~•What the hell?!•~

Start from the beginning
                                        

"Lo yang mulai." ucap Jimin dengan suara rendahnya. Hawa emosi sudah menutupi seluruh pikiran dan otaknya. Pria itu tidak bisa mengendalikan dirinya lagi.

Rose yang melihat itu sedikit terkejut dan takut. Sebelumnya ia tidak pernah melihat sikap kasar Jimin yang seperti ini. Itu terlalu brutal menurutnya. Apakah ini sisi lain dari Jimin yang begitu gelap//?.

"Jim, tenang Jim..!" sela Jin berusaha melerai kekacauan ini.

"Jimin! Lo apa-apaan sih?! Dia cewek bego! Sepupu lo!" sarkas Irene yang menurutnya, Jimin itu terlalu kasar.


Bugh!


Rose melotot kaget saat Sungjae tiba-tiba menonjok wajah Jimin. Pria itu sedikit meringis dan terkejut. Lalu ia melepas cengkramannya pada Joy dan terkekeh singkat.


Bugh!!

Bugh!


Jimin menonjok balik wajah Sungjae dan menendang perutnya membuat pria itu sedikit mundur dari tempatnya. Joy melotot kaget.

"Lo GILA ya JIM!!!" teriak Joy sebelum akhirnya ia menghapus bercak air matanya dan segera merengkuh Sungjae.

"Lo yang gila, Joy. DIA ITU BISA NYAKITIN, LO!!! Karena elo itu sepupu gue!! Dan gue musuhnyaa!!!" Bentak Jimin menatap tajam pada dua orang itu.

"Yeri, kamu panggil pak kepala sekarang.. Suasananya makin gak sehat." suruh Sehun saat memegang pundak Yeri tanpa mengalihkan pandangannya pada tiga orang didepannya.

"H-hah? Oh.. Oke kak.." balas Yeri sedikit kaget karena tiba-tiba Sehun memegang pundaknya. Kemudian gadis itu berlari turun dari rooftop untuk memanggil kepala kampus.

"Apa? Gue bisa nyakitin, Joy? BUKANNYA ELO!!!" teriak Sungjae tak terima.

"MAKSUD LO, APA?!" geram Jimin dengan tatapan murkanya.

"GOBLOK! LO PIKIR DENGAN NGEMBAT DUA CEWEK SEKALIGUS, ITU GAK NYAKITIN HATI MEREKA APA?!!" balas Sungjae dengan seringaiannya.

Cleess!

Sesuatu mencelos menembus uluk hati Rose. Merobek-robeknya disana. Gadis itu ngeblank seketika. Tatapannya menjadi nanar dan tak tentu arah. Setetes liquid asin mendarat dipipi mulusnya. Tunggu.. Apakah ia merasa dirinya disindir?

Lisa menggenggam tangan Rose yang gemetar. Mencoba menenangkan sahabatnya ini.

"Ck! Brengsek! Jangan sok tau lo!!!" Jimin melangkah mendekati Sungjae dan memukulnya lagi,

Bugh!

Bugh!!

"JIMIN! Udah please..!" teriak Joy sambil terisak.

Sungjae hanya menyeringai dan tersenyum licik.

"Roseanne Park.. Atau? Yoo Jeongyeon..? Ohh! Dua-duanya!! Atau lo punya simpenan lain??"

"Bangsat!! Lo gausah ikut campur dihidup gue!!" murka Jimin dengan wajah bringasnya.

"Lo juga gausah ikut campur dihidup gue, dongg!!" balas Sungjae.

"Inget, Jim. Lo gak akan pernah bisa berdiri di antara dua perahu sekaligus.. Lo harus pilih salah satu." sarkas Sungjae mengingatkan. Setelah itu Joy memapah dirinya untuk pergi dari sana.

Jimin terdiam. Mencerna apa yang dikatakan Sungjae beberapa saat lalu. Pria itu benar-benar bingung dan frustasi sendiri. Ia mencoba melirik ke arah gadis berambut pirang itu.

Rose menatap sayu ke arah Jimin. Dengan bekas bercak-bercak liquid di wajahnya, ia mencoba mendekati Jimin.

"Jim.." suara Rose sedikit bergetar. Entah kenapa, perasaannya tidak enak setelah ini.

Dan benar saja. Jimin langsung melenggang pergi meninggalkan Rose saat gadis itu tengah berusaha meraih tangannya.



Don't forget to voment, guys!

Mari mengapresiasi otakku..!!

Biar makin encer..!

!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

안녕!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

안녕!

Ineffable Fate^ [JiRose]Where stories live. Discover now