#5 Tidak apa-apa

52 14 0
                                    

Dengan wajah datar dan dingin Kialla fokus dengan pandangan ke depan mendengarkan penjelasan guru yang sedang mengajar mata pelajaran.
Di sisi lain Rey terus menoleh kebelakang menatap simurid baru bernama Budi yang duduk disamping Kialla yang beraga Jessie itu terus memandangi Kialla dengan senyuman yang membuat Rey terbakar api cemburu.
Rey yang mulai diam-diam menyukai Kialla yang beraga Jessie itu merasa gelisah ketika ada Budi disamping Kialla. Rey takut akan tersaingi oleh si Budi.

Dari arah yang berbeda Hera juga terus memandangi Budi dengan senyum-senyum yang penuh kagum. Sepertinya Hera mulai jatuh hati kepada Budi.

"Haruskah kau melindungiku dengan cara seperti ini (menjadi seorang siswa)?" Tanya Kialla kesal kepada Budi. Budi mengangguk dan tersenyum.
"Akan kulakukan apapun dengan segala cara untuk melindungimu" ujarnya.
Jessie pun menatap sinis ke Budi.
"Terserah" singkat Kialla yang kesal.

Waktu istirahat pun tiba. Seperti biasa sebagian siswa siswi ke kantin untuk makan siang. Dikantin Kialla terus diikuti oleh si Budi . Kemanapun Ia pergi Budi selalu berada disamping nya. Dan Dia pun akhirnya mulai merasa risih sebab banyak siswi-siswi menatap sinis kepadanya karena Budi yang selalu bersamanya sebab mereka menyukai Budi.

"Bisakah kau tak selalu mengikutiku?" Bisik Kialla geram.
"Memangnya kenapa?" Tanya Budi heran.
"Tidakkah kau lihat tatapan mereka kepadaku? Sebab mereka menyukaimu" bentak Kialla.
"Apa peduliku" ujar Budi dengan santainya.
"Kau benar-benar...." kata-kata Kialla berhenti karena Hera tiba-tiba datang menghampiri mereka.
Hera pun duduk disamping Jessie dan menatap Budi lalu tersenyum.
"Budi aku ingin mengajak mu nonton malam ini? Apakah kamu ada waktu?" Tanya Hera yang langsung to the point.
"Seperti nya aku ti..." jawab Budi terhenti karna Jessie tiba-tiba menyela omongannya.
"O..oh Tentu saja Budi ada waktu malam ini" ujar Kialla dan tersenyum meledek.
"Benarkah? Baiklah kita ketemuan jam 7 oke, bye" Hera pun berlalu dengan riangnya.

"Apa-apaan kau??" Kata Budi yang kesal.
"Kenapa? Benarkan malam ini kamu tidak punya kesibukan, berarti kamu punya banyak waktu ya kan" ujar Kialla yang tersenyum meledek.

Kialla yang tengah berdebat dengan Budi lalu hening ketika Rey tiba-tiba duduk disamping Kialla dengan membawa nampan makanannya.
Kialla dan Budi tercengang melihat Rey yang tiba-tiba makan ditengah mereka lalu mereka menatapnya dengan heran.
"Kenapa?" Tanya Rey keheranan.
"Tidak apa-apa" jawab Kialla lalu melanjutkan makan.
"Kenapa kau tiba-tiba ikut nimbrung kesini hah?" Tanya Budi kesal.
"Memang nya kenapa? Apakah salah? aku juga ingin makan siang bersama Jessie" Jawab Rey santai.
Lalu Budi dan Rey pun berdebat tentang siapa yang pantas menemani Jessie makan siang. Kialla yang mendengar debatan mereka berdua membuat nya kesal lalu pergi.
"Terserah kalian aku sudah tak lapar lagi!!" Bentak Kialla dan berlalu.
Mereka berduapun saling menatap dengan tatapan sengit.

Sepulang sekolah Kialla mengatakan kepada Budi bahwa ia ingin sendiri untuk pergi kesuatu tempat dan tak ingin Budi mengikutinya kali ini.

"Kenapa? Aku takut kau kenapa-kenapa" ujar Budi dengan wajah khawatir.

"Aku mohon, aku janji aku akan baik-baik saja" kata Kialla memelas.

"Baiklah" ucap Budi.
Jessie pun tersenyum lalu pergi.

Disudut kota ada sebuah kedai makan kecil yang tak banyak pengunjung. Didalamnya tampak obrolan kecil seorang ibu pemilik kedai itu dan anak nya yang sedang makan.
"Apa kamu baik-baik saja Kialla? Bagaimana dengan kepalamu?" Tanya sang ibu.
"Oh kemarin hanya sedikit pusing saja bu tapi tidak apa-apa" jawab anak nya sambil tersenyum manja.
"Oh syukurlah" ucap sang Ibu dengan senyuman.

Setelah makan sang anakpun berpamitan dengan ibunya untuk keluar belajar kelompok bersama teman.
"Bu aku berangkat dulu ya, bye" kata sang anak masih tersenyum manja.
"Ia hati-hati sayang" ucap sang ibu.

Anaknya pun keluar rumah dengan girangnya. Tapi ketika ia melangkah keluar rumah ia tiba-tiba kaget melihat apa yang dihadapannya. Ada seorang gadis berseragam sekolah yang sedang berdiri didepan jalan rumahnya. Wajahnya pun tegang setelah melihat seorang gadis yang tak asing baginya.
"Ka-kamu.. ?" Ucap nya gugup.
Gadis itu pun tersenyum dan melangkah mendekat ke arah nya. Lalu gadis itu memeluk nya dan berbisik " tidak apa-apa Jessie , aku akan merahasiakan nya dari ibu" bisik gadis itu yang ternyata Kialla yang berada ditubuhnya.
"Maafkan aku" Lirih Jessie yang sekarang menjadi Kialla, lalu ia menangis merasa bersalah kepada Kialla.
Tiba-tiba sang ibu keluar tak sengaja melihat mereka diluar.

"Kialla kamu kenapa nak? Dan siapa gadis disampingmu itu?" Tanya sang ibu.

"Di-dia.." jawab Jessie yang diraga Kialla dengan gugup .

"Oh sore tante. Saya Jessie temannya Kialla dari sekolah lain" sapa Kialla kepada ibunya agar tak curiga.

"Oh teman Kialla, silakan masuk nak. Kialla ajak temanmu masuk dulu" ujar sang ibu.

"Oh tidak apa-apa bu, saya juga sedang buru-buru. Kialla juga tampak nya akan terlambat kesuatu tempat" ucap Kialla menolak ajakan sang ibu.

Mata Kialla mulai berbinar-binar karena melihat ibunya. Ia sangat merindukan ibunya namun ia harus memendamnya agar ibunya tak curiga.

Kialla yang diraga Jessie itu pun pamit kepada ibunya. Lalu pergi bersama Jessie yang berada diraga nya sekarang kesuatu tempat untuk membicarakan sesuatu, yang pasti adalah tentang mereka berdua. Hingga Jessie harus membatalkan belajar kelompok bersama teman nya Kialla.

Magic Diary : Who I am ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang