4

454 22 0
                                    

    

Sesampainya di kamarnya, dia menjatuhkan dirinya di kasur empuknya, sambil memikirkan seseorang yang mungkin baginya tidak akan kembali, iya, dia sudah ikhlas kalau Ikbal tidak akan kembali kepadanya

"Ikbal, Reli rindu, apa Ikbal di sana Rindu sama Reli? " Reli selalu saja bergumam yang tidak penting

"Ikbal kapan balik si? Reli sudah nunggu 11 tahun tapi Ikbal gak balik-balik, apa mungkin Ikbal sudah lupa sama Reli terus punya sahabat lain di sana? " tanya Reli sambil melihat foto yang tertempel di tembok kamarnya, foto itu memperlihatkan foto masa kecilnya yang lagi menggandeng Ikbal

Tidak terasa matanya menutup, mungkin kelelahan karena seharian penuh ini otak dan tenaganya sudah terkuras

•••

16:30
Reli terbangun dari tidur siangnya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu dia menuruni tangga dan menghampiri  seseorang yang baru saja datang ke rumah nya ini

"Kak Rehannnnnnnn" teriaknya sambil berlari dan memeluk kakak kesayangannya itu, Rehan hanya tersenyum dan merentangkan tangannya dan mencium puncuk kepala adek satu-satunya itu

"Kakkkk, Reli kangen" kata Reli dengan nada manja sambil menggandeng tangan kakaknya
"Kakak juga kangen sayang, tapi sebentar dulu, nanti istri kakak cemburu" kata Rehan sambil melirik Fani yang saat itu sedang tersenyum karena melihat tingkah kedua saudara kakak dan adik itu

"Eh ada Mbak Fini" Reli langsung saja memeluk Fini dengan erat, Fini langsung saja membalasnya dan tidak lupa dengan senyum manisnya yang selalu bikin hati adem Pantas saja Kak Rehan sangat mencintai mbak Fini- batin Reli. Fini adalah istri dari Rehan

"Sinta dimana mbak? " Reli langsung melepas pelukannya dan mencari keponakannya dengan celinguk ke kanan dan ke kiri. Sinta adalah keponakannya satu-satunya, tepatnya anak dari Rehan dan Fini

"Itu lagi di gendong sama neneknya di dekat kolam dek" Reli langsung saja berlari kecil ke arah belakang rumah menuju kolam renang meninggalkan kakak dan kakak iparnya yang sedang menggeleng gelengkan kepanya karena tingkah Reli yang tidak berubah itu, Reli menghampiri mamanya dengan berteriak

"Mamaaa, Mamaa, oh Mamakuuu sayang" pangginya berulang kali

Dilihatnya Bayi kecil yang mengemaskan sedang tertidur pulas di gendongan Wilia

"Hust jangan ribut, keponakanmu ini lagi tidur, jangan di ganggu, mending kamu bantu Mbak Fini masak di dapur aja sana" kata Wilia yang membuat wajah Reli menjadi cemberut

"Ih Mama Reli mau gendong Sinta juga" rengeknya kepada Wilia
"Buat sendiri" ejek Wilia yang langsung membelakangi Reli

"Ih Mama gimana sih, kan Reli masih sekolah" sebelnya dan mencubit pipi Sinta yang masih berada di gendongan Wilia karena saking gemasnya dengan pipi tembem Bayi itu

"Ya tunggu beberapa tahun lagi, jangan di ganggu nanti bangun" kata Wilia
"Mama, Reli serius" Reli langsung menunjukkan ekspresi kalau dia lagi kesel dengan Wilia

"Nanti malam aja ya dek, Sinta masih tidur, lagi pula Kak Rehan sama Mbak Fini nginap di sini" Wilia menjelaskan

"Yeeeeeee" teriak Reli membuat bayi kecil yang berada di gendongan Wilia terbangun dan menangis
"Tuh kannn, Sinta jadi nangis, kamu ini ganggu tidur pulasnya aja" omel Wilia ke arah Reli

Mbak Fini langsung datang dengan eskpresi wajah yang khawatir karena mendengar anaknya menangis dari arah belakang rumah

"Kenapa ma? " tanya mbak Fini khawatir
"Ini Sinta bangun karena teriakan dari adek iparmu ini" kata Wilia sambil menunjuk Reli dengan dagunya

My Kapten 💞 [Revisi]Where stories live. Discover now