• 08 || Day 2 •

136 27 10
                                    

Hari mulai petang. Seluruh siswa kini telah berganti baju dengan piama tidur. Zirapun kini sudah memakai piama warna kuning bergambar panda. Dia baru saja keluar dari kamar mandi. Rambut sebahunya basah. Wangi apel segar menyeruak dari tubuh dan rambutnya.

Saat sampai dikelasnya, Zira segera mendudukkan diri ditempatnya tidur. Zira mendapat tempat diujung kiri.

"Woah, wangi banget lo Ra." Seulgi yang kebetulan berada disampingnya itu menatap Zira kagum.

Baru kali ini Seulgi menemukan gadis dengan wangi buah. Biasanya para gadis lebih suka wangi feminim dengan sedikit harum bunga. Dan Seulgi sangat suka wangi Zira, sangat menenangkan.

Zira yang merasa dipuji itu menundukkan kepalanya malu-malu. Tangannya yang sedang mengeringkan rambut menggunakan handuk itu terhenti. Senyum manis terpancar diwajahnya.

"Terima kasih Seulgi."

"Santai aja sama gue, sebenarnya gue dari dulu pengen jadi temen lo. Tapi gue lihat, lo susah buat dideketin." Seulgi memandang langit-langit kelasnya.

Seulgi tidak berbohong. Sejak pertama kali bertemu, dia ingin sekali berteman dengan Zira. Menurutnya Zira itu manis dan menggemaskan. Tetapi Zira sangat susah didekati dan lebih sering sendiri.

Zira menatap Seulgi dengan mata mengerjap. Tidak menyangka bahwa gadis secantik dan sebaik Seulgi ternyata ingin berteman dengannya.

"Jika Seulgi ingin berteman dengan Zira, Zira mau kok." Ujar Zira yakin.

Seulgi dengan cepat mengalihkan pandangannya menatap Zira. Matanya berbinar. Bibirnya tersenyum sangat lebar.

"Beneran nih? Lo gak terpaksa kan?" Seulgi masih tidak yakin dengan ajakan Zira.

Zira tersenyum manis. "Zira serius kok, Zira mau berteman dengan Seulgi."

Senyuman Seulgi semakin melebar. Lalu dengan sigap ia memeluk Zira. Membuat gadis berambut sebahu itu terkejut. Namun setelahnya tersenyum dan membalas pelukan teman barunya itu.

Zira sangat bahagia. Seulgi adalah teman pertamanya selama bersekolah disini.

"Terima kasih." Ujar Seulgi.

Zira mengangguk sebagai jawaban. Seulgi melepas pelukannya tanpa menghilangkan senyumannya. Seulgi mengambil alih handuk dari tangan Zira. Lalu mengeringkan rambut Zira.

"Biar gue yang keringin rambut lo. Habis ini kita harus tidur, biar besok gak kecapekan."

🍎🍎🍎

DAY 2

Dipagi hari ini, Zira sedang menunggu Seulgi untuk bergantian menggunakan kamar mandi sekolah. Jam baru menunjukkan pukul 5 pagi tetapi seluruh kamar mandi sekolah sudah penuh oleh para siswa.

CEKLEK

"Agak cepet ya Ra, kasian yang ngantri dibelakang." Ujar Seulgi saat keluar dari bilik toilet.

Zira segera masuk dan mengusahakan mempercepat waktu membersihkan dirinya. Sedangkan Seulgi kini menyisir rambutnya dengan berkaca washtafle kamar mandi sekolah.

Beberapa menit kemudian Zira keluar dari bilik toilet dengan baju santai miliknya. Kaos lengan pendek warna putih sepaha dan jeans hitam panjang membalut kakinya. Rambutnya sebahunya terkuncir rapih tanpa meninggalkan poni.

Mereka berdua keluar kamar mandi bersama. Berjalan santai menuju kelas untuk menaruh handuk terlebih dahulu lalu kelapangan untuk menyiapkan bazar untuk nanti sore. Saat menuju kelapangan, Seulgi menyipitkan matanya memastikan siapa orang yang tidak jauh darinya.

Addictive Pain || Byun Baekhyun (END) Where stories live. Discover now