PART 18

2.2K 143 17
                                    

***
Aku suka menatap mata hyukjae ketika ia marah, dan ketika ia menatap donghae. Ada sesuatu yang membuat hatiku bergetar (lebay)! Tapi aku serius. Matanya sangat tajam, dan aku suka menyebutnya "wolf eyes"!

***

"Yaa kau sudah memainkan itu dari siang, dan ini sudah malam lee donghae! Apa kau tidak bosan?"

Setelah pulang sekolah, donghae memang tidak pulang kerumah. Pemuda brunette itu memilih ikut bersama leeteuk, dan siapa yang menyangka kalau dia akan menghabiskan waktu seharian dirumah leeteuk hanya untuk olah raga jempol? Ya, dia hanya bermain game candy seharian. Se-ha-ri-an. Tanpa bicara, makan dan seakan menganggap leeteuk seperti patung hidup dengan ceramah sejuta nasehat untuknya.

"Ini pekerjaanku sekarang hyung! Mati kau...yaa mati kau... Keparat...."

Makian-makian nista keluar dari mulut donghae dan mengiringi kegiatannya. Entah makian itu hanya ditujukan untuk game yang sedang ia mainkan, atau untuk seseorang yang sudah membuat hancur hatinya.

"Barangku akan hancur kalau seperti ini! Ishhh ini sudah malam, pulanglah!"
"Aku menginap disini!"

Tanpa melihat kearah leeteuk.

"Ya Tuhan lee donghae! Mereka pasti mencarimu! Kau mematikan handphone mu sejak tadi siang"
"Makluk brengsek itu tidak peduli padaku hyung. Kau tenang saja, diotaknya hanya ada jalang simpanannya"

Leeteuk menggelengkan kepalanya, dia merasa sudah tidak sanggup menangini bocah yang kini menguasi kamarnya itu. Direbahkannya tubuh lelahnya kekasur sambil bersandar pada kedua tangannya sebagai alas kepala.

"Setidaknya ada seseorang yang khawatir padamu di rumah itu! Kau tidak memikirkan nunnanya hyukjae? Siapa namanya? Ah... Sorra, lee sorra?"

Donghae menekan tombol pause mendengar ucapan leeteuk. Tubuhnya bergerak merangkak keatas kasur dan berbaring disamping leeteuk. Dipejamkannya matanya yang terlihat begitu lelah. Tidak tahu apa yang sekarang melintas pada pikirannya. Ia hanya memejamkan matanya.

"Hae...."
"Hem?"
"Boleh aku bertanya?"
"Apa?"
"Apa yang membuatmu akhirnya memutuskan untuk menyukai hyukjae?"

Pertanyaan itu tidak langsung dijawab oleh donghae. Karena sejujurnya ia sendiripun masih tidak yakin dengan jawabannya. Apa yang membuat Casanova sekolah, dengan sejuta karisma itu takluk akan pesona seorang lee hyukjae? Apa yang membuat namja pemikat puluhan bahkan ratusan yeoja itu berubah menjadi gay? Yang ia tahu hanya ketika hyukjae bersamanya, ia akan begitu senang. Ketika hyukjae memeluknya, ia akan merasa tenang. Ketika hyukjae menggodanya dengan candaan yang walau itu tidak lucu, ia akan tertawa. Ketika hyukjae menatapnya dengan matanya yang tajam, ia seperti sesak nafas dan jantungnya seperti akan meledak karena terlalu cepat berdetak. Dan ketika hyukjae menggenggam tangannya, menuntunnya untuk ikut bersamanya, ia akan merasa hangat dan nyaman. Ini tidak pernah donghae rasakan pada yeoja manapun yang pernah ia kencani. Astaga, ternyata begitu banyak perasaan yang ia rasakan untuk hyukjae. Ia baru sadar akan hal itu. Termasuk, ketika hyukjae pergi jauh darinya, ketika hyukjae memilih menemui orang lain dibanding dirinya yang ia tahu ada sesuatu diantara mereka, ia merasa begitu hancur. Hatinya begitu panas hingga mampu mencairkan butiran Kristal yang mengalir keluar dari mata indahnya.

Seperti saat ini, cairan bening itu kembali keluar hanya karena ia mengingat namja pemilik gumy smile itu.

"Hae ah, gwenchana?"
"Tidak hyung! Aku tidak baik-baik saja! Kau tahu apa yang bajingan homo itu katakan tadi pagi padaku? Dia bilang.... apa aku pernah menahannya ketika ia akan pergi? Aku memang tidak pernah menahannya selama ini hyung, tapi kau lihat tadi pagi kan? Aku sudah menahannya, tapi dia tetap pergi dan memilih lacur itu! Dia mempermainkanku hyung, aku sungguh ingin membunuh keparat itu"

TOUCH ME IF YOU CAN (BOY X BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang