#15 Permainan di mulai (2)

Start from the beginning
                                    

Ibu masih menatapnya dengan raut wajah yang khawatir namun iapun harus kembali ke kedai karena banyak pelanggan yang sedang menunggunya.

Joi pun datang ke kedai untuk menemui Jessie dan ingin tahu keadaanya.

"Tante Kialla ada dikamar?"

Ibunya Kialla mengangguk.

"Sepertinya keadaan nya sangat memburuk Joi, tante ingin membawanya kerumah sakit tapi ia masih keras kepala tidak mau" kata ibunya Kialla yang mengeluh.

"Aku akan coba membujuknya tante"

Ibunya Kialla hanya mengangguk dengan raut wajah yang sedih lalu Joi pun berlalu menemui Jessie dikamar.

Joi pun membuka pintu kamar Kialla, dilihat nya Jessie yang diraga Kialla itu sedang tertidur pulas. Ia pun menghampirinya namun ia curiga dengan keadaan Jessie lalu mencoba mengecek suhu tubuh Jessie dengan meletakan tangannya ke atas kening Jessie. Betapa terkejutnya ia setelah mengetahui keadaan Jessie yang semakin memburuk dengan suhu tubuhnya yang sangat panasl. Dia pun berteriak memanggil ibunya Kialla. Lalu mereka bergegas membawa Jessie yang diraga Kialla itu ke rumah sakit.
Joi yang masih berdiri gelisah bersama ibunya Kialla yang sedang duduk diruang tunggu rumah sakit itu berniat ingin menemui Kialla yang diraga Jessie itu tentang keadaan Jessie sekarang. Ia pun pamit kepada ibunya Kialla untuk pergi ke suatu tempat lalu ia pun berlalu.
Sesampainya dikota tempat tinggal Jessie, Joi masih kebingungan harus menemui Kialla dimana sebab ia tak tahu sama sekali alamat rumah Jessie. Ia pun mencoba berjalan ke arah gedung tempat acara pertunangan Jessie waktu itu. Tak sengaja Joi pun melihat Kialla yang kebetulan ada disana bersama Mike dan ibunya sedang membahas ulang soal pertunangan mereka dan ingin menyewa gedung itu kembali.Tanpa pikir panjang Joi langsung menghampiri Kialla.
Joi yang tiba-tiba datang dihadapan mereka itu, membuat mereka bingung termasuk Kialla sendiri.

"Joi?" Kata Kialla yang masih terlihat bingung.

"I-itu maaf Jessie ada sesuatu yang sangat penting ingin ku sampaikan padamu" ucap Joi yang gugup.

Ibunya Jessie pun menoleh ke arah Kialla yang disamping nya.
"Siapa dia?" Tanya nya pada Kialla.

"Dia Joi teman ku, seperti nya ada sesuatu yang penting ingin ia sampaikam padaku bu, bolehkah aku pamit sebentar" kata Kialla yang memohon pada ibunya lalu menatap Mike yang disamping Ibunya itu.

Mike pun mempersilakan Kialla untuk berbicara sebentar bersama Joi.

"Mungkin ini soal ujian sekolah mereka tante, silakan Jessie pergilah sebentar" ucap Mike tersenyum seakan membelanya didepan ibunya.

Kialla pun tersenyum lalu berlalu bersama Joi.
Di taman sekitar gedung itu Joi menceritakan kepada Kialla tentang keadaan Jessie.

"Kialla, aku hanya ingin memberitahumu soal keadaan Jessie yang semakin memburuk, sekarang ia berada di rumah sakit" kata Joi yang sontak membuat Kialla kaget.

"A-apa? Joi kau harus mengantarku kesana" kata Kialla yang khawatir.
Joi oun menganggukkan kepalanya.

Kialla kembali menemui ibu dan Mike.

"Ibu, Mike maaf kan aku seperti nya ada tugas mendadak dari sekolah yang harus ku kerjakan. Aku hanya ingin minta ijin kepada kalian karena aku harus pergi" ucap Kialla berbohong memohon kepada ibunya dan Mike untuk pergi bersama Joi.

Mike tersenyum ke arah nya.
"Tak apa pergilah Jessie, biar aku saja yang mengurus ini" kata Mike.

Kialla pun tersenyum kepadanya. Dan pergi berlalu bersama Joi.

"Jessie mungkin akan sangat sibuk jika akan menghadapi ujian akhir sekolah apalagi ia akan menghadapi kelulusan sekolah" ucap Mike seakan pernah mengalaminya.

"Ayo biar kita urus sendiri saja" lanjutnya lal tersenyum.
Ibu tiri Jessie hanya tersenyum tipis mendengar ocehan Mike lalu mengikutinya.

Di perjalanan Rey yang sedang bermotoran tak sengaja melihat Kialla dan Joi yang menaiki sebuah taksi dan terburu-buru seperti ingin ke suatu tempat.

"Itukan Jessie? Dan laki-laki itu bukankah dia teman nya sigadis yang bernama Kialla yang ingin menghentikan pertunangan Jessie pada malam itu? Sedang apa mereka?" Gumam Rey yang heran.

Rey yang penasaran pun mengikuti taksi yang mereka tumpangi itu dari belakang tanpa disadari mereka berdua.
Sesampainya ditujuan tepat nya dirumah sakit tempat Jessie yang berada diraga Kialla itu dirawat.
Rey yang masih kebingungan itu masih mengikuti mereka yang tampak tergesa-gesa masuk ke dalam rumah sakit tersebut.
Kialla dan Joi lalu masuk ke sebuah ruangan rawat inap.

"Ibu bagaimana dengan keadaan Kialla?" Tanya Kialla yang cemas akan keadaan Jessie yang berada ditubuhnya itu kepada ibunya.

"Sekarang ia sudah sadarkan diri" jawab ibu dengan nada lemah.

Kialla pun langsung menghampiri Jessie yang sedang terbaring di infus itu. Ia melihat Jessie sudah membuka matanya dan tersenyum ke arah nya.

"Kau tak apa?" Tanya nya khawatir.
Jessie yang tersenyum hanya mengangguk.

Joi yang masih berdiri di hadapan ibunya Kialla lalu meminta ibunya Kialla agar pulang dan istirahat dirumah.

"Tante istirahatlah dirumah, tak apa ada kami disini kau juga harus memperhatikan kesehatanmu"

"Aku baik-baik saja Joi, bagaimana mungkin aku meninggalkan Kialla dalam keadaan begini"

"Tak apa bu kau harus pulang, kita bisa bergantian menjaga Kialla" sahut Kialla yang meminta ibunya agar pulang istirahat dan tak perlu cemas.

Ibunya pun menangguk dan menuruti perintah mereka untuk istirahat.
Ibupun keluar dari ruangan itu tanpa sadar ia berpapasan dengan Rey yang sedari tadi berada dibalik pintu ruangan itu mendengar pembicaraan mereka.

"Jessie aku benar-benar mencemaskanmu" ucap Kialla dengan raut wajah khawatir lalu duduk dikursi yang berada disamping kasur Jessie dan memegang tangan Jessie dengan kedua tangan nya.

Jessie hanya tersenyum memandanginya.
"Aku baik-baik saja Kialla kau tak perlu khawatir" lirih Jessie yang mencoba menenangkan Kialla.

"Aku benar-benar membuatmu menderita dengan tubuhku seperti ini,maafkan aku Jessie" Kata Kialla yang mulai mengeluarkan air mata.

"Tidak, aku lah yang membuatmu menderita karena membawamu dalam permasalahan yang harusnya aku hadapi sendiri" ucap Jessie dengan nada lemah.

Menedengar pembicaraan mereka dari balik pintu, Rey masih tak faham dengan apa yang mereka katakan.

"Kenapa dia memanggilnya Jessie? Begitu juga gadis itu memanggilnya Kialla? Apa maksud mereka?" Gumam Rey pelan yang masih tak mengerti dengan apa yang ia dengar.

Magic Diary : Who I am ?Where stories live. Discover now