8. Malam Keakraban [2]

8 1 0
                                    

Selamat Membaca

*****

Ada yang patah, tapi bukan ranting

*****

"Bang?"

"Apa yang bakal abang lakuin kalau semisal abang suka sama cewek tapi ternyata sahabat abang juga suka?" ucapnya sembari melihat kumpulan bintang.

"Bakal abang perjuangin lah."

"Pemikiran cowok emang beda ya." Rizki menaikan alisnya mendengar ucapan adiknya.

"Karena prinsip cowok itu lebih baik mengejar daripada di kejar. Kalau dia dikejar aja gak mau yaudah kita mundur perlahan."

"Caranya mundur perlahan gimana bang?" Rizki terkejut mendengar pertanyaan itu.

"Kamu mau mundur?"

"Aku mau ngelupain dia aja bang, aku udah capek berharap terus. Aku juga gak mau sahabatku sendiri terluka karena keegoisanku."

"Kamu harus yakinin hati kamu dulu dan pelan-pelan keluar dari perasaan itu." Rara hanya mengangguk dan melihat kearah langit yang di penuhi bintang.

"Pake jaketnya dek, nanti kamu sakit." Rara dan Rizki menengok ke arah lelaki yang menyampirkan jaket Rara ke pundaknya.

*****

Malam semakin larut, Rara sudah kembali ke kamarnya. Dia masih terjaga disaat semua teman-temannya terlelap. Dia keluar ke belakang kamar untuk melihat bintang yang masih setia menemani bulan, padahal jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi.

"I just wanna say, i love him." lirihnya.

Pagi ini mereka digemparkan dengan perginya salah satu mahasiswi. Rara sangat khawatir kalau itu Shirly karena sedari kemarin dia tidak bisa di hubungi setelah pensi selesai.

"Bang, siapa yang hilang?"

"Shirly dek."

"Please bang, aku mau ikut cari dia."

"Yaudah kamu siap-siap aja."

Rizki, Dimas, Arif dan Rara mencoba mencari dengan berjalan ke sekitaran motel.

"Bang, kenapa gak nanya warga sini ada hutan atau kebun yang gak keurus gitu."

"Oke. Kamu sama Dimas disini aja, aku sama Arif ke rumah itu dulu sebentar." Dimas dapat lihat ekspresi khawatir Rara.

"Ra, jangan cemas ya. Kita pasti nemuin Shirly kok." Rara menganggukkan kepalanya dan berdoa dalam hati.

15 menit kemudian Rizki kembali.

"Disini ada hutan tapi kita harus bawa banyak personil karena lumayan gede hutannya."

"Rif lo panggil anak-anak BEM buat ikutan cari. Kita tunggu disini." Arif pergi untuk memanggil anak BEM lainnya.

"Oke. Jadi kita bakal bikin tim per 2 orang. Terserah kalian mau pilih siapa. Yang penting kalau yang udah ketemu langsung whatsapp grup aja. Langsung nyebar ya, buat carinya."

Love Triangle [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang