• 04 || Merencanakan hari jadi sekolah •

180 30 8
                                    


Hari sabtu adalah hari yang sangat Zira tidak suka. Hari sabtu adalah hari terakhirnya melihat Baekhyun disekolah. Zira memang jarang bertemu Baekhyun diluar sekolah.

Maka dihari sabtu Zira akan memuaskan dirinya menatap wajah senior yang disukainya. Seperti hari sabtu biasanya, Zira akan datang lebih awal kesekolahnya dan mengendap-endap masuk ke kelas Baekhyun.

Saat sudah sampai dikelas seniornya, gadis itu menatap sekeliling untuk memastikan bahwa belum ada siswa-siswi yang berada disana. Dirasa aman, Zira melangkah mendekati bangku Baekhyun. Meletakkan setangkai bunga mawar merah diatas meja dan susu strawberry kesukaan Baekhyun.

Setelah selesai, Zira kembali menuju kelasnya dengan sedikit berlari. Menuruni tangga dengan tergesah karena sudah mulai banyak siswa-siswi yang sampai. Hingga akhirnya dia sampai dikelasnya dan langsung duduk dikursinya.

Tangannya mengibas-ngibas karena gerah. Padahal masih pagi tetapi tenaganya sudah terkuras. Namun bagaimanapun juga dia senang melakukannya. Dia senang memberikan perhatian untuk seniornya. Meskipun semua perhatian yang dia berikan akan berakhir dengan sia-sia.

Zira tahu pasti bunga dan juga susu strawberrynya akan dibuang seperti biasanya. Jika ditanya apa tidak sakit? Jelas Zira akan menjawab sakit, sangat malah. Jika ditanya apa tidak lelah? Sebenarnya iya, dia lelah. Tapi dia tidak mau menyerah. Mungkin Zira akan menyerah jika semua orang menyuruhnya dan mengatakan  bahwa usahanya selama ini sia-sia. Karena hingga detik ini yang menyuruhnya menyerah hanya Baekhyun.

KRING KRING KRING

Zira tersentak dari lamunannya saat bell pelajaran pertama berbunyi. Menghela nafas sejenak, lalu mengeluarkan buku pelajaran dan alat tulisnya.

CEKLEK

Pintu dibuka oleh wanita dewasa yang cantik dengan kacamata yang bertengger di saku kemeja putih yang dipakainya. Kaki jenjangnya terbalut rok sepan berwarna coklat selutut, dan high hils putih yang tingginya 5 cm. Rambut hitam sepunggungnya tergerai indah. Irene saem namanya. Dia adalah wali kelas Zira.

"Selamat pagi anak-anak." Dengan senyum anggunnya Irene saem menyapa.

"Selamat pagi saem." Jawaban serentak para muridnya membuat Irene saem menganggukkan kepala sekilas.

"Hari ini kita akan membahas acara hari jadi sekolah, berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini akan dilaksanakan 4 hari penuh." Irene saem menatap muridnya satu persatu.

"Jadi, kalian harus meminta izin orangtua untuk menginap disekolah selama 4 hari itu." Jelas Irene saem.

Semua siswa-siswi kelas XI-3 mengangguk mengerti. Lalu ada anak laki-laki yang mengangkat tangannya ingin bertanya. Dia adalah ketua kelas.

"Saem, apa saja yang harus kita persiapkan?" Kim Jongin atau yang kerap disapa Kai itu bertanya mewakili.

Irene saem tersenyum. "Baiklah, hari ini memang tidak ada pelajaran dan kepala sekolah menyuruh semua siswa-siswi membahas acara itu hari ini."

Semua mulai fokus memperhatikan wali kelas mereka. Begitu pun Zira yang sedari tadi diam kini mulai memperbaiki duduknya.

"Hari pertama perlombaan olahraga, Basket, Volly, Sepak Bola, Bulu tangkis,  dan Tarik tambang. Ketua kelas tolong maju kedepan dan tulis siapa saja yang mau." Irene saem duduk dikursinya.

Kai mengangguk lalu berjalan kedepan dan menulis dipapan tulis.

"Anak basket coba angkat tangan!" Kai menghitung menggunakan jarinya lalu mengangguk.

Addictive Pain || Byun Baekhyun (END) Where stories live. Discover now