hangat.

"Yulia, ini aku....aku...Yuna, aku merindukan mu liaaaaa..."

Suara serak dan Isak tangis yang terdengar, untuk sesaat aku diam tidak mengerti situasi, tapi yang aku tahu saat ini adalah... Dia adalah sahabatku, sahabat yang dulu selalu ada di sampingku, membuat hari-hari ku setidaknya lebih berwarna diantara rasa sakit yang kurasakan ditengah dinginnya sikap keluaga ayah ku.

"Yunaa...."

Aku balas memeluknya, reuni indah setelah sekian lama, Selena yang kuanggap memiliki kesamaan dengan Yuna ternyata adalah Yuna yang aku kenal.

Aku bahagia, dan senang mengetahuinya.

***

Hari ini, adalah hari pertama musim gugur, dari hari ini pula, perjalanan tim ekspedisi ke negara tetangga dimulai. Rombongan ekspedisi dari kekaisaran Victoria juga mulai memasuki perbatasan benua, menurut perhitungan, mereka akan tiba tiga hari lagi tepat pada pembukaan kontes berburu digunung Presley, gunung yang dekat dengan hutan utara istana kekaisaran.

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now