"Oh iya. Gue pake taksi aja."
"Yakin?" tanya Jennie ragu. Rose hanya mengangguk meyakinkan seraya menepuk pundak Jennie. Setelah itu, Rose benar-benar pergi keluar kampus.
~>•<~
Jimin membuka matanya perlahan. Ia mengolet sedikit merenggangkan otot-ototnya. Beruntunglah pria ini karena duduk di pojokkan. Jadi, siapa saja tidak tau kalau dirinya tertidur. Kecuali orang-orang yang duduk dibarisan belakang--termasuk Rose. Jelas gadis itu tau persis kelakuan Jimin akhir-akhir ini. Karena gadis itu duduk di seberang kirinya.
Pria itu mengerjapkan matanya dan melihat sekeliling. Masih sama. Hanya dosennya saja yang ganti mata kuliah. Tapi kenapa ia merasa ada yang kurang? Seperti tidak lengkap.
Lalu Jimin melirik ke bangku di seberang kirinya. Kosong. Jimin pikir, Rose sedang ke toilet. Namun setelah pria itu menunggu beberapa saat, pemilik bangku itu tak kunjung muncul.
"Tae.. Husstt!" Jimin mencolek punggung Taehyung yang ada di depannya. Pria bermarga Kim itu sedikit menoleh dan menaikkan kedua alisnya seolah bertanya kenapa?
"Rose.. Kemana dia?" tanya Jimin berbisik.
"Bolos." singkat Taehyung tanpa suara, hanya menggerakkan bibirnya saja. Setelah itu, Taehyung kembali menatap ke depan.
Jimin terdiam. Sedikit terkejut. Yang biasanya membolos itu kan Jimin. Kenapa hari ini jadi Rose?
Setelah lama berkutat dengan pikiran dan otaknya, bel istirahat pun berbunyi. Jimin memutuskan untuk tidak bolos saja hari ini. Pria itu menatap bangku di depan sana. Ternyata sepupunya benar-benar tidak berangkat. Ah! Pikiran Jimin semakin kacau.
"Kantin yukk, Lis.." ajak Jennie pada Lisa.
"Yukk!"
.
.
Canteen~
"Boleh kita gabung?" tanya Taehyung mewakili ketujuh temannya.
"O? B-boleh kok!" balas Jennie.
"RedVelvet sama Exo kemana?" tanya Jungkook.
"Gatau.. Ada urusan masing-masing kali!" celetuk Lisa. Dirinya kelewat gugup jika berhadapan langsung dengan mereka. Apalagi si Jungkook yang telah mengobati lukanya kemarin.
"Oiya, kita mau ngomong sama kalian.. Tapi, si Rose mana ya?" tanya Jin yang hanya melihat 3 dari 4 gadis.
"Bolos." jawab Jennie. Jisoo agak terkejut, pasalnya ia baru tau ini. Jisoo pikir, Rose sedang berburu makanan seperti biasanya.
"Tumben. Biasanya Jimin yang bolos! Kalian berdua bolosnya part time?" tanya Jin seraya melirik Jimin. Yang dilirik hanya menatap dingin saja.
"Oke, jadi mau ngomong apa? Nanti gue sampe-in ke Rose." ucap Jisoo.
"Kita udah tau identitas kalian." ucap Suga kelewat singkat dan sangat to the point.
"Hah? Maksudnya?" tanya ketiga gadis serempak.
"Rose itu, Park Chaeyoung.. Dan kalian itu.. Dulu sekolah di SOPA. Kalian juga sahabat kami waktu SMA... kan?"
YOU ARE READING
Ineffable Fate^ [JiRose]
Fanfiction"Jim, kamu sudah mencintaiku?" Pria itu menghela nafas pelan, "Maaf, aku ragu, tapi aku benar-benar mengagumimu selama ini." -24/01/2014- . "Chae, aku harus pergi. Dia telah kembali, kamu tau itu." -11/02/2014- • -Sebuah takdir tak terduga yang Tuh...
~•You stay away, why?•~
Start from the beginning
![Ineffable Fate^ [JiRose]](https://img.wattpad.com/cover/228711975-64-k52997.jpg)