02: A beautiful night.

7.4K 644 51
                                    

18+ (full smut)

"10 juta untuk semalam?" Taehyung menawarkan secara cuma-cuma. Ia mengerlingkan matanya, menatap Jungkook dengan tatapan nakalnya.

Jungkook membola, ia menganga karena merasa tidak percaya akan dibayar semahal itu, hanya semalam pula. Bahkan, satu bulan hasil kerjanya saja tidak dapat mencakup uang sebanyak itu. "I-itu terlalu besar untuk tarif normalku."

"Jangan berlagak kau menolak, sweetheart. Aku tahu kau sedang butuh uang banyak, right? Nah, sekarang aku tawarkan. Satu malam bersamaku, rekeningmu akan penuh esok harinya." Taehyung menjawab santai, melirik Jungkook yang masih terdiam memikirkan. "aku hanya menawarkan satu kali, jangan sampai salah langkah."

"Bagaimana?" Tanyanya lagi. Tangannya mengambil rokok yang ia simpan di saku, mengeluarkannya dan menarik satu batang dengan cepat. Ia menyalakan rokok digenggamannya dan menyulutnya tenang.

Wajahnya ia tolehkan untuk berhadapan dengan Jungkook, kepul asapnya mengenai wajah di depannya sampai si empu mengernyit tidak suka. "Jangan ada rokok!" Protesnya galak. Ia mendengus kesal kala Taehyung hanya terkekeh menanggapi.

"Ini akan seru, Jeon. Aku pastikan itu. Jika kau terima, duduk di pangkuanku sekarang, jika tidak, silahkan pergi untuk mencari pelanggan yang akan membayarmu jauh dariku." Taehyung berujar skeptis, ia menghembuskan rokoknya ke atas, "padahal, surga sudah di depan mata, tapi kau malah lama untuk berjalan. Jangan sampai kau tersesat pada neraka."

Jungkook menggigit bibirnya gugup, "Oke." Ia menyetujuinya. Beranjak lebih dekat dengan Taehyung sampai ia akhirnya terduduk di paha kekar pria itu. Jungkook melambaikan tangannya kala asap rokok Taehyung hampir mengenai wajahnya lagi, "Taehyunggg!" Rengeknya manja.

Si Kim tergelak, "Aku punya tawaran yang lebih bagus,"

"Apa lagi?"

"Jika kau berhasil membuatku keluar sampai rokokku habis, aku akan memberimu bonus. Bagaimana?"

"Aku tidak yakin bisa melakukannya," Jungkook menunduk dan meremat jaket kulit Taehyung, kemudian mendongak dengan pasti, "but... i will try..."

Taehyung menyeringai, ia menepuk pucuk kepala Jungkook kecil, "Good boy."

Dengan perlahan ia memajukan tubuhnya, mengalungkan lengannya di leher Taehyung. Jungkook membungkam bibir pria itu dalam sebuah lumatan yang tidak tergesa-gesa. Menyecap rasa asap rokok yang masuk dalam penciumannya juga. Jarinya mengelus tengkuk belakang Taehyung, membuat pola abstrak yang membuat pria itu menggelinjang. Jungkook tidak bisa tidak tersenyum dalam cumbuan mereka, ia meraih rambut Taehyung untuk diremas, sedangkan lidahnya mulai melesak masuk ke dalam, menjalajahi deretan gigi rapih si Kim.

Tangannya yang tidak bisa diam menjalar ke bawah, dari dada, perut, dan berakhir digundukan pria itu. Jungkook mengusapnya lembut, lalu semakin lama meremasnya kuat hingga Taehyung memutuskan ciuman mereka. Taehyung mengambil napasnya, sama dengan dirinya. Ia menyatukan kening mereka dan menoleh ke samping, "Setengah," bisiknya lirih. Kedua bibir mereka bersentuhan halus namun tidak tertaut. "Taruh rokokmu, Taehyung. Jangan biarkan benda itu merusak suasana kita."

Seakan kucing yang menurut pada pemiliknya, Taehyung mematuhi. Menaruh benda kecil itu pada asbak yang tersedia di meja hadapannya. Jungkook mendorong Taehyung untuk kembali bersandar pada sofa, mencumbunya dengan kecapan basah dan berisik. Bising pada club tidak membuat mereka terganggu sekali pun. Keduanya seakan tuli untuk saling memadu kasih.

Taehyung tidak mau hanya menerima semua sentuhan yang Jungkook beri. Ia dengan berani menaruh kedua tangannya di bongkahan padat milik si manis. Meremasnya dengan penuh gairah. Dengan jahil menyelinapkan satu tangannya masuk ke dalam celana Jungkook, memegang langsung kulit lembut yang terasa di atas kulit dinginnya.

serendipity [taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang