JK menggeleng, "Ngerokoknya—ajarin dong!"

"Belum ada setahun sih, dan gak selalu juga. Kalau dingin aja atau kalau lagi stress. Terus orang ngerokok ngapain diajarin, orang tinggal langsung diisep, ada-ada aja kamu."

"Boleh bagi gak bang?" Tanya JK diiringi dengan senyum lebarnya.

Doyeon lalu menatap JK dengan kesal kemudian mencatuk kepala pria itu. "Heh. gak ada ya asep-asepan depan aku! Aku patahin tuh rokok baru tau."

Dong Min dan Yuno kemudian menertawakan JK yang kini terlihat miris.

"Susah amat sih mau jadi bad boy, temen sendiri aja gak ngedukung."

"Lagian emang ada cowok, tattonya dimana-mana, tapi giliran ngerokok minta diajarin? Bikin malu kaum adam aja." Seru Dong Min ke JK.

Jason tertawa kecil kemudian berjalan kearah mobilnya yang sudah terparkir di seberang gang.

"Hyung! mau kemana?" tanya Dong Min sambil berlari kecil untuk menyamakan jalannya dengan Jason.

"Udah ikut aja," ia berhenti sebentar kemudian menoleh kebelakang ke arah Yuno, JK dan Doyeon.

"Kalian juga, cepet sini!"

Dengan cepat ketiganya menyusul Dong Min dan Jason yang sudah berjalan lebih dulu dari mereka. Entah kemana Jason kali ini akan membawa mereka. Tapi yang pasti sepertinya akan ada informasi baru yang akan mereka dapatkan mengenai misi mereka kali ini.

Jason mengajak mereka ber-empat masuk ke mobil rubicon berwarna hitam miliknya. Dan sepanjang perjalan mereka hanya menceritakan bagaimana situasi di kampus pagi tadi, dan juga fakta bahwa mereka telah bertemu dengan putri kedua Mr. Park yang bernama Rosie. Jason memilih tidak banyak bertanya dan lebih banyak mendengar percakapan yang keluar dari mulut mereka.

Setelah sekitar 15 menit perjalanan Jason menghentikan mobilnya dipinggir jalan dengan pelan, kemudian menyuruh mereka untuk fokus sejenak.

"Kalian lihat kedai kopi yang ada disebrang sana?"

Mereka semua menengokkan kepala mereka kearah kedai yang bernama coffee & records dengan serius. Beberapa pengunjung terlihat keluar — dan masuk dari kedai tersebut. Dengan arsitektur bernuansa klasik dan jendela tembus pandang yang dapat menunjukkan situasi dari kedai tersebut membuat siapa saja bisa merasa tertarik untuk sekedar membeli kopi take away dari kedai tersebut.

"It's her." ucap Yuno dengan nada pelan.

Jason menganggukkan kepalanya setelah akhirnya salah satu juniornya ada yang memahami maksud dari ia menunjukkan tempat itu pada mereka.

"Pukul 16.50, sebentar lagi dia akan pulang. Dia pasti akan pulang pukul tepat 5 sore."

"Sejak kapan?" Doyeon bersuara. "Kamu mengetahui tentang Rosie?"

Jason tersenyum, "Semenjak aku mendapatkan kabar, bahwa aku diminta untuk membantu kalian menyelesaikan misi pertama kalian."

"Bagaimana dengan kakaknya?" tanya Eunwoo.

"Aku belum pernah melihatnya selama ini. Sepertinya dia memang benar-benar anti social. Bahkan untuk belanja keperluan sehari-harinya pun sepertinya ia hanya akan menitipkannya pada adiknya."

"Bisa jadi kalau itu."

Yuno kembali mengamati situasi kedai disebrang jalan yang terlihat masih ramai pegunjung,

"Sepertinya dia bakalan pulang telat."

Jason menatap Jaehyun melalui kaca spion pengemudi, lalu menyunggingkan senyumannya.

M A L A M.Where stories live. Discover now