#11 pertunangan Jessie (2)

16 0 0
                                    

Babak penentuan segera dimulai. Tim dari kelas Jessie sedang mempersiapkan diri untuk meraih kemenangan. Namun terlihat Rey tak seperti biasanya yang selalu semangat dalam pertandingan basket itu tiba-tiba menjadi murung dan diam seribu bahasa. Budi yang tahu apa yang sudah terjadi kepada Rey hanya menatapnya dengan rasa iba.

Pertandingan pun berlangsung dan lagi-lagi Rey tidak fokus dalam bermain, kali ini skors mereka sangat kacau. Mereka ketinggalan sangat jauh dari skors lawan. Tim kelas Jessie pun hampir putus asa, Rey yang selalu diandalkan sekarang tak bisa berbuat apa-apa. Tim lawan main mereka juga bukan tim sembarangan. Glen adalah ketua tim lawan mereka. Glen tak berbeda jauh jagonya bermain basket seperti Rey. Namun Glen selalu kalah saing dengan Rey. Kali ini dendam Glen terhadap Rey akan terwujudkan karena hanya butuh waktu 20 menit lagi dia bisa mengalahkan Rey.

Dari barisan penonton terlihat Clara dan Hera yang melihat pertandingan itu merasa kecewa.

"Dasar bodoh!" Umpat Clara yang marah lalu pergi berlalu yang disusul kedua teman nya meninggalkan pertandingan.

Berbeda dengan Hera yang masih berdoa memohon agar Tim mereka bisa menang meskipun ia tahu tidak mungkin mereka mengejar skors yang tertinggal jauh itu.

Budi masih menatap Rey yang tak seperti biasanya itu.Lalu tiba-tiba dimenit 20 itu Budi membuat para penonton dan juga lawan mainnya heboh merasa tak percaya dengan aksi nya bermain basket.
Budi yang gesit mengambil bola dari lawan mainnya lalu mencetak skors yang tertinggal itu menjadi seimbang dalam waktu kurang 20 menit. Dan didetik terakhir Budi mampu menaklukan bola dan menjadikannya skors kemenangan mereka.
Semua yang menyaksikan itu tercengang termasuk Hera dan Rey yang tak percaya akan kemampuan Budi bermain basket mengalahkan Rey dan Glen.
Suara sorakan pun terdengar menghebohkan suasana tegang pertandingan setelah detik terakhir itu. Rey yang melihat itu lalu tersenyum kearah Budi.
Kali ini bintang basket di sekolah itu adalah Budi. Pertandingan pun telah berakhir. Tim kelas Jessie meraih kemenangan lagi setiap tahun nya.
Rey bergegas meninggalkan tim nya lalu pergi ke toilet pria. Tampak Rey masih memikirkan perkataan Kialla yang kemarin tentang pertunangan nya dengan pria yang ia lihat di pagi itu.

"Jessie !! Kenapa kau lakukan ini padaku ?!! Kenapa kau buat aku hancur seperti ini !!" Teriak Rey yang kecewa dengan raut wajah yang sedih.

Ketika Rey hendak keluar dari toilet, ia melihat Clara yang sedang menunggu nya diluar.

"Untuk apa lagi kau menemuiku?" Tanya nya sinis kepada Clara.

Clara hanya tersenyum lalu menyodorkan selembar kertas bersampul merah kearahnya. Itu adalah sebuah undangan pertunangan Jessie dan Mike yang sengaja Clara berikan kepada Rey agar membuat nya semakin dilema dan menyerah akan Jessie.

Mata Rey mulai berkaca-kaca setelah melihat nama Jessie ada di surat undangan tersebut. Ternyata yang dikatakan Kialla yang diraga Jessie itu memang benar bahwa dia akan segera bertunangan.

****
Jessie yang masih bersandar dibangku bus menuju ke arah kota tempat berlangsungnya pertunangan nya itu terus memandangi keluar jendela bus.
Dengan rasa gelisah yang mendalam tak sabar ingin menemui Kialla yang sedang menggantikan nya disana untuk segera menghentikan acara tunangan tersebut.

Dilain sisi tampak Joi yang sedang mencari Jessie dengan bus lain.
Sesampai nya dihalte pemberhentian terakhir ia melihat seorang gadis bergaun putih yang tak asing baginya tengah berlari terburu-buru. Gadis itu tak lain adalah gadis yang menginap dirumah Kialla waktu itu. Ia pun mengejar gadis itu untuk mencoba menanyakan dimana Kialla berada.

"Hei tunggu !! Kau gadis waktu itu !" Teriak nya memanggil Kialla yang berada diraga Jessie itu.

Kialla yang tengah berlari tiba-tiba berhenti dan menoleh kebelakang. Ia pun kaget melihat Joi yang tiba-tiba ada dibelakangnya dan memanggilnya.

Joi mendekat dan ingin menanyakan soal Kialla yang pergi tak tahu kemana kepada nya. Namun mendadak niatnya itu diurungkannya karena gadis itu tiba-tiba membentaknya.

"Hei bodoh !! Kenapa cuma berdiri disitu ? Cepat kesini bantu aku mengangkat ekor gaunku " bentak Kialla yang tanpa basi basi menyuruhnya.

Joi yang mendengar itu lalu terkekeh dan terdiam sejenak tanpa ia sadar panggilan itu mengingatkanya dengan Kialla sahabat nya yang sebelum ia kehilangan ingatannya.

Joi pun menurutinya lalu mengantarnya ke sebuah gedung tempat acara pertunangan tersebut.

"Aduh mampus aku bisa telat nih, ibu pasti sangat marah" gumam nya gelisah.

Ia yang berlari kecil dengan menjinjing sepasang sepatu high hells ditangannya lalu diikuti Joi yang tengah membantu memegang ekor gaunnya menuju kearah sebuah gedung yang berjarak 1km dari halte tempat pemberhentian terakhir Joi.

Sesampainya di gedung mewah tempat berlangsungnya acara tunangannya itu ia lalu melihat arah jarum jam ditangan nya.

"Ah syukurlah masih ada waktu 15menit untuk mempersiapkan diri" dia pun hendak masuk kedalam gedung tersebut dan mengatur kembali nafas nya, lalu ia menoleh ke arah Joi yang masih berdiri kebingungan.

"Hei bodoh !! Kenapa kau hanya berdiri disitu ? Ayo cepat masuk sebentar lagi acaranya dimulai apa kau tahu?!" Bentak nya lagi kepada Joi.

"Gadis ini benar-benar !! Hei siapa kau yang menyuruhku seenaknya !!" Ujar Joi yang mulai kesal.

"Hei sejak kapan kau berani melawan perintahku , cepat kesini aku sedang buru-buru asal kau tau!!" Bentak Kialla keceplosan.

Joi yang mendengar itu terdiam sejenak. Ia merasa gadis yang dihadapannya itu bukan gadis asing baginya.

"Kenapa tiba-tiba ia seperti seseorang yang ku kenal dekat, sifatnya yang bar-bar itu membuatku tak asing dengannya" pikir Joi dalam hati.

Kialla lalu membelakanginya dan melangkah kedepan dengan menutup mulut nya dengan tangan kanannya. Ia menyadari kecerobohan nya lagi kali ini.

"Dasar bodoh !! Kenapa lagi-lagi aku ceroboh dengan ucapan ku, bagaimana jika Joi curiga?" Gumam nya dalam hati.

Tiba-tiba Joi membantunya lagi memegang ekor gaunnya itu. Kiallapun tegang tak bersuara dan terus menatap kedepan tanpa menghiraukan Joi yang dibelakangnya.

Acarapun akan segera dimulai, Joi yang menjadi tamu undangan mendadak itu masih terlihat bingung dengan apa yang terjadi padanya. Ia masih memandangi sekeliling gedung mewah itu dengan takjub karena ini adalah kali pertamanya ia memasuki gedung tersebut.

Didepan jalan Gedung tersebut terlihat Rey yang berdiri dengan wajah yang pasrah menatap sedih kearah gedung itu. Ia melihat dari kejauhan acara pertunangan Jessie yang akan segera dimulai. Ia merasa frustasi dan dilema. Karena gadis yang ia cintai akan segera bertunangan dengan pria lain.
Lalu tiba-tiba ada seorang gadis yang berlari ke arahnya dan berhenti tepat disampingnya dengan napas yang tak beraturan.

"Rey tolong bantu aku menghentikan pertunangan itu!" Pinta gadis itu kepadanya sontak membuat nya kaget karena gadis itu seperti mengenalinya.

"Siapa dia? Kenapa tiba-tiba memintaku membantunya menghentikan pertunangan Jessie? Dan juga kenapa dia tahu namaku?" Gumam Rey dalam hati yang heran dengan gadis asing disamping nya itu.

Magic Diary : Who I am ?Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin