~•What the hell?!•~

Start from the beginning
                                        

"Yaudah, gue beli popcorn dulu ya.. Bye!" ucap Jisoo sebelum gadis itu benar-benar pergi.

"Huhh.. Awas aja kalo hantunya keluar dari layar!"

.
.

"Duduk dimana nih, Jin?" tanya Jisoo seraya melihat sekeliling yang dipenuhi oleh manusia-manusia couple.

"Paling belakang aja yuk, Jis.." ajak Jin. Jisoo hanya menurut dan melangkahkan kakinya menuju kursi paling belakang. Entah kenapa, gadis itu terkekeh kecil saat melihat raut wajah Jin yang panik dan pucat. Gadis itu merasa, atmosfer kecanggungan hilang seketika.

Akhirnya mereka berdua menikmati filmnya dengan penuh humor. Apalagi alasannya jika bukan karena Jin yang mengumpat ketakutan dan kaget(?)

Sampai pada akhirnya, film itu hampir selesai, Jin dan Jisoo memutuskan untuk pulang duluan sebelum filmnya selesai.

"Huahh.. Pegel juga ya.. Pulang yuk, Jin." ajak Jisoo seraya memijat-mijat lehernya yang pegal.

"Yuk.."

Saat mereka berdua akan menuju pintu keluar, Jin seperti melihat sosok yang familiar baginya. Ia sedikit memicingkan matanya untuk memastikan wajah orang itu.

"Ehh Jis! Tunggu bentar.. Liat deh, kok kaya kenal ya?" tutur Jin sambil menunjuk ke arah tiga orang yang tengah menikmati filmnya.

"Eh.. Kok rambutnya pirang ya..?" ucap Jisoo ikut penasaran. Lalu mereka berdua memutuskan untuk mendekati 3 manusia itu.

Jin dan Jisoo terkejut mendapati dua orang yang mereka kenal..

"Jimin? Rose? Kalian disini juga? Yang sedang memeluk Jimin itu... Siapa?" tanya Jisoo hati-hati. Dapat dilihat, Rose dan Jimin terkejut setengah mati.

~>•<~

Saat ini, BlackVelvet dan BangtanExo tengah berada diruang pribadi milik BangtanExo. Iya, ruang pribadinya berada didalam kampus.

Seperti yang telah Rose dan Jimin duga, mereka berdua benar-benar akan diinterogasi habis-habisan. Rose bersumpah akan menyalahkan Jimin sepenuhnya. Karna memang ini semua ulah Jimin kan/?

"Jim, yang di bioskop itu... Bener..? Tunangan lo?" tanya Chanyeol hati-hati. Ia takut menyinggung Jimin dan Rose sekaligus.

"Iya." masih dengan tatapan lurus kedepan dan pandangan yang dingin. Benar-benar seperti mayat hidup bukan?

Di lubuk hati Rose yang terdalam, jika boleh jujur.. Ada sedikit rasa kecewa saat mendengar Jimin mengatakannya dengan lantang. Entahlah, gadis itu tidak tau ada apa dengan dirinya.

Oh! Biar kuberi tau saja.. Rose masih mencintainya. Ya! Rose masih cinta Jimin. Bagaimana mungkin ia bisa melupakan Jimin semudah itu? Bahkan Jimin adalah cinta pertamanya!

Jennie melirik Rose sekilas. Ia melihat ada sekelebatan rasa kecewa dimata Rose. Jennie mengerti keadaan Rose sekarang. Gadis mata kucing itu berjalan mendekati Rose dan mengusap punggungnya pelan.

"What the hell?! Gue pikir lo anti banget sama cewek. Ternyata malah udah tunangan toh..!" celetuk Kai kelewat ngawur. Langsung dihadiahi tatapan murka dari sang adik dan toyoran kepala dari Seulgi. Dasar perusak suasana!

"Ck! Kalian gak tau alasannya! Jadi jangan asal ceplos! Toh gue gak bakal nikah sama dia.. Ogah! Jijik!" sarkas Jimin. Hari ini mood nya benar-benar buruk! Jimin melirik sekilas ke arah Rose yang daritadi hanya diam. Sungguh! Entah kenapa tiba-tiba Jimin merasa bersalah. Pria itu menghela nafas pelan..

Ineffable Fate^ [JiRose]Where stories live. Discover now