"Jim, kamu sudah mencintaiku?"
Pria itu menghela nafas pelan,
"Maaf, aku ragu, tapi aku benar-benar mengagumimu selama ini."
-24/01/2014-
.
"Chae, aku harus pergi. Dia telah kembali, kamu tau itu."
-11/02/2014-
•
-Sebuah takdir tak terduga yang Tuh...
Belum sempat Jimin menjawab, sudah didahului seruan dari sang bunda yang tiba-tiba datang.
"Ehh..! Jimin udah sampai, nak. Loh.. Ini siapa, sayang?" tanya bunda Jimin sambil memandang Rose. Seperti pernah lihat -pikirnya.
Jimin membisikkan sesuatu kepada bundanya.
"Chae, bunda. Park Chaeyoung.. Masih ingat kan?"
Seketika bunda Jimin membulatkan matanya dan menatap Rose tak percaya.
"Omo! Chaeyoungie! Ini beneran kamu, sayang?"
"Uhm.. Iya bunda.." jawab Rose ragu. Pikirnya, apa masih bisa ia memanggilnya bunda seperti dulu lagi?
Bunda Jimin langsung memeluk erat tubuh Rose. Ia menyalurkan semua kerinduannya pada gadis ini. Rose bisa merasakannya, ia juga merindukan bundanya Jimin. Dulu mereka berdua akrab layaknya ibu dan anak.
Bunda Jimin sangat terharu bisa melihat Rose kembali. Ia yakin Jimin pasti lebih senang, karena gadis itulah yang ia nanti selama ini. Bunda Jimin juga tau, bahwa kepergian Rose lah yang menjadi alasan anaknya ini jadi tidak beraturan dan sedikit berantakan.
Oh! Apa bundanya baru saja melupakan tunangan Jimin?
"Ekhm! Em.. Bunda, kita berdua mau berangkat dulu." ucap tunangan Jimin. Tidak lupa kan? Tujuan utamanya ada nge-date.
Jimin yang mendengar itu langsung menatap tajam ke arah gadis itu. Bukan apa. Jimin pikir, berani sekali dia memanggil bundanya dengan sebutan itu? Asal kalian tau, tidak ada yang boleh memanggilnya bunda selain Jimin. Kecuali jika Jimin mengizinkannya.
"Ah maaf, maksudku, tante.." ralat gadis itu takut takut Jimin akan marah padanya.
Bunda Jimin baru sadar telah memeluk Rose terlalu lama. Lalu dia langsung melepas pelukannya.
"Ah, maaf ya, sayang. Bunda kelepasan, terlalu rindu soalnya.." ucap bunda Jimin dengan sedikit tertawa.
"Gapapa bunda. Chae juga rindu, kok. Hihi.." balas Rose dengan tertawa kecil. Seketika, Jimin yang melihat itu langsung meleleh. Senyum itu, ah bahkan Jimin lebih merindukannya daripada bundanya.
"Oh iya! Daripada kalian makan diluar, mending bunda masakin aja! Sekalian rayain kedatangan Chae dirumah ini.. Gimana setuju?" ajak bunda Jimin.
"Setuju!!" seru Jimin dan Rose serempak. Bunda Jimin ini hafal betul kelakuan dua manusia ini jika sudah di depannya.
"Oke. Yuk masuk.. Ehh! Bunda sampe lupa..! Ternyata ada Jeongyeon ya disini.. Ayo sayang masuk.."
"Iya tante."
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.