PROLOG pt2

583 56 10
                                        

.
.

Sudah 3 hari terakhir sejak dari Sungai Han, Chaeyoung 'menggila'. Abangnya sampai heran dia ini kenapa.

Sekarang hari Minggu dan Chae cuma di rumah aja. Tumben. Dia hanya rebahan aja tanpa melakukan apapun. Hanya senyum-senyum sendiri. Dah gila emang.

Dia senyum-senyum sambil menyentuh bibir manisnya. Kalau kata orang, bibirnya ternodai. Tapi nggak buat Chaeyoung. First kiss dia udah ada yang ambil. Begitulah. Tapi yang bikin Chaeyoung gak marah, bahkan malah senyum-senyum gaje.

Karena, yap! Yang 'mengambil alih' bibir dia untuk pertama kalinya adalah Jimin. Park Jimin. Gebetannya Chaeyoung. Reflek katanya Jimin. Reflek tapi bikin orang jadi sinting gila miring.

Namun, tak lama.. Senyumnya pudar. Benar-benar pudar tak tersisa, kala ia baru menyadari sesuatu,

Chae, apa gue bisa minta bantuan lo?

Bantuin gue cari matahari gue yang pergi.

Please lah! Itu selalu merusak suasana dan mood nya Chae.

Gadis itu kini menghela nafas berat. Gapapa lah ya gue bantuin Jimin. Yang penting gue bisa selalu deket sama dia. Lagian gue pikir cewek yang Jimin cari gak akan pernah balik. Pikir Chaeyoung. Tanpa tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

.
.
.

Hari-hari berlalu, dengan Jimin dan Chaeyoung yang semakin dekat. Menimbulkan rasa antara kedua insan. Tapi Jimin gak sadar akan rasa itu. Yang dia tau, Jimin menjadi pengagum Park Chaeyoung. Hatinya yang hangat, sifatnya yang ceria dan ramah, serta senyum manis yang menjadi candu. Tak lupa bibir cantik dan manis yang selalu Jimin rindukan.

Tapi diri dan egonya yang sudah terobsesi pada seseorang, mampu mengalahkan hati dan hasratnya untuk bersama seorang gadis bermarga Park itu.
.
Kini Jimin tengah berada di kamarnya. Bersiap untuk pergi ke sekolah. Tapi, seketika Jimin teringat sesuatu yang daritadi malam mengusik tidur manisnya.

Jim, boleh? Kalau gue suka sama lo? Bukan sekedar teman, tapi lebih. Bukan sekedar kagum, kaya yang lo akuin ke gue, tapi lebih jauh dari itu.

Maaf, gue tau itu cuma ngerugi-in diri gue sendiri. Tapi ini beneran gak mudah kalau gue tahan sendiri.

Gue cuma mau mengungkapkan isi hati gue. Gue gak berharap dapet balasan apa-apa. Karena gue tau.

Lo terlanjur jadi milik orang lain. Hati lo, udah dibawa dia.

Jimin menarik nafas dalam, lalu dia hembuskan secara cepat. Maaf Chae, gue terlalu egois dan gak mikirin kalau yang gue lakuin selama ini bisa bikin rasa itu tumbuh.
.
.
.
Kantin

"Chae mana Jen?" tanya Jimin. Dia daritadi nggak ngeliat Chaeyoung. Terakhir cuma pas di kelas.

"Ada kok, nohh dari kamar mandi sama Lalis!" seru Jennie saat melihat dua gadis memasuki area kantin.
.
"Chae!"

Ineffable Fate^ [JiRose]Where stories live. Discover now