18

251 17 1
                                    

Seorang perempuan yang sedang melakukan sesuatu yaitu perang dengan barang-barang yang ada di dapur, ketika sedang berperang ia merasakan seperti ada seseorng yang datang dan berdiri di sebelahnya

"Kenapa si Bal, aku lagi masak, jangan di ganggu" kata Reli yang kesel karna di ganggu Ikbal yang baru saja datang

Ikbal hanya diam dan masih saja mengambil sesuatu yang ingin di ambil Reli

"Siniin garamnya Ikbal" kata Reli sambil cemberut saat Ikbal mangambil garam dan tidak ingin memberikan nya, tapi Ikbal hanya diam dan tersenyum, tidak ada kata-kata yang di berikan Ikbal ketika di omelin wanitanya ini

"Ikbal sini in kalok ndak lihat apa yang aku pegang" kata Reli yang memerlihatkan pisau yamg dia pegangnya

"Apa sih sayang, kamu tuh cantik tau kalok lagi kesel gitu" kata Ikbal yang baru saja membuka suaranya dan tersenyum mengelidik

"Sudah sini in jangan nge gombal dulu nanti masakan aku gosong" kata Reli yang ingin merebut garam yang ada di tangam Ikbal

"Yang nge gombal siapa sih perasan aku cuma bilang kamu cantik aja deh" kata Ikbal yang langsung mengacak rambut Reli dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang garam

"Lebih baik kamu keluar aja deh jangan di sini" Ikbal langsung menjawab "Ngk mau, maunya di dekat kamu aja soalnya kamu bikin hati aku tambah duarrr gitu deh"

"Alaahh dasar gombal, ganggu mulu" kata Reli

"Siniin, keburu gosong terus gak enak" kata Reli sambil memperlihatkan wajah keselnya

"Walaupun gosong aku tetap makan kok, kan di buatin sama orang yang di cintai, apa lagi pakai kasih sayang" jawab Ikbal

"Ikbal jangan nge gombal dulu, aku lagi masak, sekarang kembaliin garamnya nanti ndak ada rasanya" kata Reli dan langsung merebut garam yang di pegang Ikbal

"Yahh di ambil, tpi emang salah ya ganggu calon Istri sendiri" kata Ikbal sambil melihat Reli yang sudah salah tungkah di depannya

"Apa an sih sana keluar" Reli langsung mendorong Ikbal keluar dari dapur

"Iya nanti kangen loh kalok aku pergi" kata Ikbal, Reli tidak menjawab tapi dia malah senyum-senyum sendiri karna kelakuan Ikbal seperti itu

•••

Hari, Minggu, Bulan, Tahun sudah terlewati saat ini, sekarang Reli sudah bekerja di salah satu rumah sakit di Malang

"Ma? Reli berangkat dulu" Reli sudah janjian dengan Ikbal untuk bertemu di taman depan sekolah SMA nya dulu

Hari ini hari pertamanya untuk bertemu dengan Ikbal. Baru seminggu yang lalu Ikbal pulang ke Malang karna baru saja di kirim untuk bertugas, Reli mengerti bahwa Ikbal harus siap di panggil negara apapun resikonya, dia hanya mampu mendo'akan supaya kekasihnya baik-baik saja di sana

Lama di perjalanan, hari ini perjalanannya cukup macet, Reli melihat pemandangan di pinggir jalan, banyak tumbuhan yang berjejeran di pinggir jalan yang membuat suasana menjadi sejuk walau terik matahari sangat lah panas di sore hari ini, Reli yang masih memandangi pemandangan dan membuat dia tidak sadar ada seseorang yang sudah masuk ke dalam taksi yang di tumpanginya

"Ngelamun mulu mbak? " tanya seseorang di samping Reli yang membuat dia kaget dan langsung mengarahkan pandangannya pada orang yang saat ini ada di sampaingnya

"Hah?" Rali tidak percaya gimana bisa Ikbal ada di taksi yang di tumpanginya dari tadi, perasaanyanya tadi dia cuma sendiri

"Kenapa si, jangan natap aku kayak gitu!" Reli menatap Ikbal tanpa kedip
"Ngk bukan gitu, kamu kok tiba-tiba sudah ada di sini? Perasaan tadi anu ndak ada" kata Reli yang masih bingung
"Ya iyalah, orang kamunya asik natap itu sampai-sampai gk tau ada orang yang datang, untung aku, kalok orng lain gimana?" kata Ikbal, Reli langsung menjawab "Ya bukan gitu juga hehe" kata Reli
"Tadi aku gak sengaja lihat kamu terus ngelamun, ya sudah aku minta k supirnya buka in pintu terus langsung aja aku masuk, tanya aja ke Pak Supirnya"

"Pak, cerita cowok ini tadi bnr?"
"Iya neng" kata Pak Supir

"Hehe maaf-maaf gk sengaja, coba lihat tu bagus kan"

"Bagus si tpi sampai-sampai aku di kacangin" kata Ikbal

"Kan dah minta maaf"
"Iya-iya" Ikbal tersenyum

•••

Saat ini mereka berada di taman dimana Ikbal mengungkapkan perasaannya

"Lihat coba aduh hahaha anak kecil itu lucu sekali" saat Reli ketawa karna senang lihat anak-anak kecil itu bermain tiba-tiba Ikbal mengatakan sesuatu

"Rel, minggu depan pengajuan yuk" kata Ikbal yang membuat Reli berhenti tertawa dan langsung menghadap Ikbal karna ntah apa yang dia rasakan, bahagia? Tentu saja bahagia, siapa yang tidak bahagia di lamar oleh orang yang kita cintai? Wajahnya memerah seperti kepiting rebus

"Aa-pa? Coba ulangin" kata Reli gugup dan langsung tersenyum, Ikbal mendekati Reli dan memegang tangannya "Aku mau kita Nikah, kamu sudah selesai kuliah kan dan aku juga sudah menjadi Letnan, dan aku ingin melamarmu secepatnya, apa salah? Tanya Ikbal sambil terseyum, ia takut jika Reli menolaknya karna belum siap

"Em anu, iya aku mau, tapi kamu harus ke orang tuaku" kata Reli

"Tentu saja, pasti mereka setuju" kata Ikbal dengan percaya diri

"Hm iya aku tunggu" kata Reli dan di jawab "Makasih"

Bintangnya dongg biar aku tambah semangat up-datenya.
Maaf ya lama up-date soalnya banyak tugas dari sekolah hehe😅

Bintang ya ⭐

Follow yaaa

My Kapten 💞 [Revisi]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt