10: Please, wait for me.

3.4K 381 53
                                    

"Taehyung, sudah." 

"Tidak." Taehyung melanjutkan kegiatannya. Melumat rakus ranum Jungkook sampai si empu tidak bisa menstabilkan napasnya yang kian menipis. Taehyung tidak kira-kira untuk menciumnya di publik. Dimana mereka berhimpitan di ruang ganti baju yang hanya sepetak, bahkan untuk satu orang saja sudah pengap, tapi Taehyung memaksakan dirinya masuk untuk bergabung saat ia sedang mengganti bajunya. 

Jungkook dikukung di antara tubuh Taehyung dan cermin di belakangnya. Pria itu membawa kedua tangannya ke atas kepala dan terus mencumbu bibirnya tiada henti. 

Setelah pemotretan tadi, yang ia lakukan bersama Taehyung, hanya berdua saja karena memang Seojoon yang memintanya. Si Park berpikir bahwa ia dan Taehyung sangat cocok dalam satu frame. Maka dari itu, pria jangkung itu memberi arahan mereka untuk segera bersatu. 

Beberapa bidik kamera terus saja menghantam mereka sampai Seojoon berhenti dengan sendirinya. Pria itu mengangguk puas dan menyuruh keduanya untuk pergi, tanda sudah selesai. 

Jungkook baru saja ingin bernapas lega sebelum Taehyung dengan tidak tahu dirinya masuk ke ruangannya, bertanya pada stylist dimana ia berada sampai pria itu tiba-tiba masuk untuk menciumnya tergesa. Ia tidak tahu apa maksud dari Taehyung. Mencoba menghentikannya tapi si Kim tetap saja tidak mau berhenti barang sejenak. 

"Kenapa?" Tanyanya saat Taehyung melepas tautan mereka. Pria itu mengelus bibir bawahnya dan menatapnya sendu. 

"Aku hanya rindu padamu." Jawabnya yang masih meninggalkan rasa janggal di hati Jungkook. 

"Kau tidak menemuiku lagi setelah itu. Jadi, aku yang menemuimu sekarang." 

"Bagaimana bisa kau di sini?" Taehyung menatap Jungkook penasaran, sedangkan si empu hanya diam membisu, tidak tahu mau menjawab jujur atau berbohong. 

"Aku lihat kemarin di sosial media, Park Entertainment sedang membutuhkan model baru, jadi aku mengajukan diri saja dan akhirnya aku diterima. Apa kau tidak senang aku berada di sini?" 

Taehyung mendengus geli mendapat pertanyaan Jungkook yang menurutnya omong kosong. "Kenapa kau malah bertanya? Tentu aku senang, Jungkook. Kalau sudah seperti ini, kita jadi sering bertemu, kan?" 

"Ya…" balasnya lirih. Tidak tahu kenapa, apa yang Taehyung katakan tidak membuat hatinya lega. Malah, membuat hatinya semakin gelisah dan takut. Kehadirannya di sini memang bertujuan untuk mendekatkan diri pada Taehyung, tapi saat mengingat bahwa pria itu masih berhubungan dengan kekasihnya, Jimin, menghasilkan kepanikan yang berlanjut. 

"Taehyung," panggilnya pelan. 

Pria Kim menunduk untuk melihat Jungkook, ia mengangkat dagu si Jeon agar keduanya bersitatap. "Hm?" 

Jungkook menggigit bibirnya gugup dengan mata yang bergulir kesana kemari. Taehyung yang melihatnya menjadi bingung, "Hei, ada apa?" 

"Kau… mencintaiku, kan?" Akhirnya terucap. 

Taehyung memalingkan wajahnya, menghela napas beratnya berkali-kali. 

Karena tidak kunjung mendapat jawaban yang pasti, Jungkook membawa Taehyung untuk bertatapan. Ia menangkup kedua pipi pria itu dan mengelusnya lembut. Tatapannya begitu damai dan sendu, membuat Taehyung terbuai karenanya. 

"Jika kau mencintaiku, bisakah kau memutuskan hubunganmu dengan Jimin dan memulainya kembali bersamaku? Bukankah itu suatu hal yang tidak sulit? Kau mau melakukannya untukku kan?" 

"Apa kalian melihat Taehyung? Aku sudah mencarinya di ruangannya tapi tidak ada." 

Seruan itu membuat Taehyung tersentak. Taehyung dengan cepat melepas tangan Jungkook di pipinya dan keluar dari sana. Meninggalkan Jungkook dengan pikiran-pikiran anehnya. Jungkook mendesah panjang, meremat rambutnya kesal sebelum ikut keluar. 

serendipity [taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang