06 - Elynia

25.8K 4.4K 158
                                    

Aku menatap lama kearah wajah tidur seorang malaikat tampan yang sudah menemaniku selama ratusan tahun ini. Pikiranku teringat akan kejadian yang terjadi tadi siang mengenai bagaimana Azrael yang ternyata memasang sihir di wilayah Grand Duke tanpa memberi tahukanku apa-apa.

Tiba-tiba sepasang kelopak matanya itu terbuka dan menampilkan iris biru indahnya. "Ada apa? Apa kau memiliki suatu masalah? Padahal selama ini kau selalu bersamaku jadi seharusnya kau tidak memiliki masalah," ucap Azrael.

Memang benar apa katanya itu, aku selalu berada di sampingnya sehingga aku tidak pernah memiliki masalah dengan dunia ini. Tapi saat ini masalahnya adalah kau Azrael, kau sudah tidak terbuka lagi padaku, tidak seperti dulu.

"Hei, katakan ada apa," ucap Azrael yang mengelus lembut punggungku dengan tangannya kemudian memelukku erat. "Kau seperti ingin menangis loh, apa kau benar-benar wanita tangguh yang pernah meninggal untuk menyelamatkanku saat itu?"

"Kau lah yang menjadi masalahku saat ini, kenapa kau melakukan itu Azrael?"

Azrael terlihat kaget dan langsung melepaskan pelukannya dariku, dia menatapku lekat-lekat dan iris birunya itu menampilkan emosi yang entah sedih atau marah. "Apa maksudmu? Aku selalu berada di sampingmu dan tak pernah melakukan apapun diluar itu."

"Tapi kau tidak pernah menceritakan padaku mengenai sihir yang kau pasang di wilayah Grand Duke Elion, alasan kenapa kau memasang sihir itu, dan juga apa saja yang kau lakukan hari itu. Semua yang kau katakan padaku saat kau pulang adalah 'tidak terjadi apa-apa dan hanya sedikit kejutan' itu katamu!"

Wajah Azrael tampak sangat terkejut, dan entah kenapa dia terlihat seperti orang yang kebingungan. Namun tak lama setelahnya, sudut bibirnya itu malah memasang senyum licik khasnya yang selalu saja membuatku kesal setengah mati.

"Apa hal itu yang mengganggumu sampai kau ingin menangis seperti barusan?" tanyanya.

Ini orang ingin kusentil dikit deh tuh otak biar bisa baca situasi, ya masa aku marah dia malah semakin memancing emosiku dengan senyum liciknya itu. Azrael menghela nafas kemudian kembali memelukku erat, sedangkan aku mendorong badannya dan menolak hal itu.

"Minggir sana," kesalku.

"Hahaha, aku suka sekali melihat wajah cemburumu itu, sangat menggemaskan." Jiaelah ngegombal pas aku marah, hebat kok emang. "Tapi aku tidak suka melihat kau yang ingin menangis karenaku," tambahnya sambil mengusap pipiku.

Aku menepis kasar tangannya yang mengusap pipiku itu dan reaksi Azrael tampak seperti sangat terkejut. Ya bodoh amat, tanganku menyingkap selimut dan bangkit dari ranjang. "Kau tidur saja dulu untuk malam ini, aku mau pergi mencari udara segar sebentar," ucapku sambil berjalan menuju pintu.

Tiba-tiba tubuhku terasa berat, aku sontak membalikkan badan dan menatap Azrael yang masih berada di atas ranjang sambil menopang dagu dan menatap lurus kearahku. "Kau mau pergi kemana malam-malam seperti ini?" ucapnya seram.

"Apa urusanmu? Aku tidak mau memberi tahu apa yang akan kulakukan pada orang yang berani membohongiku selama bertahun-tahun terakhir," kecamku.

Dia sudah benar-benar keterlaluan kali ini, mungkin biasa dia akan mengurungku atau menjahiliku maka aku tak masalah. Namun untuk kali ini dia berbohong, selama ratusan tahun pernikahan kami berdua, aku tak pernah berbohong barang sedikit pun pada Azrael dan selalu terbuka padanya, tapi sekarang dia malah berani berbohong padaku.

"Kembali, biar aku jelaskan."

"Hm, malas."

"Kembali kemari dengan kakimu sendiri atau aku yang akan membawamu secara paksa."

Aku mengabaikan ancaman Azrael barusan dan langsung menarik gagang pintu kemudian berjalan keluar, meski tubuhku terasa berat dan aku tahu pasti kalau itu ulahnya, tapi aku tetap bodoh amat akan hal tersebut.

"Hm, Elynia kau mengabaikanku."

Apa ini? Dia barusan berada di dalam kamar dan sekarang dia sudah berada di koridor. Apa dia sedang ingin bermain hantu-hantuan denganku gitu. "Azrael sudahlah aku hanya menginginkan sedikit waktu sendiri jadi kau kembali ke kamar dan jangan halangi aku."

Tiba-tiba pria itu menghilang dari pandanganku dalam sekejap mata. Tidak, aku bahkan tak mengedipkan mata dan aku melihat sendiri bagaimana dia yang langsung menghilang begitu saja dari mataku.

Dan sekarang beralih dengan deru nafas dari belakangku ditambah dengan tangan yang melilit di pinggangku. "Baik aku mengalah untuk kali ini, aku akan berhenti menjahilimu dan berkata sejujurnya kalau aku salah karena sudah berbohong padamu, ngerti?"

Cih, akhirnya dia mengaku juga.

"Aku pergi ke wilayah Selatan karena melihat kematian istrinya itu, dan entah kenapa saat melihat Grand Duke Elion yang kehilangan istrinya itu membuatku merasa seperti melihat diriku sendiri."

"Apa maksudmu?"

"Kau tahu, kalau aku tidak dapat menyelamatkanmu di hari itu, kalau aku tidak memiliki sihir yang dapat membagi kehidupanku saat itu, dan kalau kau meninggal tepat di depan mataku sendiri bahkan sebelum kita sempat menikmati hidup bersama-sama..."

"...aku jamin diriku akan terlihat seperti Grand Duke Elion."

"Tidak," ketusku. "Kalau itu memang terjadi kurasa kau akan berkeliaran di jalanan sambil membawa pedang dan membunuh banyak orang. Setidaknya Grand Duke Elion masih dapat menahan emosinya dan tidak segila kau."

Azrael tertawa terbahak-bahak kemudian mengelus lembut kepalaku. "Kau memang yang paling mengerti suamimu ini ya, memang tidak salah kok aku mengangkat ibu angkat menyebalkan itu menjadi istri."

"Dih, yang ada kau harus bersyukur karena ibu angkatmu yang baik ini mau menerima kau menjadi ayah angkat dirimu sendiri." Leh anjir, kenapa jadi mirip judul sinetron televisi gini 'aku adalah ayah angkatku sendiri' wow laris manis tidak tuh di pasaran.

"Ya lagian dari awal aku tak ingin ayah angkat lain selain Azrael kok, jadi kalau kau mencarikanku ayah angkat dengan nama selain Azrael maka aku akan menolaknya." Ya ya, dan kau sendiri adalah Azrael-nya, sungguh kebodohan yang hakiki.

"Lalu Azrael, apa kau menghidupkan kembali istri Grand Duke? Tapi jika iya kenapa aku masih belum mendengar kabar apa-apa dari sana?" heranku.

"Ya aku menghidupkannya kembali, tapi itu membutuhkan proses tentunya, karena itu aku memasang sihir di kerajaan itu untuk memantau semuanya, dan setelah dilihat-lihat mungkin tak lama lagi dia akan kembali," jelas Azrael. "Tapi Elynia, kau sudah tidak marah denganku kan?"

"Marah."

"Loh kenapa?"

"Kau tidur di luar malam ini karena sudah berani berbohong!"

"Hahh... untung sayang."

=====

Azrael setelah sekian lama~

Makin ganteng deh si abang, jadi berkeinginan hati untuk memiliki namun ente sudah ada yang punya hiks :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makin ganteng deh si abang, jadi berkeinginan hati untuk memiliki namun ente sudah ada yang punya hiks :')

Terima kasih banyak buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

This is Our Crazy Family [END][KUBACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang