8. Malam Keakraban [2]

Start from the beginning
                                    

"Dek kamu mau sama siapa?"

"Aku sama kak Arif aja bang."

"Oke aku sama Dimas berarti."

30 menit berlangsung mereka sudah mencari di segala sisi hutan namun belum ada hasilnya. Tak lama kemudian ponsel Arif berdering.

"Shirly udah ketemu Ra, kita susulin Dimas yuk."

"Oke kak."

Rara dapat melihat kakaknya sedang berdiri membelakanginya.

"Bang Shirly mana?" Rara mengikuti kode mata kakaknya dan dia bersyukur Shirly baik-baik saja. Di sampingnya ada Dimas yang setia menenangkannya dengan memeluknya sembari mengelus punggungnya. Rara tersenyum miris, disaat seperti ini saja hatinya perih.

Arif yang juga melihatnya, menggenggam tangan Rara dan tersenyum. Rara mau tak mau tersenyum tipis.

"RARA!" Shirly menghambur ke pelukan Rara dan menangis.

"Shir, gue disini kok. Ssstttt... nanti cerita ke gue ya lo kenapa bisa sampai sini." Shirly hanya mengangguk dengan masih sesegukan.

*****

Setelah semua sudah tau kalau Shirly sudah ditemukan, mereka kembali ke motel untuk mengatur jadwal ulang di hari terakhir mereka. Rara, Shirly, Rizki dan Arif duduk di ruangan BEM yang dgunakan untuk menaruh barang-barang.

"Shir lo mau cerita ke gue gak kenapa bisa kesana?"

"Sore itu kan gue beli makanan di warung sekitar sini, terus ada kakak tingkat namanya Gina nyuruh gue nemenin masuk ke hutan itu, tapi gak tau mau ngapain. Gue udah capek dan gue udah bilang mau istirahat dulu, ehh gak taunya dianya pergi gitu aja. Gue gak bawa ponsel atau senter makanya gue cuma bisa diem sambil berdoa aja. Akhirnya tadi kak Dimas sama kak Rizki dateng ya gue mau gak mau nangis. Malu banget Ra, nangis di depan kak Dimas."

"Gitu aja malu."

"Gina kudu di musnahin." ucap Arif.

"Biar aku sama kak Dista yang nyelesain kak."

"Kamu yakin Ra?"

"Yakin dong."

30 menit kemudian acara terakhir sebelum pulang pun di mulai. Semua mahasiswa baru akan ditantang main games.

"Oke adik-adiku yang paling gemesin, mari kita main games!"

Dista dan Rara mendatangi Gina yang sedang di ruang rapat.

"Gin."

"Apaan Dis?"

"Maksud lo bikin adek tingkat tersesat dihutan tuh apaan sih?"

"Salah dia sendiri lelet banget jalannya." Rara mengebrak meja kayu di depannya.

"Heh kak, kalau ada masalah sama gue selesainnya sama gue. Jangan sangkut pautin temen atau keluarga gue yang gak tau apa-apa." Nyali Gina mendadak menciut.

"Lah emang lo siapa? Ngapain gue nyari masalah sama benalu kayak lo."

"Heh kak, asal lo tau aja ya gue ini adiknya, gue udh kenal dari dia kecil."

Love Triangle [Slow Update]Where stories live. Discover now