PART 39

689 67 90
                                    

***

"Sudah seminggu kau disini...!"

Seseorang yang kini sedang berdiri memandang keluar jendela tak menghiraukan ucapan namja yang entah sudah berapa kali mencoba mengajaknya bicara.

Entah apa yang sedang ia lihat diluar sana. Mengingat, hanya ada gedung yang menjulang tinggi dengan polusi ibu kota yang nampak.

"Apa.... kau tidak merindukannya?"

Sekali lagi, ia masih berusaha.

Dan pertanyaan singkat itu sukses membuat sang namja mengalihkan perhatiannya. Meskipun ia ragu, siapa yang dimaksud dengan merindukannya.

"Siapa maksudmu?"

Pertanyaan itu hanya mendapatkan respon senyuman dari orang yang sedang duduk di ranjang miliknya. Ah, tepatnya milik nya dan tunangannya selama seminggu ini.

"Yaaaa... junsu ya..."

Sang namja mulai emosi karena tak juga mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

"Otakmu terlalu jenius untuk berpura-pura tidak mengerti maksud dari ucapanku"

Kibum terdiam. Namun, sinar matanya tetap meminta penjelasan atas apa yang junsu ucapkan. Mungkinkah junsu tau, siapa orang yang selama ini mengisi hatinya?

Sesungguhnya tidak masalah jika junsu tau, hanya saja ada sedikit kekhawatiran yang kibum rasakan. Dan ia belum tau itu apa.

"Ayolah kibum, aku sudah bersamamu cukup lama. Dan aku cukup mengenalmu. Hanya dengan melihatnya saja aku sudah tau kalau orang itu adalah..."

Junsu menjeda kalimatnya hanya untuk menata sedikit hatinya. Ia tidak ingin terlihat cemburu atau tidak suka ketika ia mengucapkannya.

"Lee donghae..."

Dan benar dugaan kibum, junsu memang sudah tahu.

"Kenapa? Bukankah kau seharusnya senang, karena aku berada disini bersamamu sekarang?"

Senyum kecut itu terpaksa harus junsu tunjukan menanggapi ucapan tunangannnya barusan.

"Kau tidak suka...?"
"Aku suka, jika saja... bukan hanya tubuhmu yang berada disini."

Kibum terdiam. Ia membalikkan tubuhnya kembali menikmati panorama diluar jendela.

Hingga... dirasakannya kedua lengan melingkar dipinggangnya.

"Kibum ah..."

Suara itu mengalun begitu lembut. Kibum bisa merasakan nafas junsu menyapu punggungnya. Ia juga bisa merasakan kepala junsu yang diletakkan pada punggung lebarnya.

"Aku tahu... bagimu aku tidak semenarik donghae. Aku tahu, bagimu aku tidak sebaik donghae. Aku tahu... Aku mempunyai banyak kekurangan dimatamu. Bahkan, mungkin tidak ada satu kelebihanpun yang bisa aku tunjukkan padamu melebihi donghae. Tapi..."

Kibum merasakan punggungnya mulai basah. Ia tahu namja yang kini sedang memeluknya mulai mengeluarkan air matanya.

"Tapi... maukah kau memberiku kesempatan? Bisakah....kau mengijinkanku agar tetap berada didekatmu? Aku tidak memintamu untuk melihatku. Cukup rasakan kehadiranku. Dengan begitu, mungkin suatu hari... kau akan merasakan betapa pentingnya aku jika aku tidak lagi berada disisimu".

Junsu memcoba menahan air matanya, namun tentu hal itu sia-sia.

Kibum membawa tangannya menggenggam tangan junsu yang melingkar ditubuhnya. Baru kali ini, ia melihat junsu menangis. Junsu yang ia tahu selama ini adalah namja yang kuat dan selalu tersenyum ketika ia menatapnya. Namun, apakah junsu yang sedang memeluknya kali ini adalah namja yang berbeda? Atau kibum hanya tidak tahu kalau namja ini bahkan lelah menangis dibelakangnya?

TOUCH ME IF YOU CAN (BOY X BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang