#14 Permainan dimulai ! (1)

Start from the beginning
                                    

*****

Sore itu Kialla memutuskan untuk pulang. Ia akan memulai rencananya untuk membalas perbuatan Clara dan ibunya itu.
Iapun masuk kerumahnya lalu menghampiri ibu tirinya itu di ruang tv.

"Kenapa kau pulang? Ku pikir kau akan benar-benar pergi dari rumah ini" kata ibunya yang sedang duduk menatap tv dengan remot ditangannya dan kaki yang menyilang.

"Aku minta maaf bu.. aku mohon maafkan aku" ucap Kialla dengan wajah memelas.

"Ciihh, apa gunanya kau minta maaf setelah menghancurkan pertunanganmu dan membuatku malu"

"Jika Mike masih mau menerimaku dan memaafkanku, aku ingin melanjutkan pertunangan ini bu"

"Kenapa? Kau menyesal sekarang? Kemana laki-laki yang membawamu itu ? Apa dia mencampakanmu?" Tanya ibunya yang meringis.

Kialla mengangguk lalu berlutut dihadapan ibu tirinya Jessie.

"Aku mohon maafkan aku bu, aku janji tidak akan mengulangnya lagi" kata Kialla yang memohon dan meyakinkan ibu tirinya itu.

"Hmm.. oke akan ibu coba tanyakan kepada Mike apa dia masih mau menerimamu atau tidak" ucap ibunya dengan menaikan kedua alisnya dan memajukan sedikit kedua bibirnya lalu tersenyum seraya ingin memulai rencana nya lagi yang sempat gagal itu.

"Cepat sana ke kamarmu mandi dan ganti bajulah ! Kau sangat bau !!" Ucap nya lagi seakan menerima permintaan maaf Kialla.

Kialla hanya mengangguk dan tersenyum.
Kialla pun berlalu melangkah ke arah kamar nya dan tersenyum tipis sambil bergumam pelan "permainan akan dimulai".
Kialla sedang memulai rencananya untuk membalas Mike, Clara dan ibunya. Dia harus bersandiwara didepan mereka agar tak ada yang mencurigainya.

Kialla menjalani hari-harinya seperti biasa. Ia pun mulai masuk sekolah lagi setelah ijin beberapa hari.

Di Sekolah terlihat Rey yang tampak murung di dalam kelas. Ia terus memikirkan Kialla yang diraga Jessie itu apakah baik-baik saja atau tidak.

Budi yang melihatnya itu lalu menghampirinya.

"Tak perlu terlalu kau pikirkan dia baik-baik saja, dia akan segera masuk sekolah lagi" kata Budi yang membuat Rey beranjak dari lamunannya.

Rey pun menatap Budi lalu mengerutkan kedua alisnya.
"Bagaimana bisa kau tahu kalau aku sedang memikirkan Jessie?" Tanya nya heran.

"Sikapmu yang mudah ditebak itu bagaimana aku bisa tidak tahu!!".

Rey pun tersenyum mendengar jawaban Budi yang tampak kesal.

Kelaspun akan dimulai, tiba-tiba Kialla berlari masuk kedalam kelas nya.

"Maaf saya terlambat !!" Ucap Kialla dengan nafas yang masih tak beraturan.

Rey dan Budi yang melihat Kialla kembali ke sekolah itu pun tersenyum riang terutama si Rey yang tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya.

"Jessie aku merindukanmu...!!" Teriak Hera dibangkunya.

Kialla hanya tersenyum melihat sikap Hera itu.

"Aku sama sekali tak merindukanmu" jawab Kialla menggoda Hera.

Anak-anak di kelasnya yang mendengar itupun tertawa.

"Kau jahat !!" Kata Hera lalu memanyunkan mulutnya.

Jam istirahat tiba, ketika hendak ke kantin Kialla tak sengaja berpapasan dengan Clara. Kialla menhentikan langkah nya ketika Clara membalikan badan nya lalu melangkah kearahnya.

"Aku dengar ada seorang gadis yang tidak tahu malu yang meninggalkan tunangannya diacara pertunangannya dan kabur bersama pria lain" ucap Clara tersenyum mencoba menyinggung Kialla yang dihadapan nya itu.

"Dan gadis itu sangat menyesal sekarang dan berharap jika pertunangannya diadakan sekali lagi ia ingin kau datang menyaksikan pertunangannya itu" kata Kialla dan berlalu meninggalkan Clara lalu tersenyum tipis.

"Hmmh.. benarkah?" Gumam Clara lalu tertawa kecil.

Di kantin sekolah Hera, Budi, dan Rey sudah menunggu Kialla untuk makan siang bersama. Kialla pun berjalan kearah mereka. Dan duduk disamping Hera dengan Rey dan Budi dihadapannya.

"Kau darimana saja berapa hari ini? Kau tahu aku sangat merindukanmu" tanya Hera dengan nada manja kearah Kialla.

"Hanya urusan keluarga" jawab Kialla singkat lalu menyantap makanannya.

Rey terus memandanginya dengan senyumannya itu. Ia merasa bahagia dan lega karena Kialla kembali sekolah dan membatalkan pertunangannya kemarin.

Budi yang hanya diam sedari tadi tak menghiraukan mereka dan menyantap makanan nya sambil menatap kearah jendela kantin seperti memikirkan sesuatu.

"Oh ia aku hanya ingin mengatakan bahwa aku akan bertunangan dalam minggu ini jadi aku harap kalian hadir dalam acara tunanganku ya" kata Kialla yang sontak membuat mereka kaget.

"OMG... kau serius Jessie?" Tanya Hera yang heboh.
Kialla hanya mengangguk.

Rey yang mendengar perkataan Kialla barusan itu kembali memurungkan wajahnya.

"Kenapa?" Gumam Rey dalam hati yang masih tak percaya dengan ucapan Kialla itu.

Magic Diary : Who I am ?Where stories live. Discover now