"Bukan urusanmu." ucap Rose sedingin mungkin.
"Oo... Jadi balapan? Yukk..!"
"Ogah."
"Kenapa? Kan tadi kamu ngajak Baekhyun balapan, kenapa sekarang gak mau?"
"Kan aku ngajaknya Baekhyun! Bukan kamu!!"
Baru saja Jimin ingin menjawab perkataan Rose, tiba-tiba ponselnya berdering. Jimin buru-buru mengangkat telfonnya begitu ia melihat username yang muncul dilayar ponselnya. 'Bunda' tulisannya.
'Iya bunda, kenapa?'
'...'
'Mwo?!! Jimin gak mau bun!'
'...'
'Iya tauu! Dia emang tunanganku.. Tapi aku gak cinta dia, bundaaa!!'
'...'
'Apa? Aku cinta dengan siapa? Tentu saja aku cinta dengan R---'
'Ah ani! Yaudah deh!! Jimin mau.'
.
.
"Bundamu, Jim?" tanya Rose setelah selesai menyimak perdebatan kecil antara anak dan ibu.
"Hah? I-iyaa,"
"Rose! Ikut aku, yukk?" ajak Jimin.
"Kemana?" tanya Rose. Ia sebenarnya malas keluar rumah, walaupun ia sudah memakai pakaian rapi.
"Sutt, jangan cerewet! Ayo..!" seru Jimin seraya menarik tangan Rose untuk memasuki mobilnya.
"Dihh."
••
"MWO?! Michyeosseo!!? Gak! Aku gak mau!" teriak Rose disamping Jimin.
"Yaampun, Rose..! Jangan teriak kenapa?! Budek kuping aku!!" pekik Jimin seraya mengelus telinga malangnya dan terus fokus ke arah jalanan.
"Jimiinnn!! Aku mau pulang ajaa!!" rengek Rose tidak menggubris pekikan Jimin.
"Kenapa sih?" tanya Jimin tanpa mengalihkan pandangannya ke depan.
"Yaa!! Masa aku suruh nemenin kalian berdua nge-date sih?! Trus, aku jadi nyamuk gitu?!! Cih! Sorryy!" ucap Rose ngegas menolak mentah mentah permintaan Jimin.
"Yang jadi nyamuk itu dia. Bukan kamu.. Kan aku nge-date nya sama kamu ini, bukan sama dia..!" goda Jimin dengan senyum nakalnya.
"Dihh! Dasar kang ngerdus!" sarkas Rose sambil memutar bola matanya malas.
"Anterin pulang, sekarang." ucap Rose lagi.
"Gak."
"Ish! Jimiinn!!" pekik Rose sebal.
"Kenapa?"
Rose memejamkan matanya seraya mengepalkan kedua tangannya menahan emosi.
"Hei bodoh! Tunangan kamu bakal cemburu kalau aku ikut!" desis Rose menatap tajam pria disampingnya ini.
"Yakin? Bukannya kamu yang cemburu? Yakan?" goda Jimin sekali lagi dengan senyum nakalnya yang takkan hilang.
Gadis disampingnya ini membuang nafas kasar.
"Terserah kamu!"
~>•<~
"Lho oppa, ini siapa?" tanya gadis yang menyandang sebagai 'tunangan' Park Jimin.
YOU ARE READING
Ineffable Fate^ [JiRose]
Fanfiction"Jim, kamu sudah mencintaiku?" Pria itu menghela nafas pelan, "Maaf, aku ragu, tapi aku benar-benar mengagumimu selama ini." -24/01/2014- . "Chae, aku harus pergi. Dia telah kembali, kamu tau itu." -11/02/2014- • -Sebuah takdir tak terduga yang Tuh...
~•Damn it! I'm stuck•~
Start from the beginning
![Ineffable Fate^ [JiRose]](https://img.wattpad.com/cover/228711975-64-k52997.jpg)