• 13 || Why? •

220 29 3
                                    


Dengan geram Baekhyun berjalan tergesah menuju ruang kelas Zira. Matanya tertutup kabut emosi. Tangannya terkepal kuat. Amarahnya sudah berada di ujung tanduk. Tidak ada yang bisa menghentikannya sekarang.

Jam pulang sekolah baru saja berbunyi. Semua siswa berbondong-bondong keluar dari kelas masing-masing. Bahkan beberapa siswa menyapanya tetapi tidak dia hiraukan.

Berjalan lurus tanpa peduli tatapan aneh dari siswa-siswi lain. Tidak peduli dengan beberapa pelajar yang tak sengaja tersenggol.

Braakkk

Suara bantingan pintu begitu memekakkan telinga. Zira yang ada didalam kelas tersebut dan sedang merapikan tasnya pun terkejut.

Semakin terkejut kala melihat seniornya lah yang melakukan hal tersebut. Baekhyun dengan langkah lebarnya menghampiri Zira yang sudah berdiri dengan tas digendongannya.

"Kak Baekhyun? Ada apa?" Tanya Zira mengerjapkan matanya.

"Pembunuh" desis Baekhyun.

Zira terkejut. Siapa pembunuh? Siapa membunuh siapa?. Zira benar-benar tidak mengerti.

"Si-siapa pembunuh?"

Baekhyun tersenyum remeh" gausah sok lugu"

"Zira benar-benar tidak mengerti"

"LO ITU PEMBUNUH!" Bentak Baekhyun.

Zira terlonjak kaget mendengar suara kakak kelasnya. Hatinya serasa tercubit. Baru kali ini ada yang membentaknya. Apalagi dengan ucapan yang kasar.


Flashback

Baekhyun sedang bersama Sehun dikantin sekolah. Jam pelajaran terakhir kelas mereka sedang kosong.

"Baek!" Suara cempreng mengusik telinga keduanya.

Taeyeon berlari kecil menghampiri dua pemuda itu.

"Baek, kamu tau nggak? Zira itu pernah bunuh orang loh"

Baekhyun yang akan melahap roti yang dibelinya itu terdiam. Tapi setelah itu dia menggelengkan kepalanya.

"Gadis pendiem gitu mana berani bunuh orang" ujar Baekhyun.

Taeyeon mengerucut tak suka.

"Iiiih aku serius Baek"

"Semua orang juga gak akan percaya Yeon" ujar Sehun yang sedari tadi ikut mendengarkan.

"Nih ya aku ceritain. Tadi aku sempet denger Hyunjin sama Chanyeol ngobrol. Dan aku denger Hyunjin minta maaf ke Chanyeol. Katanya kalau bukan karena Zira, Shilla pasti masih hidup"

Baekhyun mematung. Nama gadisnya disebutkan. Shilla, cinta pertamanya. Tangannya meremat roti yang dipegangnya. Matanya mulai memerah.

Dia tidak menyangka jika Zira setega itu membunuh seseorang. Hwang Zira yang dia kenal pendiam, penakut, cengeng ternyata pembunuh.

Kring kring kring

Bersamaan dengan bell pulang sekolah berbunyi, Baekhyun beranjak dari kursinya.

Meninggalkan dua orang berbeda kelamin yang meneriaki namanya.

Flashback off





Zira menundukkan kepalanya. Tidak berani menatap Baekhyun yang sedang berapi-api.

"Ternyata dibalik sikap lugu dan polos Lo itu cuma buat nutupin kebusukkan"

Addictive Pain || Byun Baekhyun (END) Where stories live. Discover now