Bagian 7

35 4 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 4 sore, taman kota mulai dipenuhi orang yang lalu lalang, ada yang sekedar jalan-jalan santai, berolahraga dan pulang kerja. Diantara banyak orang di taman kota, tiga orang pemuda yang memiliki rambut yang berbeda warna itu menghampiri kursi panjang taman kota.

"Huwaah~ aku lelah" teriak Kirishima lelah dan menghempaskan bokongnya ke kursi taman. Ia merentangkan tangan kirinya dan bertengger di sandaran kursi itu, sedangkan tangan kanannya mengibas-ngibaskan kerah bajunya, ia menggunakan baju kaos yang memiliki warna senada dengan rambutnya dan celana coklat pendek.

"Hehe, ganbatte Kirishima_kun" sahut Midoriya mendekati Kirishima, ia terkekeh pelan melihat tingkah Kirishima. Ia juga memakai baju kaos berwarna hijau toska dan celana panjang. Midoriya memperbaiki letak tas selempang yang ia bawa.

"Berhenti pura-pura semangat Midoriya. Aku tahu di antara kita, kau lah yang sangat lelah. Protes lah sesekali dengan Bakugo" kata Kirishima, ia tahu bahwa Midoriya sangat lelah, dialah yang paling banyak membantu.

"Hah?! Apa kau bilang, shitty hair?!" Teriak seseorang yang mendekati mereka, orang itu memakai kemeja yang sengaja tidak dikancing dan memperlihatkan kaos putih yang ia kenakan, celananya sedikit kebesaran dan memakai tas selempang. Dia adalah Bakugo Katsuki.

"Berhentilah protes dan teruslah mencari. Aku tidak mengajakmu hanya untuk mendengarkan protes mu itu" teriaknya dengan nada khas.

"Yahh, itu sangat menyebalkan. Semangat itu bagus, tapi kita juga butuh istirahat Bakugo" kata Kirishima memales.

"Jangan menampilkan wajah seperti itu, kau membuatku mual" kata Bakugo menampilkan ekspresi jijik.

"Jahat, hiks" ucap Kirishima sedih menatap langit yang mulai senja.

Kini mereka bertiga sedang berada di tengah taman kota untuk beristirahat setelah melakukan pencarian. Tentu mencari villain yang menyerang Todoroki. Mereka sudah 3 hari mencari villain itu.

Awalnya Bakugo lah yang meminta atau lebih tepatnya menyuruh Midoriya dan Kirishima untuk menemuinya setelah pulang sekolah untuk mencari gadis yang mereka maksud di sekolah kemarin dulu. Sampai hari ini mereka belum menemukan orang yang mereka cari.

Mereka cukup beruntung hari ini karena di sekolah, Aizawa izin untuk mengurus keperluan lain sehingga kelas mereka kosong. Mereka bertiga memanfaatkannya untuk pulang dan mencari lebih awal gadis itu. Tapi tetap saja mereka masih belum menemukannya.

Perhatian Kirishima beralih tatkala mencium aroma sedap dari penjual hamburger yang berada di pinggir jalan taman kota, tidak jauh dari tempatnya duduk.

"Aku lapar" sahut Kirishima memegangi perutnya.
"Karena rumahku sedikit jauh dari sini, aku tidak sempat makan sebelum pergi. Apa kalian juga lapar?"

Midoriya mengangguk, ia ingat setelah pulang sekolah dan mengganti pakaiannya, ia juga tidak sempat makan sebelum pergi.

"Itu salah mu tidak makan sebelum ke sini" kata Bakugo, sebenarnya ia juga belum makan sebelum pergi. Tapi dia punya harga diri yang tinggi sampai enggan untuk mengakui.

"Siapa yang salah siapa? Kau sendiri yang bilang kita berkumpul setengah 3, dan aku baru sampai di rumah jam 1. Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke sini" kata Kirishima.

"Aku juga tidak sempat, rumah ku dekat tapi aku membantu seseorang tadi membawakan belanjaannya" kata Midoriya menunjuk dirinya.

"Kalau begitu ayo kita beli makanan. Di sana ada penjualan hamburger. Bakugo yang akan bayar" kata Kirishima bangkit dari duduknya, ia kemudian melihat Bakugo.
"Nah?"

"Hah?! Kenapa harus aku yang bayar, sialan?" Teriak Bakugo tidak terima.

"Hee, kami kan membantu mu mencari gadis itu, jadi kau harus mentraktir kita" kata Kirishima lagi.

Important ThingWhere stories live. Discover now